Disway

Umur Baru

INDOPOSCO.ID – “Good morning bro. Today is the beginning of the 19th year of your own revival in Tianjin in 2007“.

Tiap tanggal 6 Agustus, pagi-pagi, Robert Lai kirim WA seperti itu. Dari Singapura. Atau dari Hongkong. Dari mana saja.

Harusnya saya memang berulang tahun tanggal 6 Agustus lalu. Yakni ulang tahun bisa hidup lagi untuk tahun ke-19.

Berita Terkait

Tanggal 6 Agustus 2007 adalah hari operasi ganti hati saya. Hati lama –yang penuh dengan kanker– diganti hati baru: milik anak muda yang meninggal dunia mendadak. Itu dilakukan di 第一中心医院 di kota Tianjin.

Hati lama saya, tahun itu berumur 56 tahun. Hati baru yang menggantikannya, tahun itu, berumur 20 tahun. Maka Anda sudah tahu secara fisik, saat ini, saya sudah berumur 74 tahun. Tapi hati saya baru berumur 39 tahun.

And… today we remember the first atomic bomb dropped in Hiroshima 80 years ago,” tulis Robert Lai di alenia kedua WA-nya.

Ia sangat jengkel dengan perang. Dengan konflik. Dengan pertengkaran. Ia sedih kalau mendengar saya sedang bertengkar. Ia selalu mengajarkan untuk cari jalan tengah. Kalau perlu mengalah. Sepanjang tidak mengancam nyawa.

Dulu kita lahir tidak membawa apa-apa. Kenapa harus memikirkan agar kalau mati masih meninggalkan banyak uang.

Robert tipe orang yang ingin selalu merayakan kehidupan. Maka ia berusaha keras agar saya tetap bisa hidup di tengah serangan kanker. Ia carikan saya dokter terbaik. Rumah sakit terbaik. Pun soal perawatan.

Ia merawat sendiri anaknya Pak Iskan. Sebelum dan sesudah operasi. Istri dan anak-anak saya pun ia larang masuk kamar perawatan sebelum cuci tangan dan pakai masker yang benar.

Pun dokter dan perawat rumah sakit. Ia perhatikan. Yang kelupaan cuci tangan ia tegur. Bahasa Mandarinnya sama bagusnya dengan bahasa Inggrisnya. Apalagi bahasa Kantong dan Hokkiannya.

Ia tahu susahnya mempertahankan hidup. Mengapa begitu banyak orang pilih mati dengan cara mengibarkan peperangan.

Saat melihat orang-orang Arab yang juga antre operasi ganti hati di Tianjin, ia membisiki saya: betapa paradoksnya! Di sana bunuh-bunuhan. Di sini berusaha keras agar tetap hidup.

Saya sering lupa merayakan ulang tahun kehidupan itu. Menjelang ulang tahun ke-19 tanggal 6 Agustus kemarin itu saya berada di Beijing. Kali ini saya mengantarkan seseorang yang harus ganti hati. Umurnya masih 42 tahun tapi hatinya sudah sirosis berat.

Sebagian tim dokter yang dulu menangani saya ternyata sudah pindah ke Beijing. Maka saat check-up tiga bulan lalu saya tidak ke RS Tianjin. Saya pilih ke RS di Beijing.

Di Tianjin rumah sakitnya sudah baru. Pindah agak ke luar kota. Dokter-dokternya baru. Perawatnya baru. Tidak banyak kenal mereka lagi.

Di Tiongkok sekarang tidak lagi hanya satu-dua kota yang bisa melakukan transplantasi hati. Sudah hampir semua kota bisa melakukannya. Praktik transplantasi hati sudah sangat biasa.

Di sana untuk mendapatkan hati dari donor lebih mudah. Bahkan untuk organ apa saja. UU di Tiongkok mewajibkan siapa pun yang meninggal dunia harus dibolehkan diambil organnya. Tentu yang masih bisa ditransplankan ke orang lain.

Mudahnya mendapatkan donor organ membuat dunia kedokteran di sana sangat maju. Dokter-dokternya lebih banyak punya pengalaman. Bisa lebih sering melakukannya.

Di Indonesia begitu sulit mendapatkan donor organ –apa saja. Sangat sedikit yang membuat wasiat merelakan organnya diambil saat meninggal dunia. Tokoh marketing Hermawan Kartajaya adalah orang terakhir yang saya dengar menulis wasiat donor jenasah.

Di Indonesia kepercayaan dan keyakinan agama menjadi faktor utamanya. Sampai hari ini baru aliran Ahmadiyah yang memfatwakan ummatnya boleh mendonorkan organ tubuh mereka. Sumber donor kornea mata di Indonesia umumnya orang Ahmadiyah.

Di Singapura awalnya berlaku ketentuan seperti ini: setiap terjadi kecelakaan dompet korbannya diperiksa. Siapa tahu punya kartu ‘silakan ambil organ saya’. Begitu ada kartu itu korban dibawa ke RS untuk diambil organ-organnya.

Belakangan peraturan itu diubah. Dibalik. Kalau di dompetnya tidak ada kartu ‘jangan ambil organ saya’ berarti otomatis organnya boleh diambil sebagai donor.

Kini sudah ada 16 negara yang punya peraturan mirip-mirip Singapura itu. Beberapa negara lebih bijaksana –tetap berkonsultasi dengan keluarga jenasah. Beberapa lagi tegas: tidak perlu memberi tahu keluarga. Yang paling tegas adalah Austria.

Begitu pentingnya kehidupan. Hidup lebih penting dari mati.

Sembilan belas tahun lalu, saya masih berada di peraturan lama. Saya bisa dapat donor dari orang Tiongkok. Peraturan itu sudah diubah. Tidak lama setelah saya ganti hati keluar aturan baru: organ orang Tiongkok hanya untuk orang Tiongkok. Tidak boleh lagi untuk orang asing.

Tiongkok sendiri memerlukan donor sangat banyak. Maka kalau organ itu untuk orang asing penduduk setempat merasa diperlalukan tidak adil.

Robert Lai, orang Singapura kelahiran Hongkong, adalah orang yang merawat saya selama saya sakit operasi ganti hati. Juga setelahnya. Kini, ketika menemani seseorang itu, saya ingat apa saja yang dilakukan Robert pada saya. Giliran saya melakukannya pada orang itu.

Tentu saya bersyukur “hati baru” saya itu tetap sehat sampai sekarang. Tiga bulan lalu saya melakukan pemeriksaan lengkap di Beijing. Semua dinyatakan sehat.

Padahal, saat dinyatakan sukses operasi ganti hati dulu, saya sudah diberi tahu: benih-benih kanker mungkin saja masih ada di dalam darah saya. Ikut beredar di darah. Lalu akan hinggap lagi di ‘hati baru’. Lima tahun setelah operasi benih kanker itu bisa muncul lagi.

Saya pun siap mental menerima prediksi itu. Tidak masalah. Saya tetap bersyukur: bisa tambah umur lima tahun. Tidak jadi meninggal di umur 56 tahun.

Maka menjelang lima tahun setelah ganti hati pemeriksaan menyeluruh dilakukan. Di Tianjin. Hasilnya: tidak ada tanda-tanda bibit kanker kembali ke ‘hati baru’ saya.

Menjelang lima tahun kedua dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Hasilnya: tetap sehat.

Lalu menjelang lima tahun ketiga diperiksa lagi: tidak ada tanda-tanda kankernya kembali.

Di luar pemeriksaan besar lima tahunan itu, setiap tahun saya check up yang lebih sederhana. Di Tianjin. Bahkan setiap tiga bulan melakukan pemeriksaan darah. Di Indonesia.

Tahun depan berarti menjelang tahun ke-20. Harus menjalani pemeriksaan yang menyeluruh lagi.

It seems that human beings have wasted the lessons of the horrors of a nuclear Armageddon as some nuclear powers are now talking about a “survivable nuclear war“. How stupid human beings have become!!!“, tulis Robert Lai.

Dunia memang penuh paradoks. Pun dalam mempertahankan kehidupan dan mengorbankan hidup. Ada juga paradoks dalam memikirkan hidup sebelum mati dan hidup setelah mati. Yang sepakat ditolak barulah: hidup setengah mati! (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 9 Agustus 2025: Orang Ketiga

Lagarenze 1301

Santai Sejenak 1. Suami-istri merayakan ulang tahun ke-50 pernikahannya. Suami ditanya, apa rahasianya sehingga hubungan mereka tetap awet? Ia menjawab, “Saat baru menikah, kami sepakat bahwa saya yang akan membuat semua keputusan besar, dan dia yang akan membuat semua keputusan kecil. Sejauh ini, semuanya keputusan kecil.”

Lagarenze 1301

Santai Sejenak 2. Suami-istri yang sudah menua sedang bernostalgia saat mereka masih muda, saat masih ganas dan liar. Kini, setelah puluhan tahun berlalu, istri berdiri telanjang dan menatap ke cermin. Seketika dia tidak puas dengan apa yang dilihatnya. Dia berkata kepada suaminya, “Aku merasa buruk. Aku terlihat tua, gemuk, dan jelek. Aku benar-benar butuh pujian darimu.” Suami hanya melirik sekilas lalu menjawab, “Penglihatanmu hampir sempurna.”

djokoLodang

-o– JANGO INDONESIA … João Goulart menjadi presiden kiri terakhir. Ia terkenal dengan nama panggilan Jango –dibaca Jenggo di Indonesia. … *) Tahun-tahun itu juga lagi populer film-film koboi. Salah satunya, Django. Bahkan, lagu Django sempat dinyayikan Lilis Suryani pakai lirik bahasa Indonesia. https://www.youtube.com/watch?v=0svDhZP_SlU Jango, kau lah pahlawan hati.. Jango, pembela kaum yang lemah Bila kau telah pergi, Semua kan bersedih Wahai Jango, kembali lagi Jango, namamu kan abadi Jango, setiap insan mengagumi Kuingin kau selalu berada di sampingku . Wahai Jango, mari kembali . Walaupun kini kau tak segagah yang dahulu . Tapi ku tetap menunggu dikau, oh pujaan Oh Jango, datanglah kau segera . Aku rindu . https://www.youtube.com/watch?v=IC3LpFSAx3M *) Penggalan lirik yang disukai para suami lansia, pasti yang ini: Walaupun kini kau tak segagah yang dahulu . Tapi ku tetap menunggu dikau, oh pujaan –koJo.-

Achmad Faisol

Sebenarnya bagus juga kalau tokoh buruh seperti Lula bertemu Trump. Ingin tahu apa yang akan dilakukan Lula pada Trump. ####### tidak mau bertemu termasuk sudah melakukan sesuatu… ketika trump sangat ingin bertemu agar bisa menghabisi lula, maka sikap lula ini bagus… trump akan kepikiran, “kok lula ga ada inisiatif menemui saya, ya… dia takut atau justru menganggap saya ga penting…” trump kena H²C (harap² cemas)…

djokoLodang

-o– G-30-S . .. Duta besar Amerika di Brasil waktu itu, Lincoln Gordon, lantas menerbitkan buku. Ia tulis perannya dalam ikut mendukung kudeta. … *) Marshall Green juga menulis buku “Dari Sukarno ke Suharto” Menceritakan pengalaman dan penglihatan seorang duta besar Amerika Serikat di Jakarta mengenai perustiwa berdarah G 30 S PKI dan laporan2 yang ia terima dan laporkan. –koJo.-

djokoLodang

-o– NYATA MIMPI + Kamu bermimpi punya mobil mewah. Saat bangun, mobilmu masih yang itu juga. Kamu bermimpi punya rumah mewah. Saat bangun, kamu masih di rumah lamamu. Kamu bermimpi jadi Bupati. Saat bangun, kamu masih jadi Camat. Tahukah kamu kapan mimpi menjadi kenyataan? – Mimpi jadi nyata? Ah, yang bener. Kamu pernah mengalami? + Ya, pernah. – Mimpi apa, coba? + Aku pernah bermimpi buang air kecil. Saat bangun, kasur dan sprei basah semua.

Ibnu Shonnan

Bagi kelompok tertentu. Mengamati dan membicarakan langkah politik negara-negara besar memang asik. Tapi, di sebalah sini ada kelompok yang pusing mengurus rekeningnya terkena blokir. Nilai saldo tidak berpuluh juta. Diblokir hanya sakwasangka pada rakyatnya. Mosok kudu dipisuhi…..

Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺

YANG PENTING MENANG.. Donald Trump dikenal dengan gaya komunikasi yang dominan, memotong pembicaraan lawan, dan jarang mau mengakui kesalahan. Dalam psikologi, perilaku seperti ini mencerminkan high dominance trait yang dibalut ego besar. Ia sering menggunakan overpowering tactics — bukan untuk mencari kebenaran, tapi yang pentingb“menang” di ruang percakapan. Kasus saat ia bertemu Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa adalah contoh nyata. Trump mengabaikan klarifikasi, memilih menayangkan video yang menguatkan narasinya, meski faktanya keliru. Bagi Trump, citra sebagai sosok yang tegas dan tak tergoyahkan lebih penting daripada akurasi informasi. Kepribadian seperti ini efektif untuk membentuk pengikut setia yang terkesan pada ketegasan, tapi juga berisiko memecah belah dan mengabaikan fakta. Dalam politik, pendekatan “selalu menang” memang bisa mencetak momen spektakuler. Namun dalam jangka panjang dapat merusak kredibilitas dan hubungan diplomatik. Trump tampaknya meyakini bahwa di arena politik. Persepsi publik adalah segalanya — dan kebenaran bisa menunggu giliran. ### Presiden negara BESAR, tetapi jiwa dan pandangannya KECIL. Sempit..!!

djokoLodang

-o– Suami: “Aduuh, jantungku sakit sekali. Segera hubungi dokter!” Istri: “Oke, sayang, tetap tenang. Pakai hp mu, ya? Waduh, terkunci. Beri tahu aku password ponselmu.” Suami: “Tunggu, tidak perlu! Aku sudah merasa lebih baik sekarang.” –koJo.-

Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺

KAPAL RAKSASA “BYD” SANDAR DI PRIOK.. Pada 7 Agustus 2025, kapal milik BYD, yaitu “MV. BYD Zhengzhou”, bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kapal ini memiliki panjang 200 meter (LOA) dan lebar 38–39 meter dengan struktur setinggi 15 lantai. Kapasitas angkut 7.000 unit mobil listrik . Kapal dibangun oleh Guangzhou Shipyard International pada 2025 dan merupakan armada ketujuh BYD yang dirancang khusus untuk mobil listrik . Pelayaran ini merupakan bagian dari unlocking capacity Pelindo—dengan penambahan sandaran kapal di dermaga internasional—untuk meningkatkan efisiensi logistik . Momennya sangat istimewa karena diselenggarakan dengan seremoni bertajuk “Exclusive Experience The BYD Zhengzhou’s First Arrival In Indonesia”.

hanya yotup

NEGO TRUMP Ternyata benar kata berita: Om Trump jagoan negosiasi. Kelasnya masuk kategori ulung. Cipta kondisinya ciamik. Gertakannya aduhai dan bikin keki. Setiap lawan negonya dibuat seolah rendah diri. Ditekan sedemikian rupa. Bahkan direndahkan harga dirinya. Pun bila itu seorang pemimpin negara berdaulat. Ia takkan peduli siapa lawannya. Om Trump fokus tujuan negosiasinya. Dan, memang terbukti berhasil. Baginya tak ada kawan dalam urusan duit. Semua adalah lawan. Kurang sohib dan nurut bagaimana Korsel, Jepang atau Kanada kepada AS? Tetap aja, soal tarif kena juga. Pun masih harus ditambah bumbu² investasi yang bermacam². Tak ada istilah macan asia atau apalah baginya. Semua dihadapannya adalah macam ompong tak bergigi. Sama seperti anda, saya pun tidak suka dengan Om Trump. Tapi saya harus akui dalam urusan cinta dan mengutamakan negaranya, Om Trump nomor wahid. Herannya, kok yo gak ada yang berani menggertak balik selain Pakde Jinping ya. Padahal teknik naga terbang ala Pakde Jinping terbukti berhasil meredam gaya koboi mabuknya Trump?

Er Gham 2

Brasil punya industri pesawat. Embraer. Walau levelnya di bawah Airbus dan Boeing, namun pabrik itu telah memproduksi berbagai macam pesawat, seperti pesawat jet serang, pesawat latih ringan, pesawat komersil, pesawat angkut militer, dan pesawat pengisi bahan bakar. Indonesia pernah pesan 16 pesawat latih ringan, yaitu Super Tucano. Pesawat Embraer banyak diekspor ke negara-negara berkembang. Sayang, industri pesawat di sini kurang berkembang. Padahal salah satu industri yang punya value tinggi adalah industri penerbangan.

heru santoso

Saya masih bisa menyebut nama 6 orang yang bukan PKI di kampung, diantaranya Mbah Salam Langgar dan Bu Nyai yang Masyumi, Mbah Darsono Guru dan Bu Siti. Kakek saya, tokoh PNI, sementara nenek aktivis Gerwani bersama hampir semua tatangga yang PKI. Pilihan politik mereka waktu itu bukan didasari oleh kepentingan ekonomi. Mungkin ideologi atau mungkin sebagian besar hanya ikut-ikutan. Itu masa lalu yang menjadi realita sejarah. Terukir dalam buku, cerita verbal, atau monumen seperti sumur Soco yang selemparan baru menhir dari tanah kelahiran Pak DI. Kini masyarakat di kampungku itu tidak lagi membicarakan ideologi politik masa lalu, pun politik kekinian. Buka pasar kelontong, dagang kambing dan pembangunan lebih menarik menjadi pembicaraan sehari-har mereka. . . Bagi Trump, dagang adalah segalanya. Segalanya dia lakukan demi dagang. Tidak peduli ideologi kanan kiri. Atau hanya cerita masa lalu pergolakan politik negara tetangganya Brazil seperti tulisan CHDI hari ini.

Achmad Faisol

@pak warung faiz sekadar usul… kalau njenengan dan pengurus ingin melatih sebanyak mungkin anak, ini yang sesuai: 1. kemampuan presentasi bisa menerangkan dengan efektif dan efisien… meningkat lagi: pilihan kata elegan… catatan: banyak mahasiswa ketika presentasi ternyata membaca tulisan di slide… ini bukan presentasi… presentasi itu mengembangkan tulisan di slide… 2. kemampuan argumentasi kalau ide didebat bisa mempertahankan dengan argumentasi cantik… kalau ide salah, mau mengakui dengan gentle dan cantik… 3. kemampuan negosiasi 4. kemampuan interpersonal 5. sikap/etos kerja kalau praktik, tentu tergantung minat masing-masing peserta… namun, praktik berikut ini bisa untuk sebanyak-banyaknya peserta: 1. kemampuan mengetik sepuluh jari banyak pegawai typo dalam pengetikan dokumen penting, juga kurang cepat… software menggunakan ms word atau sejenisnya… ini sekaligus pelatihan ms word juga… 2. pelatihan ms excel karena membuat tabel atau jadi bendahara organisasi butuh ini… 3. penggunaan ms power poin dan canva untuk presentasi… 4. conversation… cukup bahasa inggris… kalau di otak tidak perlu menerjemahkan ketika bicara, berarti sudah lancar… semoga bermanfaat…

Sadewa 19

Setelah puluhan tahun para pebisnis belajar bernegosiasi kepada para diplomat, hari ini di era Trump terjadi sebaliknya. Para Diplomat harus belajar bernegosiasi kepada para pebisnis. Demikian halnya diplomat diplomat ulung di Eropa, apalagi diplomat di negara negara ASIA yg baru belajar mengatakan wewokdetok. Gaya Negosiasi Trump memang unik, dan saat ini sering jadi bahan kajian di universitas2 Eropa. Para Diplomat biasanya mengandalkan harmoni dan win win solutions. Namun Trump, tidak peduli dengan itu, ia cenderung Zero Sum, saya yg menang, anda yg kalah. Mungkin malah menurutnya satu teman kebanyakan, dan seribu musuh terlalu sedikit. Kepentingan bisnis dan Amerika yg paling utama dari semua itu. Dalam psikologi warna, saya menebak warna MERAH yg paling menonjol pada diri Trump. Warna merah suka mendominasi, suka mengatur dan percaya diri. Warna kedua, mungkin kuning karena ia suka pesta-pesta, warna ketiga biru & terakhir hijau. Orang yg dominan warna HIJAU, cenderung ewuh pakewuh, nggak enakan dan sopan santun. Bisa jadi warna hijau kecil sekali di diri Trump. Orang yg dominan HIJAU, akan sering dibully jika bernegosiasi dengan orang MERAH persis seperti presiden AFSEL ketika bertemu TRUMP. Orang MERAH jg punya kelemahan. Mereka cenderung tidak sabar dan agresif, kurang peduli perasaan orang lain, sulit ngaku salah , sulit mendelegasikan tugasnya, & mengabaikan detail. Orang MERAH suka disanjung,beri terus sanjungan sampai ia lupa diri & tersandung sendiri.

mario handoko

Selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp jokosp, bp udin, bp ks, bp jz dan teman2 rusuhwan. bp agus dan abah pasti sudah tahu. di semarang. Jenggo Artinya sewu limangatus

Everyday Mandarin (Study in Taiwan & China)

Dengan masuknya Indonesia ke blok BRICS, apakah di masa depan namanya berubah jadi BRISIC? Enam negara terbesar di regional masing² makin BRISIK di telinga Uncle Donald: sixtet kwek-kwek.

HANVINCY ADNOV

Dalam gaya bernegosiasipunTrump sudah melakukan perang yaitu perang psikologis.Jadi menurut sy tidak masalah melakukan sedikit perlawanan jika posisinya dibawah Trump sebagai Presiden Amerika Serikat apalagi yg dianut kan budaya western jadi harus berani meninggalkan budaya timur yg menjunjung tinggi sopan santun, seperti ketika bersalaman dg Trump harus lebih erat n sebelum Trump menghentakan tuk menarik harus siap tuk melakukan lebih dulu hentakan n menarik sedikit posisi badan goyah n ketika sudah berdialog harus berani membantah walau dg wajah datar n dingin, Tapi kalau sudah setara AS seperti Rusia.. bolehlah seperti gaya Hitler yg meledak-ledak ketika mengobrol dg Trump(pasti seru he3x)

Johannes Kitono

Whoosh Perdana. Hari Sabtu jam 07.00 pagi bro sudah tiba di jalan Bima. Teng jam 08.00 langsung ke Halim bersama ibu negara, anak mantu dan Arvy Kitono. Cucu yang nakal dan lucu. Tuopa , Agass dan Arvy pertama kali naik Whoosh ke Bandung. Benar hanya 30 menit tiba di Padalarang. Kereta bersih dan pramugarinya jauh geulis dari Batavia. Sayang, kereta feeder Padalarang -Bandung masih sedikit kacau. Penumpang berdesakan seperti zaman orba. Mobil Fortuner bro macet di toll. Ibu negara naik taxi ke rumah Mode. Ketemu bro Dahlan penulis buku Prabowo Presidenku tahun 2014. Kang Yana lapor di Wa sudah pakai Paswal jemput Abah. Langsung otw ke Hotel. Bro Gianto Kwee nyasar entah kemana. Semoga bukan ke Sumedang. Bisa kenyang makan tahu disana. Harga Maxx Coffee Rp 50 ribu. Lebih mahal dari Starbuck apalagi Kapal Api. Jam sudah 11 10 bro driver pasti nyasar di Bandung. Google map tidak bisa bahasa Sunda. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.

Wilwa

@Johan. Sependapat. Menurut analisis bule yang bikin Inside China Business yang direkomendasikan Liam Then, T lebih nyaman menjadi “second place” after U. Ibarat menjadi parasit yang menghisap diam-diam host yang ditumpangi. Dalam hal ini adalah “mengakali” financial system yang diciptakan U. T tak punya ambisi menggantikan U sebagai super power ekonomi. Lebih senang seperti sekarang. Sambil menciptakan financial system tandingan di luar yang diciptakan U. Saya sependapat dengan analisis “objektif” bule U tersebut. Socialism yang menjadi parasit Capitalism. Sungguh smart yang dilakukan T terhadap U. Memang harus begitu caranya.

Johan

Trump tidak khawatir. Anggota utama BRICS sendiri tidak kompak. Padahal tujuan organisasi BRICS ini menawarkan harapan besar bagi negara2 global south untuk naik tingkat. Bisa tumbuh berkembang dan berdiri sejajar dgn negara2 global north yg sudah duluan lebih makmur. Mengejar ketertinggalan teknologi. Mengurangi ketergantungan pada USD. Muaranya menghentikan dominasi AS dan sekutunya dalam mengatur dunia. R dan C cukup solid dan kompak. B dan S negara demokrasi. Pergantian pemerintahan bisa mengubah kebijakan yg sudah disepakati. I juga demokrasi. Tapi partai yg berkuasa disana sangat kuat sulit ditumbangkan. I ini posisinya krusial dalam organisasi BRICS. I yg suka tidak seia sekata dgn C membuat yg lain ragu2, disaat harus membuat terobosan dan mengambil keputusan penting. I sebenarnya bukan negara yg penting2 amat. I lebih pada ibaratnya negara konoha dalam skala yg lebih besar. Negara yg korup luar dalam. Tapi populasinya yg sangat besar adalah sebuah pasar yg sangat menggiurkan negara mana pun. Ini yg membuat mereka tidak boleh dikesampingkan begitu saja kehadirannya. Prediksi saya. BRICS sementara belum akan bisa memberi pukulan telak thd Trump. Cengkeraman AS terlalu dalam. Trump memiliki banyak kartu utk dimainkan. Yg menganggap Trump gila dan kehabisan kartu sehingga menghajar kawan maupun lawan secara gegabah. Itu pendapat yg naif. Anda mungkin belum sadar negara anda “sedang dijual” oleh penguasa ke Trump disaat negosiasi tarif terjadi.

Wilwa

@KS. Simak artikel ini: Malaysia’s Semiconductor Industry: Top 30 Companies and Their Challenges. 25 Jun 2024. Ajobthing.com

Komentator Spesialis

Cepat atau lambat Amerika akan tumbang. Tinggal soal waktu. Kenapa ? 62% rakyat Amerika bergantung kepada pasar saham. Bandingkan dengan China yang hanya 16% atau Indonesia yang baru 2.5%. Artinya kalau pasar saham Amerika tumbang, dampaknya akan meluas menggembosi kantong kantong kekayaan mereka. Ekonomi Amerika terkerek oleh bubble stock market. Dan anda lebih tahu kalau harga harga saham perusahaan Amerika over value. Tesla misalnya, kapitalisasi pasarnya sampai US$ 1.063T. Bandingkan dengan Toyota atau BYD yang lebih terjual mobilnya, nilainya tak sampai 1/4 Tesla. PER Tesla 196. Diluar nalar. Motor ekonomi Amerika adalah sektor informasi. Apabila di sektor ini China berhasil menusuk dominasi Amerika, maka bisa kita katakan selesai !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button