Disway

Centang Satu

INDOPOSCO.ID – “Alhamdulillah, internet sudah kembali normal di Iran,” ujar Ali Waladi, mahasiswa kita di kota suci Qom kemarin pagi.

Sudah seminggu saya berusaha kontak anak Situbondo lulusan SMA Al Ma’hadul Islam Bangil, Pasuruan itu. Selalu saja centang satu. Internet memang dimatikan di Iran. Itu bagian dari strategi untuk membatasi kegiatan mata-mata di dalam negeri Iran.

Ali Waladi tidak ikut evakuasi pulang ke Indonesia. Apalagi sejak kemarin Waladi sudah merasa lebih aman. “Sedikit sekali mahasiswa kita di Qom yang ikut evakuasi,” katanya.

Berita Terkait

Di Qom, Waladi kuliah ilmu tafsir dan hukum agama. Sudah empat tahun di sana. Qom memang lebih aman dibanding Teheran. “Selama perang 12 hari hanya satu atau dua kali saja terjadi serangan,” ujar Waladi.

“Apakah tadi malam masih ada serangan dari Israel?” tanya saya kemarin.

“Tidak ada lagi. Kan sudah ada gencatan senjata,” katanya.

Berarti gencatan senjata itu efektif. Tidak ada yang melanggar.

Giliran saya yang tidak bisa lagi menghubungi Purkon Hidayat. Selalu centang satu. Sebelum itu Purkon masih sempat memberi kabar. “Kami ternyata harus mendarat dulu di Jeddah, Arab Saudi,” tulisnya di WA.

Padahal, menurut jadwal, pesawat evakuasi itu terbang dari Baku, Azerbaijan, ke Doha di Qatar.

Dari Doha akan terbang ke Jakarta.

Seharusnya Senin sore sudah bisa mendarat di Jakarta.

Minggu malam itu pesawat tersebut tidak bisa mendarat di Doha. Bandara Doha mendadak ditutup. Penerbangan dialihkan ke Jeddah –dua jam lebih ke barat.

Anda sudah tahu mengapa Doha tutup: Iran meluncurkan rudal-rudalnya ke arah Qatar. Sasaran Iran: pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar. Itu sebagai balasan atas serangan Amerika ke instalasi nuklir Iran malam sebelumnya.

Di bandara Jeddah, Purkon dkk tidak boleh turun dari pesawat. Selama enam jam. Tanpa kabar kapan bisa terbang lagi.

Setelah enam jam tersiar kabar terjadi gencatan senjata antara Iran, Israel dan Amerika Serikat. Tak lama kemudian pesawat yang ditumpangi Purkon dkk kembali ke landasan pacu: terbang ke Doha.

Sampai Doha pun tidak menentu. Sampai pukul empat sore (Senin) mereka masih tertahan di Doha. Jadwal pesawat memang berubah-ubah.

Alhamdulillah, sepanjang hari kemarin WA saya sudah berhasil tidak lagi centang dua. Berarti Purkon dkk sudah tidak bisa dihubungi. Sudah berada di atas pesawat –mestinya tadi malam bisa mendarat di Jakarta.

Saya tidak tahu apa yang terjadi setelah gencatan senjata. Tidak ada pengumuman berapa lama gencatan senjata itu. Yang jelas di Iran berlangsung kegembiraan: Iran menang, teriak mereka.

“Sejak perang dunia ke-2 hanya dua negara yang berani melawan Amerika.

Yang satu Iran. Satunya lagi Iran,” kata mereka.

Anda pun sepakat: gencatan senjata ini amat rapuh. Bagi Iran itu sangat sementara. Yang penting: jangan sampai di saat perayaan 10 Muharam Iran dalam keadaan perang.

Perayaan Asyura itu akan jatuh pada hari Selasa tanggal 7 Juli. Jutaan orang Iran melakukan jalan kaki sejauh 60 km menuju Karbala: untuk mengenang meninggalnya Sayidina Husein.

Rasanya selama gencatan senjata negara-negara di kawasan Teluk yang akan aktif berdiplomasi.

Selama perang ternyata mereka ikut menderita.

Rudal-rudal kedua negara beterbangan di udara, meski agak di utara, tapi sangat mengancam penerbangan mereka.

Iran boleh mengklaim sebagai pemenang. Tapi pemenang yang sesungguhnya adalah Bale dan Eitaa. Itulah dua aplikasi semacam WA milik Iran sendiri.

“Selama internet diputus kami  berkomunikasi dengan Bale dan Eitaa,” ujar Waladi. Israel pun ikut memajukan teknologi Iran. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 25 Juni 2025: BACA JUGA: Rokok Amputasi

my Ando
makanya waktu paklik saya kena kencing manis dulu yg tau duluan bulik, trus waktu bulik kena asam urat yg tau duluan paklik

Lagarenze 1301
Santai sejenak. Seorang anak yang keras kepala berdebat dengan ayahnya. Si anak ngotot 1+1 sama dengan 11. Ayahnya menatap mata anaknya dan berkata: “Kalau begitu, pergilah ke minimarket sebelah dan beli 2 es krim!” Si anak pergi dan kembali dengan 2 es krim. Ayahnya berkata: “Berikan satu untukku dan yang satunya lagi untuk adikmu.” Si anak protes. “Bagaimana dengan aku?” Ayahnya menjawab: “Bukankah kamu masih punya sembilan sisanya?”

my Ando
Keras kepala…? mgkn kesimpulan anda karna penelitian anda kurang sensitif dan kurang mendalam apakah penderita tahu tentang pantangan² penyakitnya .. tahu bahkan lebih tahu dari kita lalu apakah sadar akan resiko melanggar pantangan… sadar sesadar²nya trus apakah mereka keras kepala… belum tentu semua begitu lalu apa mereka sudah pada tahap “menyerah” dan putus asa kematian sudah didepan mata penderitaan sudah lama, mereka hanya berusaha menjemput ajalnya atau menyenangkan diri sendiri dengan tanpa lagi disiplin itu lah yg terjadi pada org² yg saya kenalenghadapi penyakit stadium terminal

Achmad Faisol
Suriadi menyembuhkan luka itu. Sembuh. Si Batu kembali tidak disiplin. ####### ada lho orang sakit yang berkata begini, “daripada tarak (bhs jawa: pantang makan ini-itu) mending mati…” jadi, si batu itu yang sakit atau yang mengobati…? apakah itu bukan masalah sudut pandang saja…?

Tom Rusdi
Mengapa zaman sekarang orang mudah sekali menipu. Seperti judul berita di disway pagi ini ” kualifikasi pial dunia 2026: Qatar dan arab mundur…dst”. Tpi isinya tdk seperti itu. Hanya untuk menarik biar dibaca.

Ima Lawaru
Dalam perang, secanggih apapun alat yang digunakan, tapi manusia jua yang akan menderita. Luka fisik dan luka psikis. Perang bisa saja berakhir, tapi luka bisa dibawa sampai mati. Saya sulit membayangkan terguncangnya mental anak-anak saat perang dan pasca perang. Saya adalah anak yang menyaksikan kerusuhan Ambon 1999. Saya ikut dalam gelombang pengungsi besar-besaran kala itu. Sepenjang jalan dari Kota Waisarissa, Seram Barat menuju pelabuhan Yos Sudarso, saya melihat banyak gedung pertokoan terbakar dan rumah warga terbakar, dan rata dengan tanah. Di pelabuhan, saya melihat orang berteriak-teriak, saling memaki dan menangis. Saya berhimpitan dengan orang-oranf dewasa. Sambil berpegan pada belakakang baju mama saya. Sedikit saja tangan saya terlepas, saya bisa mati diinjak orang. Saya melihat seorang ibu yang meraung-raung di atas kapal Bukit Siguntang. Telinga kecil saya mendengar cerita bahwa ibu itu sudah gila karena semua anaknya tewas dalam perang. Perang adalah nafsunya orang dewasa. Dan anak-anak yang tidak berdosa, yang tidak mengerti apa itu perang, paling merasakan dampak buruknya.

Mbah Mars
Suatu saat, Bolkin membaca artikel kesehatan. Judulnya “Aktifitas-aktifitas yg mempengaruhi umur manusia”. Di bagian aktifitas yg bisa mengurangi umur seseorang ada pernyataan “Sekali merokok umur seseorang terkurangi 7 menit”. Di bagian lain tertulis “Sekali tertawa umur orang bisa tambah 11 menit”. Sejak saat itu, Bolkin bulat hati untuk tetap merokok. Caranya: merokok sambil tertawa-tawa.

Suharno Maridi
Setidaknya ada 2 “kearifan lokal” yg sangat baik u mencegah diabetes, yaitu ; krowotan dan jalan kaki. 2 hal itu sekarang sdh hilang kalaupun masih ada dangat rendah. Krowotan adalah umbi-umbi an yg bisa dikonsumsi sebagai pengganti nasi. Krowotan ini konon justru menjadi makanan utama nenek moyang kita. Krowotan berpotensi menekan resiko diabetes karena memiliki kadar gula yg lebih aman. Perlu kampanye yg lebih besar agar masyarakat lebih melek thd makanan alternatif ini. Saat ini justru yg dominan sebagai makanan alternatif dari nasi justru makanan yg mengandung kadar gula yg lebih tinggi yg memang lebih memanjakan lidah. Sedang jalan kaki..??? orang Indonesia tiba2 menjadi kelompok “termalas” di dunia. Ke warung atau ke masjid dalam 1 gang saja menggunakan sepeda motor. Padahal orang tua kita adalah pejalan kaki ulung. Sekali mendayung 2-3 pulau terlampaui, memasyarakatkan krowotan dan jalan kaki, menekan diabetes, menurunkan konsumsi beras, menekan polusi, mengurangi kemacetan

Liáng – βιολί ζήτα
Abahhhhh….. CHDI hari ini : Rokok Amputasi ?? Bagi yang berminat untuk mengetahui secara lengkap tulisan Pak Suriadi Jais, mengenai : “Various Types of Wounds That Diabetic Patients Can Develop: A Narrative Review” (Berbagai Jenis Luka yang Dapat Terjadi pada Pasien Diabetes: Tinjauan Naratif) di National Institutes of Health, berikut ini link-nya : https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10566271

Mbah Mars
Seorang laki-laki mendatangi klinik terapis. “Ada masalah apa, Pak ?” “Saya ingin berhenti merokok. Sudah berbagai cara saya lakukan. Semua gagal” “Baiklah. Bapak bisa mencoba metode pamungkas” “Apa itu ?” “Jika Bapak punya nafsu hebat mau merokok. Oleskan air comberan di puntung rokok. Hiruplah baunya. Bapak akan jijik dan tdk lagi mengisapnya” Sebulan berlalu. Laki-laki itu datang lagi ke klinik. “Bagaimana hasilnya ?” “Saya sudah tidak kecanduan merokok lagi” “Bagus ! Metode hebat” “Bagus gimana ? Sekarang gantian saya kecanduan menghirup bau comberan!”

MZ ARIFIN UMAR ZAIN
Seorang teman, kaki lumpuh, di rumah saja. Saya sarankan, jangan merokok, agar sembuh. Teman yg lain, perokok, nanggapi: kasihan, sudah di rumah saja, dilarang merokok.

Jokosp Sp
“Tidak ada orang lagi merokok meninggal. Cukup mudah cara menyelesaikannya : matikan rokoknya segera jika ada masalah”. Itu kata kawan si perokok berat. “Hal yang lain aku mudah menghindari. Satu hal yang sulit adalah meninggalkan rokok”. Termasuk bojomu, saya nanya?. “Iya kan lama aku sudah sendiri. Kawan ini yang setia menemani dalam suka dan duka, dia lebih mengerti aku”. Rokok itu maksudnya?. “Ya iyalah”. Ini temen satu tongkrongan ngopi kalau pas antar istri belanja di pasar. Alfatihah…..beliaunya sudah alm karena gagal pernafasan.

David Kurniawan
saya penderita diabet, masalah luka tidak terjadi, luka bisa sembuh sediakala – itu paling yang disebut diabet kering. tapi jenis ini kata gpt lebih berbahaya karena menghantam organ dalam, lever ginjal dll. Bertahun tahun saya mati-matian ngatur makan agar gula darah terkontrol. gagal terus. konsumsi obat sampe melebihi dosis dokter. sampe saya mendengar Qutoe ini lewat reel entah siapa yang bilang “lapar tidak akan menyebabkan mati, tubuh manusia di desain sanggup menahan lapar sejak jaman manusia purba” + kata ade rai “saat lapar nge gymlah, olah ragalah, otot akan menyerp gula dan menurunkan gula darah” nah berbekal 2 itu saya sukses mengatur gula. makanan ga perlu kenyang , salad jowo alias pecel menjadi menu andalan tanpa nasi. btw saya benci sama nasi kenapa? karena makan jam 8 pagi eh jam 10 lapar lagi

MZ ARIFIN UMAR ZAIN
Saya pernah nyoba merokok. Di wc, di jalan kaki tempat sepi, di kumpul2 teman. Kok tak bisa ketagihan rokok. Tak rasakan enak nya ngerokok. Apalagi setelah baca buku “Pernafasan untuk kesehatan”, praktek meditasi nafas dalam, tak minat ngerokok lagi.

Imam Mashuri
Tulisan pak Dahlan yang “Ia pun bercerita tentang seorang pasien yang kepalanya seperti itu” sangat keren. Alih-alih menggunakan kalimat “pasien yang seperti itu”, pak Dahlan malah memberikan tambahan kata “kepalanya” yang merujuk sifat keras kepala Ternyata penambahan kata seperti itu memberikan kesan yang lumayan menggelitik Kalau kita kembangkan memakai kiasan lain, hasilnya juga lumayan kocak Misal, Ada orang yang dibenci karena suka banget berbohong. Besar mulut. Ternyata aku punya tetangga yang mulutnya seperti itu. Dalam kasus ini harus ada yang disalahkan. Jadi kambing hitam. Eh ternyata malah aku yang jadi kambing itu Dia bertindak sesukanya karena tidak punya malu. Muka tebal Zaman sekarang sudah banyak orang yang mukanya seperti itu Terima kasih inspirasinya hari ini pak Dahlan

Muh Nursalim
Iran telpon Amerika dulu sebelum meluncurkan rudal, juga ke Qatar. Karena sebenarnya Iran ndak tega melihat darah mengucur dari musuh maupun penduduk Qatar. Maka 16 rudalpun bisa diamankan di langit. Untuk menjaga muruah Iran, disisakan satu agar meledak di tanah. Aman tidak ada kurban. Kalau mau bisa saja Oran nyasar pangkalan nuklir Israel di Dimona. Bisa banget itu dihancurkan. tetapi nalar ruhaninya ndak nyampai segitu. Akan terlalu banyak kurban. Pertempuran ini dimenangkan Iran. Menang dalam artian, seluruh dunia sekarang tahu. Iran itu negara hebat.

pak tani
Sesuai prediksi kemarin perang sudah anti klimaks. abah pun sepertinya beralih tulisan, Omon omon soal rokok. Perusahaan rokok raksasa Gudang Garam saat ini sedang sangat menderita. Harga saham GGRM 2019 mencapai 90ribuan, now dibawah 9ribu. turun 90% !! Ratusan triliyun lenyap. Rugi. Konon karena cukai yang terlampau tinggi, sehingga banyak rokok illegal dan tingwe (linting dewe) yang beredar. Generasi penerus GGRM sepertinya kurang ‘lincah’ dalam menghadapi tantangan jaman. Beda dengan Putra Sampoerna, generasi penerusnya terbukti sangat cakap. Jurus2 kung fu nya terbukti sangat lihai. ‘Lepas’ saham sampoerna, divesifikasi ke usaha lain. Sukses semua, nama harum, cuan koper2.

Juve Zhang
Anda harus kagum orang paling kuat di dunia itu ternyata pasien Diabetes…..beliau Sensei Miura….anda baca kisah beliau spektakuler….usia 80 tahun jalan kaki mendaki Everest dan nyampe Puncak…..orang sehat usia 80 tahun gak ada yg berani coba katakan usia 81 ….rekor Dunia tetap Sensei Miura…..

Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
ROKOK, UJANG DAN USTADZ YANG PINGIN TOBAT.. Ujang: Ustadz, saya putuskan berhenti ngerokok! Ustadz: Lho, kenapa? Lagi promo beli 2 gratis batuk, loh. Ujang: Saya diabetes, Ustadz. Luka kecil di kaki kayak utang—gak lunas-lunas. Ustadz: Yah, saya juga diabetes. Tapi saya pikir, “Udah sakit, ya dinikmatin aja sekalian.” Ujang: Ustadz, ini bukan donat. Ini rokok. Bikin kaki hilang pelan-pelan. Saya takut diamputasi. Ustadz: (merenung sambil nyulut rokok). Iya juga ya. Tapi saya udah janji berhenti tiga kali. Gagal semua. Terakhir, saya berhenti… ngerokok filter. Sekarang kretek! Ujang: Ya Allah, Ustadz malah naik level! Ustadz: (buang rokok pelan-pelan). Baiklah. Kita tobat bareng. Mulai sekarang! Ujang: Mantap! Ustadz: Tapi, boleh gak satu batang perpisahan? Biar dramatis. Kayak sinetron. Ujang: Boleh. Tapi abis itu jangan minta sequel ya. Langsung Tamat..!! Ustadz: Deal. Bismillah..

MZ ARIFIN UMAR ZAIN
Seorang isteri dari suami yg diabet, yg sayang pd suami nya, melarang suami makan ini, itu. Sang suami yg diabet marah2: ada hak apa kamu me-larang2? Diri ku urusan ku sendiri. Tak lama, beberapa bulan kemudian, sang suami mati.

Jadwal Sholat Pro
Seorang penderita diabetes dengan cukup sombong bercerita ke saya, bahwa dokter aja kaget setengah mati, gula darahnya 600 tapi ga muncul gejala apa-apa. Masih merasa sehat ucapnya. Dalam hati saya, tunggu aja tanggal mainnya. Diabetes itu pejuang diam. Dia akan menghancurkan penderitanya setelah beberapa tahun. Dan benar saja, beberapa tahun kemudian mulai muncul masalah. Luka yang tak kunjung sembuh, pembuluh koroner mulai tersumbat, kaki mulai kesemutan, mata mulai rabun. Diabetes mengajarkan kita, jangan anggap remeh sesuatu yang diam dan tenang, bisa jadi itu awal saja.

Jadwal Sholat Pro
Bukan dokter perokok, tapi perokok yang jadi dokter. Makanya kepala batu.

Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
PERANG DAN PERANG.. “Dalam perang, semua pihak kalah. “Yang menang hanyalah kuburan, trauma, dan pabrik senjata.” ++

Jokosp Sp
Saya sudah pernah sampaikan : negara cukup kaya dari tambang jika dikelola dengan benar tanpa korupsi. Bahkan bisa membayar gaji semua penduduk Ind per kepala Rp 20 juta/ bulan. Sekali lagi penerimaan negara dikelola dengan benar tanpa ada korupsi. Untuk negara dikelola tanpa korupsi apakah bisa?. Bisa dan sangat mudah. Asal pejabat yang dapat kepercayaan dari rakyat amanah sebagai pemimpin negara, dan menjalankan penegakan hukum dengan benar, berani dan tegas tanpa pandang bulu. Perkembangan saat ini memang ada, tapi masih terkesan sangat lambat. Beberapa pejabat yang ada di sekeliling presiden masih jadi penghambat jalannya pemerintahan. Mereka masih menjalankan kepentingan dirinya sendiri, partai, yang pernah mengangkatnya dan oligarki pendukungnya. Akhirnya oligarkilah yang mengatur negara ini. Buktinya apa?. Negara yang kaya raya akan tetapi rakyatnya masih kebanyakan miskin. Kemana coba kekayaan itu?. Dan ekonomi hanya dikendalikan hanya oleh selusinan konglomerat saja tanpa ada kesempatan ekonomi benar-benar di tangan rakyat. Parahnya lagi para koruptor masih ringan sangsi hukumnya, belum lagi adanya remisi tiap hari raya besar. UUD perampasan aset juga masih di dalam karung DPR sehingga hasil korupsi masih dinikmati oleh keluarganya dengan sangat nikmat dan santainya. Negara ada di mana?. Kok tanya saya, ya tanya sana sama negara yang tau. Hemmmmm.

Tivibox
Rokok dan Gula. Duet maut. Rokok dijual bebas dimana saja. Gula dijual bebas lewat kue, snack, minuman bersoda, minuman kemasan botol. Semuan dalam jangkauan anak-anak. Harga rokok memang mahal, tapi harga makanan minuman berpemanis sangat terjangkau. Tapi digemari. Nikmatnya sesaat, tapi deritanya berkepanjangan.

Gianto Kwee
Deng Xiaoping, seorang “Perokok” Dan tiada hari tanpa asap Rokok ! Meninggal di usia 93 Tahun, 2 tahun sebelum Hongkong diserahkan kembali ke RRT

Fiona Handoko
Selamat siang bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp udin, bp jokosp, bp ks, bp faiz, ka nimas dan teman2 rusuhwan. “Pmn dihapus. Danantara akan jadi penyelamat pendanaan perusahaan tanpa uang negara. ” Demikian berita di kontan. Co. Id. Misal rusuhwan bp warung setor ke rekg anaknya yg kuliah. Lalu si anak dengan bangga bilang bahwa dia sudah mandiri. Tidak membebani bp warung lagi. Itulah yg terjadi di danantara. Agar tampak keren dan agar tampak sudah sukses bekerja. Bos bos danantara sibuk omong, seolah2 danantara solusi meringankan beban apbn. Laah. Abah dan kita semua ya tahu. Kekayaan danantara itu 100% dari aset negara. Laba bumn yg tadinya disetor ke negara. Oleh uu direvisi. Kekayaan dan laba bumn dipisahkan, hingga seolah2 bukan kekayaan negara. Mirisnya. duit danantara malah mau diberikan ke perusahaan, yg ibarat kata sudah diabetes kronis, sudah layak diamputasi. Garuda Indonesia. Maskapai ranking 46 versi skytrax. Yg sejarahnya lebih sering rugi daripada untung. Lagi2 diberi “makan bergizi gratis” Seberat 6,65 ton. Dengan bangganya bos danantara bilang. Itu bukan penyertaan modal negara. Amsyongg amsyongg

Rizal Falih
Saya juga memiliki seorang teman yang penderita diabetes tapi kepala batu. Dimasa-masa covid melanda sudah terkena stroke. Berobat mandiri dan terapi, lalu sembuh. Tetapi pasca stroke itu kadar  gula darahnya selalu tinggi. Rata-rata diatas 200 mg/dl. Padahal gula darah yang normal untuk usianya adalah dibawah 100 mg/dl. Bahkan kadang kadar gula daranya bisa mencapai 300 mg/dl. Perubahan yang paling nampak dari fisiknya adalah berat badanya. Yang dulu terlihat gagah dan tegap. Sekarang menjadi kurus sekali. Kata dokter, dia menderita diabetes kering, sampai saat ini tidak ada luka di tubuhnya. Benar dokter pun masih ada yang membedakan jenis diabetes kering dan basah. Entah yang mana yang benar. Sudah divonis sakit diabetes, tapi kebiasaanya merokok dan minum kopi tidak pernah berubah. Sudah sering diingatkan. Tapi tidak mempan. Memang, dulu sering ngopi dan ngudud bareng. Sering berbagi  rokok. Sekarang berbeda jalan. Saya berhenti, dia masih berlanjut. Yang saya perhatikan sakitnya semakin mengarah kepada komplikasi. Sebagai seorang teman tidak bosan untuk mengingatkan. Tapi ya itu prinsipnya tidak ada orang yang sedang merokok meninggal dunia. Padahal rokok itulah salah satu pemicu diabaetesnya yang dialaminya. Umur memang rahasia Tuhan. Tetapi Ihtiar untuk sehat dan sembuh dari sakit yang diderita, dengan rutin berobat ke dokter, seperti menjadi sia-sia jika tidak dibarengi dengan perubahan pola hidup yang lebih baik dan sehat.

Kang Sabarikhlas
Sejak pagi Istri dan ibu² ‘healing’ ke Taman Mangrove,…saya ‘ditinggali’ sayur lodeh santan, sambel trasi & krupuk blinjo untuk makan siang, lalu saya goreng empal daging sbb istri hindari makan daging. Sambil goreng saya buka CHD… Lho?…Hah?…..kok ada dokter dan satunya perusuh? yg suka merokok dikatain KEPALA BAUT?..baca ndak jelas dapur full asap kayak perang Iran-Israel,… kan genjatan senjata? Ndak terima diserang saya mangkel Oke….biarin, saya kepala baut, dan juga suka cari ‘mur’ yang tidak ‘dol’.. Tiba²…”Kaang!..pean goreng daging jadi kayak empal brewok..wkwkwk.” duh kaget, Istri+MbokGaduh datang tertawa terbahak lihat saya goreng.. “Oh ya Kang..” lanjut MbokGaduh, “Tolong sampaikan ke pemilik Persebaya, ituloh kata suami saya orangnya item setelah operasi hati, jangan diberi lagu² bonek di zebra cross penyebrangan, banyak motor ndak berhenti, ibu² mau nyebrang ke pasar Genteng jadi takut,… kan bisa ganti lagu Bukit Berbunga versi dangdut, biar berhenti+joget”.. “..duh,..MbokGaduh, anu jangan ngomong sembarangan…nanti saya ‘diserang’ lagi,…Pak anu,..beliaunya itu dari dulu memang hitam manis”. MbokGaduh dan Istri keluar lagi bagi oleh² untuk tetangga… Sayapun usai nikmati sayur lodeh++ lanjut ngopi+ngudut sambil dengarkan lagu Bukit Berbulu..ups salah..Bukit Berbunga yg lagi viral..
Thamrin Dahlan YPTD
Selamat sore 150. Sebelumnya belum. Jarang-jarang ketemu untaian kata seperti ini. Ada ahli bahasa disini bisa membantu?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button