Disway

Mobil Handphone

INDOPOSCO.ID – Sepulang dari Pulau Moyo Lebaran lalu itu saya hampir tiap hari ke dekat Pacet, kaki gunung Penanggungan. Sendirian. Pakai mobil listrik. Kang Sahidin masih KLebaran di Sukabumi Selatan.

Agar perjalanan wira-wiri itu lebih bermanfaat, saya ingin berlomba dengan diri saya sendiri: ingin mencapai rekor penghematan pemakaian baterai mobil listrik. Hari berikutnya harus lebih hemat dari hari sebelumnya. Dari hari ke hari bersaing. Dengan diri sendiri.

Toh hari-hari itu lalu-lintas sepi. Tidak ada truk di jalan raya. Santai. Mobil bisa sepenuhnya dalam kendali manusia yang mengemudikannya. Apalagi hari-hari itu saya tidak dalam keadaan terburu-buru.

Berita Terkait

Separo jalan Surabaya-Pacet itu datar. Sekitar 30 km. Setelah itu sedikit menanjak, 20 km. Total 50 km. Itu kalau tidak lewat jalan tol.

Pada hari-hari normal saya selalu lewat jalan tol. Dari Surabaya. Exit-nya Mojokerto. Lalu lewat bypass sebelum lewat jalan kabupaten. Jaraknya 15 km lebih jauh tapi bisa lebih cepat. Itu karena tidak perlu melewati daerah padat industri di Mojosari. Terlalu banyak truk di kawasan itu.

Di hari keenam saya mencapai rekor: hanya menghabiskan 6 persen baterai –dari full 465 km. Itu saat turun dari Pacet ke Surabaya.

Rekor berangkatnya: 9 persen. Memang begitu. Berangkat lebih boros dari pulang. Berangkatnya menanjak, pulangnya menurun.

Kunci penghematan terbesar adalah: cara kaki menginjak pedal ”gas”. Semakin sedikit menekan pedal gas itu semakin hemat. Semakin halus dalam menambah kecepatan juga semakin hemat.

Saya semakin tahu diri: gaya menyetir saya harus berubah. Tidak boleh ”kasar”. Tidak boleh lakukan kejut-kejut dalam menambah kecepatan. Tidak boleh melakukan gerakan menyalip secara spontan.

Kian saya memperhatikan itu kian hemat pemakaian listriknya.

Sebenarnya saya tidak perlu memikirkan itu. Waini tidak perlu ada kekhawatiran kehabisan listrik. Di rumah saya ada instalasi charging. Di gubuk dekat Pacet itu juga ada. Bahkan waini di setiap rest area sudah ada colokan mobil listrik. Dari PLN. Atau dari Astra. Kadang ada dua-duanya.

Beda dengan dulu.

Tapi tetap menarik untuk terus mendalami cara hidup baru dengan mobil listrik. Saya bertekad tiap hari harus lebih hemat. Dan ternyata bisa.

Mungkin lomba dengan diri sendiri itu sudah menjadi bagian dari jiwa saya: suka bersaing. Termasuk dengan diri sendiri.

Dulu, sewaktu Pak Iskan sakit keras, saya juga bersaing dengan diri sendiri.

Pak Iskan sakit di rumah adik saya di kompleks Perumnas Madiun. Tiap hari saya harus setir mobil sendirian dari Surabaya ke Madiun. Masih pakai

Jaguar bensin.

Tiap hari saya baru bisa berangkat pukul 12.00 malam. Yakni setelah Jawa Pos siap masuk ke percetakan. Di hari pertama saya catat: jarak itu perlu saya tempuh berapa lama. Tiga jam. Belum ada jalan tol.

Maka di hari kedua saya bertekad untuk bisa lebih cepat. Pun di hari ketiga dan seterusnya. Dengan bersaing seperti itu saya tidak merasa bosan di perjalanan. Juga bisa menahan kantuk.

Setelah lebih seminggu akhirnya saya mencapai rekor tercepat: 2,5 jam. Lalu 2 jam 20 menit. Selesai. Ayah saya meninggal dunia.

Membandingkan mobil bensin dan listrik punya kelebihan masing-masing.

Pun kelemahannya. Tapi untuk keperluan menambah kecepatan, mobil listrik menang jauh. Apalagi kalau untuk menyalip kendaraan lain. Joss.

Jumat kemarin saya harus ke Lasem. Ada acara ulang tahun dewa yang menjaga klenteng di Lasem. Saya menggunakannya untuk tes mobil listrik yang baru: Denza. Yang penjualannya sudah lebih laris dari Alphard.

Menurut buku, kapasitas listrik Denza bisa untuk 600 km. Jarak Surabaya-Lasem sekitar 200 km. Berarti P/P 400 km. Mestinya cukup.

Persoalannya: hari itu Denza, grup BYD, diisi enam orang. Itu ikut menentukan boros-tidaknya listrik. Kian berat beban kian boros.

Begitu sampai di Lasem, Kang Sahidin lihat grafik pemakaian listrik: baru terpakai 44 persen. Berarti aman. Pulangnya akan perlu sekitar 44 persen juga.

Tidak. Kami memutuskan pulang ke Surabaya lewat jalur lain: Randublatung-Ngawi. Bupati Blora yang masih muda bertekad menjebol isolasi Randublatung. Caranya: membangun jalan dari Randublatung ke tol Ngawi.

Orang Blora bisa ke Solo lebih cepat lewat Ngawi.

Jalan tembus itu berhasil dibangun. Ia terpilih lagi. Saya ingin merasakan jalan itu. Lewat pukul 00.00 kami berada di jalur itu. Lewat tengah hutan milik UGM. Para mahasiswa fakultas kehutanan UGM melakukan penelitian di situ.

Yang berat dalam membangun jalan tembus itu adalah: harus membangun jembatan untuk melintasi Bengawan Solo. Posisinya dekat museum manusia purba, Trinil.

Jarak yang harus kami tempuh lebih jauh. Maka begitu masuk tol Ngawi Kang Sahidin ngebut. Agar jangan sampai tiba di Surabaya setelah subuh.

Pagi itu harus tetap olahraga.

Ngebut itu punya konsekuensinya: pemakaian listriknya lebih boros.

Maka begitu sampai Mojokerto baterainya tinggal 5 persen. Sudah muncul tanda harus segera charging. Warna di dashboard sudah merah.

Ada satu rest area lagi di dekat Mojokerto. Tapi kami berdiskusi: mampir charging atau lanjut Surabaya. Sisa jarak tempuh masih 50 km lagi.

Lanjut!

Sampai Sepanjang tinggal tiga persen. Kang Sahidin memperlambat kecepatan. Sampai di bundaran Waru tinggal 2 persen. Kami nekat. Que serra serra.

Akhirnya sampai di rumah: masih tetap 2 persen: pukul 03.00. Berarti hanya akan tidur dua jam untuk bangun berolahraga.

Sewaktu pakai Tesla, kami pernah dalam posisi kritis. Sampai di Krian baterai tersisa tinggal bisa jalan 15 km lagi. Sampai Sepanjang: 0 km. Kami panik. Jalan terus. Pelan-pelan. Masih 10 km lagi. Entah apa yang akan terjadi.

Meski sudah 0 km ternyata masih bisa sampai rumah.

Baterai mobil listrik rupanya berbeda dengan baterai handphone. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 19 April 2025: Cermin Sikka

MZ ARIFIN
TARIF. Berasal dari bahasa Arab.
Ta’riif.
Akar kata kerja: ‘arofa, ya’rifu.
Sejenis dg kata: tafsiir, ta’liim, ta’liiq, tachqiiq. Arti nya:
Mengetahui lebih dalam.
Pengembangan kata: ma’rifat, ‘aarif.
Kalau ‘alima, mengetahui permukaan sumur, maka ‘arofa adalah mengetahui dasar nya sumur.
Berkembang juga jadi ma’aarif, ta’arruf, ‘arif bijaksana.
Berkembang kini = nilai pajak.

Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
ASAL KATA TARIFF DAN PERKEMBANGAN ARTI MAUPUN PENGGUNAANNYA…
Kata “tariff” berasal dari bahasa Arab “taarifa” yang berarti pemberitahuan atau daftar informasi, khususnya terkait pajak atas barang impor.
Dari Arab, kata ini masuk ke Persia dan Turki, lalu ke Italia sebagai “tariffa”, Prancis “tarif, dan akhirnya Inggris menjadi “tariff”.
Awalnya bermakna daftar pajak
Kini tarif juga berarti pungutan resmi pemerintah atas barang impor atau ekspor.
Dalam konteks ekonomi dan keuangan, tarif berfungsi sebagai pajak bea masuk yang dapat berupa:
1). “ad valorem” – atau persentase nilai barang, dan
2). “specific” – atau jumlah tetap per unit), atau
3). gabungan keduanya.
Tarif digunakan untuk menghasilkan pendapatan negara sekaligus “melindungi” industri domestik dari persaingan asing dengan “menaikkan” harga produk impor.
Selain itu, tarif juga berperan dalam pembatasan ekspor-impor guna mengatur neraca perdagangan.
Penggunaan tarif protektif dapat memicu konflik dagang antarnegara jika dibalas dengan kebijakan serupa.
Di Indonesia, kata “tarif” diserap langsung dengan makna serupa: dl
Daftar biaya resmi atas jasa atau barang tertentu.
###
Secara singkat, tarif adalah instrumen fiskal dan proteksi penting dalam perdagangan internasional yang asal-usulnya, ternyata:
Kaya dan telah melalui sejarah lintas budaya.

Wilwa
Gen 根 (baca: Keun, eu ala Sunda) itu AKAR. Dibentuk dari 木 yang merujuk pada makna /semantik “tumbuhan” (= pohon/tree, kayu/wood) dan 艮 yang merupakan phonetic. 艮 adalah salah satu dari simbol Ba Gua 八卦 / Eight Trigram. Yang melambangkan gunung. Dalam Oracle bone Script atau tulisan kuno di atas media tulang di era Dinasti Shang 4000 tahun lalu, 艮merupakan pictograph dari mata 目 dan orang  人yang kemudian berevolusi menjadi 艮di era Dinasti Han 2000 tahun lalu. Begitu menurut wikipedia dictionary. Tapi saya lebih suka membayangkan 艮 sebagai kecambah atau taoge untuk memudahkan saya mengingatnya. :) Sedangkan Hui 回 arti umumnya “kembali”. Go back. Yang awalnya merupakan pictograph dari “spiral” di bronze script atau tulisan di atas media perunggu era Dinasti Zhou 3000 tahun lalu. Tapi dalam hal ini saya mengagumi kreativitas orang Jepang dimana bila 回 ini digabung dengan 根 memiliki makna “menggali tanah di sekeliling 回akar 木sebuah pohon dalam proses pemindahan pohon”. Jenius!

djokoLodang
-o–
NEMAWASHI
… Belum ada keputusan untuk Jepang: turun atau naik. Trump memang jago negosiasi tapi Jepang juga dikenal ulet, tidak mudah menyerah. …
*) Jepang punya tradisi “nemawashi”.
Nemawashi secara harfiah berarti “menggali di sekitar akar” (根回し, nemawashi). Mengacu pada p.roses persiapan, seperti menggali tanah di sekitar akar pohon sebelum dipindahkan, untuk memastikan akar tetap sehat dan kuat.
Dalam konteks bisnis, nemawashi adalah proses informal untuk meletakkan dasar bagi suatu perubahan atau keputusan dengan mengumpulkan dukungan dan umpan balik sebelum pengumuman resmi,
–koJo.-

Wilwa
Mengenai tarif-tarifan, saya tertarik dengan komentar atau lebih tepatnya analogi ekonomi dari dua orang profesor Amerika Serikat yang kebetulan keturunan Yahudi, yang kebetulan pula menjadi pengecam Donald John Trump atas tarif-tarifan. Pertama adalah Jeffrey David Sachs yang juga menjadi semacam “penasihat” Danantara. Jeffrey mengambil analogi ekonomi sbb: saya sebagai profesor menerima gaji dari universitas lalu membelanjakan gaji saya di supermarket untuk membeli barang, saya tak bisa mengecam supermarket telah membuat saya defisit hanya karena saya boros membeli barang-barang yang nilainya melebihi penghasilan saya sebagai profesor di universitas, lalu menuntut supermarket mengikuti kemauan aneh saya. Supermarket itu akan menertawakan saya dan mempersilahkan saya pergi karena masih banyak pembeli lain dan tidak tergantung pada saya sebagai pembeli. Supermarket itu adalah perumpamaan untuk Tiongkok. Trump tak mengerti pelajaran ekonomi atau trading yang sederhana seperti ini. Trump boleh saja bangga bahwa the art of deal nya berjalan untuk usaha property nya tapi tidak akan berhasil dalam international trading. Ibaratnya Trump boleh jadi macan di kampungnya, tapi di kota besar Trump tak lebih dari seekor kucing liar yang berlagak jadi macan. Komentar atau analogi kedua saya ambil dari seorang profesor yang nama tengahnya juga David dan kebetulan juga keturunan Yahudi dari Jerman yang orangtuanya menjadi imigran ke USA karena lari dari penindasan Hitler. Duh text limit!

Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
TARIFF YANG FULL DRAMA,
NAMUN STRATEGIS DALAM BINGKAI GEOPOLITIK MODERN..
Catatan Harian Dahlan/ DISWAY hari ini secara cerdas mengulas dinamika kebijakan tarif Trump yang tak bisa dilepaskan dari psikologi pribadi dan politiknya.
Trump, dengan slogan MAGA (Make America Great Again) dan MAWA (Make America Wealth Again), sudah menetapkan tujuan ambisius untuk mengembalikan kejayaan ekonomi AS melalui proteksionisme ekstrem.
Karakter emosionalnya—meledak-ledak, suka sensasi—mendorong eskalasi tarif yang agresif dan reaktif terhadap balasan negara lain.
Sebagai pengusaha ulung dan negosiator handal, Trump menggunakan tarif sebagai alat tawar-menawar sekaligus senjata politik untuk menunjukkan kekuatan.
Namun sifat impulsifnya kerap membuat kebijakan ini berujung pada ketidakpastian pasar dan konflik dagang berkepanjangan.
Respons keras dari mitra dagang seperti Tiongkok memperlihatkan bahwa strategi “tarif-tarifan” bukan sekadar soal angka pajak, tapi juga pertarungan psikologis antar pemimpin dengan ego besar.
Negosiasi yang gagal oleh Indonesia dan Vietnam maupun negara lain menegaskan bahwa pendekatan Trump lebih didasarkan pada dominasi daripada kompromi sejati.
Dalam konteks ini, kebijakan tarif bukan hanya soal ekonomi melainkan juga cerminan kepribadian kompleks sang presiden:
Kombinasi antara kepercayaan diri tinggi sekaligus kecenderungan emosional yang sulit diprediksi.
###
Tariff, yang full drama..
Dengan aktor peran utama:
Donald Trump..

Em Ha
Empat tahun lagi. Jika betul cakap Presiden Prabowo perihal TKDN dan bebas impor itu. Ada julukan cocok untuk beliau :
PRABOWO : Bapak Deindustrialiasi Indonesia.
Bagaimana macetnya Pelabuhan Tanjung Priok. Klakson supir kontener meraung sepanjang tahun.

Liam Then
Yang saya tahu secara budaya , orang cina itu cinta sekali sama uang.
Bayangkan saja, budaya melahirkan khusus dewa uang, dewa paling populer dalam budaya Cina.
Dan lihatlah cara berdagangnya Tiongkok, bukankah khas orang cina?
Bandingkan dengan Jepang ,Korsel yang produk-produknya disetting bermargin besar. Tiongkok maju ekonominya karena jualan barang terjangkau yang murah.
Ingat-ingat dulu, sebelum barang Tiongkok marak, TV, VCD, DVD itu mahalnya gak ketulungan.
Waktu zaman hp juga begitu, lihatlah harga Nokia, Samsung, Ericsson.
Pas HP Tiongkok masuk, tiba-tiba Samsung punya produk murah. Berarti sekian lama margin mereka tinggi sekali.

Komentator Spesialis
Kenapa Amerika sangat PD dengan penerapan tarif ? Jawabannya simple. Karena Amerika ada negara dengan konsumsi domestik terbesar di dunia, yaitu sekitar USD 19 Trilyun. Angka ini masih lebih besar dari konsumsi China, Jepang, Uni Eropa dan India kalau digabung.
Kenapa China juga PD melawan Amerika ? Karena China adalah negara pusat manufaktur terbesar dunia. Dia menguasai 31.6% pangsa pasar atau setara dengan sekitar USD 5 Trilyun. Apalagi kekuatan industri China sudah menguasai hampir semua bidang, kecuali industri Aero, IT dan Semikonduktor. Tetapi, hanya soal waktu saja untuk menguasainya apalagi di bidang semikonduktor.
Kenapa China bisa maju ? Ini yang saya kurang tahu. Yang jelas salah satu faktor utama adalah orang China pakai ijazah asli saat melamar pekerjaan.

Fiona Handoko
Selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp jokosp, ka nimas dan teman2 rusuhwan.
Tiongkok adalah pabrik barang raksasa. Barangnya palugada. Apa loe mau, gue ada. Semua negara beli barang dari pabrik ini.
Tiongkok jelas manufaktur yg sukses. Dia bisa bikin barang apa saja. Lengkap dengan turunan turunannya. Dengan custom spesifikasi, custom harganya.
Uwak sam adalah bos perusahaan keuangan raksasa. Produk keuangannya pun palugada. Semua negara beli produk keuangannya dari uwak sam. Perusahaannya uwak sam itu spesialis di bidang finansial. Dia bisa ciptakan produk keuangan beserta turunan turunannya / derivative.
Konflik tarif tarifan ini terjadi.
Karena si manufaktur mulai ingin kuasai bisnis finansial.
Dan si finansial mau ambil porsi manufaktur.
Tinggallah negeri di kulon vanuatu, terjepit di tengah persaingan tiongkok vs uwak sam

Jokosp Sp
Cak Lontong, saya mau nanya boleh?. “Boleh, silahkan tidak ada yang melarang orang nanya”. Apakah Cak Lontong tidak takut atas jawabannya nanti?. “Saya tidak pernah takut……, cuma was-was”. Ha ha haaaaaa. Ada berapa macam politisi di negeri ini cak?. Cak Lontong kan sukanya dengan data survey dari cara pendekatannya. “Ada tiga : 1. Disebut politisi Plyback – politisi yang sukanya masih bermain-main seperti digambarkan anak SD. Mereka seperti Unyil, saya dari 10 tahun lalu nonton masih saja mereka jadi anak-anak SD. Pokoknya hanya bermain-main saja pekerjaannya”. Ha ha haaaaaa. “Yang ke 2 disebut politisi Flashback – politisi yang susah move on. Masih terjebak dengan kebanggan masa lalu, masih mengangap aku yang paling baik. Tidak mau berubah seperti Pak Raden, yang suka disanjung dan selalu minta dihormati”. Dan yang ke 3 adalah politisi Cashback – ini politisi yang paling berbahaya. Sukanya mempersulit proses yang ujung-ujungnya minta duwid atas jasa yang jadi tugasnya. Orangnya berpikir pragmatis, pokoknya tarik pajak, main palak. Semuanya serba harus ada imbalan duwid, kalau perlu dengan cara sistem sandra agar kemudian tidak berkutik dan tetap jadi kacungnya. Sampai sudah pensiunpun tetap masih jadi pengendali negeri ini, dan berusaha tetap mempertahankan anak dan keluarganya”. Ha ha haaaaaaa……..ketawa boleh kan Cak?. “Boleh……….Ketawa itu sehat. Kalau sampai ketawa dilarang maka hidup saja di planet lain yang masih bebas milih kaplingnya”.  Ha ha haaaaaa…..

Lagarenze 1301
Trump tak hanya pintar membuat orang lain kesal, marah, benci. Ia juga bisa membuat orang lain tertawa.
Beberapa hari lalu, di acara penghormatan taruna Angkatan Laut, Trump mengundang gelak tawa dari hadirin.
“Kita sangat gembira bisa bergabung dengan Wakil Presiden, veteran yang membanggakan, JD Vance,” kata Trump sembari celingukan ke arah kerumunan.
Ketika Trump menyadari Vance tidak ada di antara hadirin, ia pun bertanya-tanya, “Di mana JD?”
Lalu, dengan gaya ngeles, Trump kemudian berkata, “Tadi ia ada di sini. Ia pasti mendapat telepon dari… Tiongkok.”
Hadirin tertawa. Tentu, karena mereka paham latar belakang Vance vs Tiongkok.
Itu terkait dengan pernyataan Vance dalam acara di Fox News.
“Apa yang didapat dari ekonomi global bagi Amerika Serikat?
Kita meminjam uang dari petani Tiongkok untuk membeli barang-barang yang diproduksi oleh petani Tiongkok tersebut,” katanya.
Sebutan “petani” itu membuat Beijing meradang dengan menyebut Vance kurang pengetahuan dan rasa hormat.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, menyebut Vance “bodoh dan tidak sopan”.
Pernyataan Vance pun menjadi topik tren teratas di Weibo.
“Kami mungkin petani, tetapi kami memiliki sistem kereta api berkecepatan tinggi terbaik di dunia, kemampuan logistik terkuat, dan teknologi AI, mengemudi otomatis, dan drone terdepan. Bukankah petani seperti itu cukup mengesankan?” kata netizen Tiongkok.

Wilwa
Jeffrey David Sachs adalah orang keturunan Yahudi yang menentang Yahudi ekstrem macam Benjamin Netanyahu. Juga pengkritik utama USA atas policy yang salah atau sistem yang salah macam CIA. Dia sudah sangat kesal dengan lobby CIA dan Israel atas para presiden USA. Dengarkan bagaimana Jeffrey begitu berani blak-blakan dalam seminar international terbuka 13 April 2025 beberapa hari lalu. Simak youtube Times Of India : ‘CIA, U.S…’ : Jeffrey Sachs ‘UNCOVERS’ Jaw-Dropping Israeli-American Plot Against Iran, Arab World.

Jimmy Marta
Paman Donald ini kan raja properti. Soal jualbeli properti  semua orang mengakui DT. Ia jago promosi dan negosiasi.
Properti biasa bisa ia jual mahal. Properti mewah bisa ia sulap berpajak murah.
Gak dimana mana, ilmu jualan properti itu sebenarnya sama saja. Promokan sekarang lagi diskon. Hari senin harga naik.
Lihat reaksi pasar. Jika banyak yg menghubungi naikkan harga. Tapi negosiasi tetap dibuka.
Jika pasar bereaksi negatif lakukan sebaliknya. Katakan, naik harga ditunda. Bukan senin ini. Tapi senin bulan depan. Begitu seterusnya… hahaha….
Met akhir pekan sobat sobit…!

Lagarenze 1301
“Hasilnya: sial banget. Tarif untuk Indonesia justru dinaikkan menjadi 47 persen. Negosiasi yang gagal total.”
Saya percaya masih banyak pembaca CHD tidak akan terpancing oleh kalimat di atas.
Tarif Trump terhadap Indonesia masih 32 persen, yang dipending sementara selama 90 hari, sehingga hanya berlaku tarif dasar 10 persen.
Lalu, dari mana datangnya angka 47 persen seperti ditulis di CHD?
CMIIW, itu adalah tarif untuk tekstil, garmen, alas kaki, hingga furniture Indonesia yang masuk ke pasar AS. Rentangnya antara 10 hingga 37 persen.
Tarif tersebut sudah lama diberlakukan, bukan setelah adanya tarif baru Trump.
Nah, jika ditambah tarif dasar 10 persen Trump, rentangnya menjadi 20 hingga 47 persen.

Komentator Spesialis
Trump ini memang kebangetan terhadap Indonesia. Kita sudah berbaik hati membesarkan nama dia di Indonesia. Istilah orang Jawa, dike’i ati ngerogoh rempelo.
Kalau sampai tarif 47% dikenakan untuk Indonesia. Kita rubah saja nama : Trump International Golf Club Lido menjadi Xi Jinping International Golf Club Lido saja.

Wilwa
Satu saran yang sama persis dari Richard David Wolff yang Marxist dan Jeffrey David Sachs yang capitalist adalah USA harus berkolaborasi dengan Tiongkok bukan mengajak konfrontasi. Demi kebaikan bersama untuk semua manusia di bumi ini. Mengatasi climate change, mengatasi kemiskinan, mengatasi kelaparan, mengatasi kebodohan. Satu hal yang menarik yang diungkap Wolff adalah Tiongkok bisa jadi tak pernah ingin jadi negara adidaya dalam ekonomi maupun politik karena China Leaders sangat memahami sejarah mereka sendiri yang jauh lebih panjang dari Amerika Serikat bahwa menjadi adidaya justru masalah karena akan mengalami siklus mencapai puncak lalu terjun bebas ke dasar jurang alias runtuh tak berbekas seperti yang menimpa belasan dinasti yang pernah ada di negeri tirai bambu ini. Tiongkok ingin makmur sejahtera bersama dengan seluruh negara lain di bumi ini. Hmmmm

Kang Sabarikhlas
‘after lunch with’ ikan asin sambel terong+tahu, paket effisiensi ngirit, saya buka CHD. pasti komen sudah banyak +’Catatan’nya heppy ending.
Tapi..Loh koq Tarif-Tarifan???…
Saya ini dah Takut-Takutan baca donald-donaldan, dolar-dolaran, dokter-dokteran, hakim-hakiman, ijazah-ijasahan dan lain-lainan…
Ibarat kena sindrom ‘manufactured sadnes’..tapi hari ini sebagai rakyat jelantah negara Kita Minyak, masih saja saya dike-bully…
Ituloh ‘wakhaji’ JZ ngomong kiss my ass lalu ada KS, EMHA dan lain² ikutan satire-satire.an, gegara Abah!
Untung ada L.300 eh L.1301 yang bijak penjelasannya, nunggu 90 hr.
Ee..daripadanya saya sedih-sedihan saya pamit mau ke Solo halal bi halal ke Pak Mul..atau cari Pak Mirza aja, lha wong cari Pak Anu ndaktahu rumahnya open ndikmana
Lohhh..dompet saya tipis…anu aja ndik rumah sambil ngudut + ngopi kapal apung – berhadiah umroh?
Besok aja tour effisien Tunjungan-Bungurasih-terminal Mojokerto ke bundaran pacet naik Bagong…bye.

MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
In God we trust x in no God we trust?
In rupiah we trust?
In gold we trust?
In dollar we trust?
In yuan we trust?
In Isrooiil we trust?
In Palestina we trust?
Thamrin Dahlan YPTD
Tanda tanda Donald Trump galau sudah terlihat. Belum apa apa menyaksikan reaksi keras China dan negara lain DT sudah glagapan. Menunda eksekusi 90 hari.
Perang tarif dengan China membuktikan bahwa tidak se mudah itu mewujudkan MAGA. Urusan dalam negri Amerika seharusnya jangan membawa bawa orang luar.  Politik ekonomi dunia tidak bisa dikendalikan satu negara. DT sebenarnya sadar perihal kondisi tersebut namun (b)ego nya menjerumuskan dirinya sendiri. Tunggu saja perkembangan kebijakan aneh main tarif tarifan.
Indonesia posisi aman selama kita masih mengkonsumsi nasi. Stok bulog cukup. Salut keberanian Menteri Pertanian memberantas mafia mafia bekeng yang selama ini mengrogoti urusan perut rakyat.
Setuju paragraf terakhir “Kalau tarif bener DT sendiri kelimpungan” Ye urus persoalan dan permasalahan dalam negri dengan baik dan benar bila Tuan tidak ingin  di makzulkan rakyat.
Salamsalaman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button