INDOPOSCO.ID – Di tengah cuaca yang tak kunjung bersahabat, upaya penyaluran bantuan pangan bagi warga terdampak banjir dan longsor di Tapanuli Utara kembali mencatat babak penting. Setelah perjalanan yang nyaris tak berkesudahan, sebuah truk bermuatan pangan akhirnya berhasil menaklukkan medan ekstrem dan tiba di Kantor Kecamatan Parmonangan, Rabu (3/12/2025). Kehadirannya bukan sekadar kedatangan logistik, tetapi simbol harapan bagi ribuan warga yang sudah berhari-hari bergantung pada bantuan.
Truk tersebut sebelumnya terperosok di salah satu jalur perbukitan dan harus dievakuasi berulang kali sebelum dapat melanjutkan perjalanan. Lintasan yang ditempuh biasanya rampung dalam dua jam, mengubah diri menjadi delapan jam penuh tantangan, mulai dari jalan berlumpur, kemiringan ekstrem, hingga titik-titik yang nyaris tak lagi layak disebut jalan. Ketika kendaraan berat itu akhirnya muncul di halaman kantor kecamatan, para relawan dan warga yang menunggu sejak pagi menyambut dengan sorak haru, seolah menyaksikan kemenangan di tengah masa sulit.
Tanpa jeda, tim gabungan langsung membongkar muatan dan mengatur distribusi tahap berikutnya. Sesuai arahan Bupati Tapanuli Utara, Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, bantuan harus segera diteruskan menuju desa-desa yang belum tersentuh akses.
Banyak wilayah hanya dapat dijangkau melalui jalur sempit berlumpur yang tidak memungkinkan dilalui truk. Karena itu, pengiriman dialihkan menggunakan kendaraan roda empat kecil dan motor trail yang mampu menaklukkan lembah serta lereng yang terputus aksesnya.
Di dalam truk itu terdapat 7.000 kilogram beras—bahan vital bagi keberlangsungan dapur umum di titik-titik pengungsian.
“Bantuan 7 ton beras ini kami siapkan khusus untuk menjaga dapur umum tetap menyala bagi warga terdampak,” ujar Serena Aritonang selaku Koordinator Distribusi Kabupaten. Ia memastikan penyaluran dilakukan berdasarkan data pengungsi yang telah diverifikasi posko kecamatan.
Bantuan ini merupakan bagian dari dukungan pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog. Hingga kini, lebih dari 2.200 ton beras sudah digelontorkan untuk penanganan darurat di Sumatera Utara, dengan tambahan pasokan lain yang dikumpulkan melalui penggalangan bantuan kemanusiaan yang diinisiasi Menteri Pertanian sekaligus Kepala Bapanas, Andi Amran Sulaiman, melalui rekening Kementan Peduli.
Dari jalur berbeda, Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas, Indra Wijayanto, juga melakukan perjalanan darat panjang dari Kota Medan menuju Posko Bencana Sibolga melewati Kabupaten Humbang Hasundutan, demi memastikan kecukupan pangan tetap terjaga di seluruh titik terdampak.
“Perjalanan cukup melelahkan, kondisi jalan juga tidak semuanya mulus. Namun pemerintah wajib hadir untuk menjawab kebutuhan pokok warga yang terdampak bencana,” tegasnya.
Dengan semakin cepatnya arus bantuan dan koordinasi lintas lembaga, pemerintah berharap proses pemulihan dapat berlangsung lebih solid. Akses jalan, fasilitas publik, hingga layanan dasar terus dibenahi agar masyarakat yang terdampak bisa segera kembali bangkit dan menata kembali kehidupan mereka—sebuah harapan yang kini terlihat semakin mendekat. (her)









