• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

JPPI: Prabowo Pakai Kalkulasi Persentase Tutupi Kegagalan Sistemik MBG

Laurens Dami by Laurens Dami
Selasa, 30 September 2025 - 13:18
in Nasional
1000308602

Presiden Prabowo Subianto saat memberikan sambutan pada acara Peresmian Penutupan Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tahun 2025 di Jakarta, pada Senin, 29 September 2025. Foto: BPMI Setpres

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menilai, pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal pencapaian program Makan Bergizi Gratis (MBG) seakan menyembunyikan kekeliruan struktural program tersebut, yang menimbulkan kasus keracunan di sejumlah wilayah Indonesia.

“Presiden memakai kalkulasi persentase untuk menutupi kenyataan, bahwa keracunan MBG adalah kegagalan sistemik,” kata Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji kepada INDOPOSCO melalui gawai, Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Pihaknya mengungkap tiga masalah struktural yang menyebabkan keruwetan MBG. Pertama, struktur kepemimpinan keliru. Badan Gizi Nasional (BGN) seharusnya dikelola oleh pakar gizi, ahli pangan, dan tenaga kesehatan, namun faktanya didominasi purnawirawan militer.

Kedua, buruknya pemahaman gizi dan pangan. Misalnya, soal menu yang disajikan. Masalahnya tidak hanya berhenti pada soal kualitas gizi, tetapi adanya penyeragaman menu tanpa mempertimbangkan sumber daya pangan lokal. Ketiga, pengolahan dan pendistribusian makanan kurang optimal.

“Pimpinan BGN yang tidak kredibel, tidak ada aturan yang jelas, dapur tak higienis, distribusi amburadul, pengawasan lemah,” nilai Ubaid.

Padahal terjadinya kasus keracunan MBG itu merepresentasikan ribuan anak. Satu anak keracunan saja seharusnya sudah jadi alarm serius, apalagi jumlahnya mencapai ribuan anak.

“Ini bukan sekadar hitung-hitungan angka, tapi soal hak atas makanan aman dan sehat,” ujar Ubaid.

Presiden Prabowo Subianto mengatakan, penerima manfaat program MBG telah mencapai puluhan juta. Namun, ia tidak menyebutkan secara detail data pencapaiannya. Di sisi lain, ia menyadari program tersebut masih butuh penyempurnaan.

“Sampai hari ini sudah menjelang 30 juta penerima manfaat, anak dan ibu hamil terima makanan. Ada kekurangan? Ya. Ada keracunan makanan? Iya,” kata Prabowo terpisah dalam Musyawrah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta, Senin (29/9/2025).

Ia mengklaim, angka keracunan makanan akibat menu program makan bergizi gratis sangat kecil dari total makanan yang telah dibagikan kepada penerima manfaat.

“Kita hitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen,” tutur Prabowo. (dan)

Tags: JPPImbgPrabowo
Previous Post

Ramai Bursa Calon Kapolri, IPW: Insan Polri Solid karena Itu Hak Prerogatif Presiden

Next Post

Perluas Definisi Saksi, Komisi III Pertimbangkan Masukan Koalisi Disabilitas dalam RUU KUHAP

Related Posts

PROJO
Nasional

Dasco: Belum Ada Informasi Soal Projo Bergabung ke Gerindra

Minggu, 2 November 2025 - 02:14
KKP
Nasional

Gerilya ke Kampus, KKP Ajak Gen-Z Jaga Kesehatan Laut

Sabtu, 1 November 2025 - 21:10
Whoosh
Nasional

Kasus Whoosh Seret Pemerintah Sebelumnya, Pengamat Ungkap Dugaan Korupsi

Sabtu, 1 November 2025 - 18:07
1002078294
Nasional

Kemenkes Sebut Ada 2 Juta Anak di Indonesia Alami Gangguan Mental

Sabtu, 1 November 2025 - 16:07
WhatsApp Image 2025-11-01 at 14.34.12
Nasional

BNPB Minta Pemda Cek Kondisi Pohon di Pinggir Jalan untuk Mencagah Pohon Tumbang

Sabtu, 1 November 2025 - 15:28
1002077659
Nasional

Bali United vs Persib: Maung Bandung Terhambat Satu Ganjalan

Sabtu, 1 November 2025 - 13:50
Next Post
1000308693

Perluas Definisi Saksi, Komisi III Pertimbangkan Masukan Koalisi Disabilitas dalam RUU KUHAP

BERITA POPULER

  • expo

    Expo Kemandirian Pesantren Meriahkan MQK Internasional 2025 di Wajo

    1170 shares
    Share 468 Tweet 293
  • Menag Soroti Dampak Perang dan Kerusakan Iklim di Pembukaan MQK Internasional

    870 shares
    Share 348 Tweet 218
  • Bhayangkara FC vs Persita: Pendekar Cisadane Janjikan Laga Sulit untuk The Guardian

    960 shares
    Share 384 Tweet 240
  • PPK BPJN Banten Bantah Pekerjaan Ruas Jalan Nasional Bayah Cibareno Mangkrak, Ini Alasannya

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Ampas Teh

    716 shares
    Share 286 Tweet 179
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.