• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Jaga Produksi Padi, Kementan Tangkal Penyakit Hawar dan Busuk Pelepah

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Selasa, 13 September 2022 - 13:37
in Nasional
Mentan SYL saat meninjau lahan persawahan. Foto: Kementan for INDOPOSCO

Mentan SYL saat meninjau lahan persawahan. Foto: Kementan for INDOPOSCO

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) turut memperketat penanganan serangan hama penyakit yakni penyakit hawar dan busuk pelepah pada tanaman padi sebagai dampak dari cuaca ekstrim. Penanganan ini penting untuk menjaga produksi padi guna peningkatan stok beras nasional.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan iklim ekstrem dan musim yang seringkali berubah dengan cepat seperti saat ini, biasanya diikuti oleh serangan hama penyakit, seperti penyakit hawar dan pelepah busuk pada tanaman padi. Karena itu, diperlukan penekanan pada aspek-aspek dampak perubahan iklim dan dampak serangan hama penyakit untuk mengurangi risiko kerugian.

BacaJuga:

Pemerintah Dorong Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna untuk Tingkatkan Daya Saing Usaha

Amran Klaim Harga Beras Sudah di Bawah HET, Namun 50 Kabupaten/Kota Belum Stabil

AirNav Mitigasi Gangguan Penerbangan Akibat Cuaca Ekstrem Akhir Tahun

“Langkah-langkah antisipasi, mitigasi, dan tindak penanganan terhadap penyakit ini harus segera disiapkan untuk meminimalisir risiko busuk, sehingga petani tidak menerima kerugian,” ujar Suwandi dalam kegiatan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani episode ke-621 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dengan tema Pengelolaan Penyakit Hawar dan Busuk Pelepah Pada Tanaman Padi, Selasa (13/9/2022).

Perlu diketahui, penyakit hawar dan busuk pelepah merupakan salah satu penyakit utama yang sering menginfeksi tanaman padi di Indonesia. Penyakit yang dibawa oleh jamur Rhizoctonia sp dan Sarocladium orizae ini dapat menyebabkan jumlah gabah isi di setiap malai padi berkurang, sehingga apabila menyerang dalam jumlah banyak dapat berpengaruh pada penurunan jumlah produksi gabah.

Bersamaan, Guru Besar Pertanian IPB, Suryo Wiyono menjelaskan penyakit busuk pelepah yang disebabkan oleh patogen Sarocladium orizae. Perlu diketahui, selain Sarocladium orizae penyakit busuk pelepah juga dapat disebabkan oleh fusarium spp, burkholderia glumae, dan burkholderia fuscovagine.

“Penyakit busuk pelepah yang disebabkan oleh Sarocladium orizae dapat diidentifikasi melalui gejala yang ditimbulkan yaitu menyerang pada fase generatif tanaman, menyebabkan busuk pada pelepah dan malai padi, serta membuat bulir gabah berwarna hitam,” jelasnya.

Suryo menjelaskan penyakit busuk pelepah dapat menular melalui benih, percikan air, angin, dan luka akibat serangga. Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi ketahanan tanaman padi terhadap serangan Sarocladium orizae, diantaranya ketinggian tempat, varietas, umur tanaman, kondisi suhu panas dan kelembaban tanaman, tanaman yang stress, serta tingkat kadar kalium.

“Dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 di wilayah Karawang, varietas yang memiliki ketahanan paling tinggi terhadap serangan Sarocladium orizae adalah varietas IR – 42. Pada tahun tersebut indeks kejadian penyakit pada varietas IR – 42 sebesar 0 persen,” urainya.

Peneliti dari pusat riset tanaman pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Nuryanto memaparkan penyakit hawar pelepah padi yang disebabkan oleh Rhizoctonia solani Kuhn merupakan penyakit yang sangat mudah ditemukan, terutama di daerah pertanian padi yang intensif. Penyakit ini menginfeksi pelepah dan batang tanaman yang ditandai oleh adanya bercak-bercak berwarna kecoklatan atau orange dan warna putih di bagian tengahnya. Keparahan infeksi dapat meningkat pada tanaman yang rapat dan dipupuk menggunakan urea secara berlebihan.

“Terdapat beberapa langkah yang dapat digunakan untuk meminimalisir serangan penyakit hawar pelepah, yaitu pemilihan tipe tanaman tinggi, menggunakan benih unggul bersertifikat, memerhatikan sanitasi lingkungan persawahan, melakukan pemupukan dengan pupuk organik, khususnya kompos,” terangnya.

“Kemudian mengatur sistem pengairan menggunakan sistem parit keliling dengan penggenangan 1 kali seminggu. Pengendalian penyakit hawar pelepah ini harus dilakukan secara terpadu agar tingkat keberhasilannya semakin tinggi,” sambung Bambang. (bro)

Tags: Busuk PelepahKementanpadiPenyakit HawarProduksi Padi
Berita Sebelumnya

Saudi Umumkan 3 Proyek Investasi Sektor Besi dan Baja USD9 Miliar

Berita Berikutnya

Surveilans Terintegrasi Modal Negara Hadapi Krisis Kesehatan

Berita Terkait.

umkm
Nasional

Pemerintah Dorong Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna untuk Tingkatkan Daya Saing Usaha

Jumat, 14 November 2025 - 11:17
beras
Nasional

Amran Klaim Harga Beras Sudah di Bawah HET, Namun 50 Kabupaten/Kota Belum Stabil

Jumat, 14 November 2025 - 10:47
airnav
Nasional

AirNav Mitigasi Gangguan Penerbangan Akibat Cuaca Ekstrem Akhir Tahun

Jumat, 14 November 2025 - 06:06
yusuf
Nasional

Mensos Sebut Pentingnya Pendidikan yang Lebih Ramah Disabilitas

Jumat, 14 November 2025 - 05:50
teddy
Nasional

Seskab Teddy: Kebijakan Tepat Harus Berdasarkan Data Akurat

Jumat, 14 November 2025 - 04:44
bansos
Nasional

Bansos – Subsidi Rp500 Triliun Belum Sepenuhnya Tepat Sasaran

Jumat, 14 November 2025 - 03:03
Berita Berikutnya
Dominasi Max Verstappen Ditunggu pada Balapan Jalan Raya Singapura

Surveilans Terintegrasi Modal Negara Hadapi Krisis Kesehatan

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    3797 shares
    Share 1519 Tweet 949
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2753 shares
    Share 1101 Tweet 688
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    713 shares
    Share 285 Tweet 178
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    673 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.