Nusantara

Meski Sudah Surut, Tim Gabungan Masih Bersiaga Pascabanjir Sampang

INDOPOSCO.IDBanjir yang melanda wilayah Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur dilaporkan sudah surut, Rabu (4/1). Hal ini sebagaimana laporan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Asroni saat tergabung dalam acara Teropong Bencana BNPB.

“Puncaknya itu pada saat tanggal satu, lalu tanggal dua itu berangsur-angsur surut, sekarang sudah surut,” kata Asroni.

Hingga kini, tim gabungan yang terdiri dari unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Palang Merah Indonesia (PMI), BPBD Kabupaten Sampang, BPBD Provinsi Jawa Timur, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan masyarakat masih bersiaga dibeberapa titik untuk memastikan kodusifitas berjalan normal.

Baca Juga : Infrastruktur Pengendali Banjir di Semarang Mendesak Diselesaikan

Beberapa akses jalan yang sempat tertutup dikarenakan banjir, kini sudah bisa dilalui kendaraan. Meski demikian, warga yang hendak melintas dihimbau untuk hati-hati terhadap lumpur yang dapat membahayakan pengguna jalan.

Hasil laporan sementara, banjir mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Selain itu, peristiwa ini juga berdampak pada sejumlah fasilitas umum hingga sarana dan prasarana.

Sebagai respon cepat, pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat banjir dan tanah longsor terhitung tanggal 2 hingga 14 Januari 2023.

Melihat prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk wilayah Sampang hingga 3 hari ke depan, Jumat (6/12) berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan.

BNPB menghimbau pemerintah daerah dan masyarakat dapat lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mengingat adanya ancaman potensi cuaca ekstrem.

Salah satunya, melalui penyampaian informasi secara berjenjang hingga diterima oleh perangkat daerah di tingkat RT/RW mengenai waspada peringatan dini hujan. Penguatan diseminasi informasi peringatan dini bertujuan untuk mengantisipasi potensi risiko sehingga bisa menjadi pertimbangan langkah mitigasi yang harus diambil sebelum terjadi bencana.(arm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button