Headline

Banjir Bandang dan Longsor di Pakistan Tewaskan Lebih dari 350 Orang

INDOPOSCO.ID –  Jumlah korban meninggal akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras di Pakistan terus bertambah. Menurut laporan Geo News pada Minggu (17/8), yang mengutip pernyataan dari otoritas lokal, total korban jiwa telah mencapai 351 orang.

Wilayah paling terdampak adalah Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, dengan 328 orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara itu, 12 korban jiwa ditemukan di Gilgit-Baltistan dan 11 lainnya di Azad Jammu dan Kashmir.

Pemerintah setempat memperkirakan angka korban masih bisa bertambah, mengingat proses evakuasi dan penyelamatan masih berlangsung, terutama di kawasan yang mengalami dampak terparah.

Sejumlah bangunan seperti rumah warga, toko-toko, dan infrastruktur penting dilaporkan mengalami kerusakan berat akibat bencana tersebut.

Pemerintah Provinsi Khyber Pakhtunkhwa telah menetapkan status darurat di seluruh daerah yang terdampak banjir. Tim penyelamat masih mencari korban hilang, di tengah meningkatnya jumlah korban jiwa dan luka-luka.

Berdasarkan laporan dari badan penanggulangan bencana setempat, ada sembilan distrik utama yang terdampak, yaitu Swat, Battagram, Bajaur, Buner, Dir Bawah, Dir Atas, Mansehra, Torghar, dan Shangla.

Di wilayah Buner sendiri, sebanyak 209 orang telah dilaporkan meninggal dunia. Selain itu, 134 orang masih dinyatakan hilang dan 159 mengalami luka-luka. Tiga batalyon militer bersama 300 relawan pertahanan sipil dikerahkan untuk melakukan upaya penyelamatan.

Pemerintah juga menyediakan bantuan darurat berupa makanan, tenda, dan selimut bagi warga yang mengungsi.

Gubernur Khyber Pakhtunkhwa, Ali Amin Gadaput, telah melakukan kunjungan langsung ke daerah terdampak di Buner dan memimpin rapat koordinasi terkait penanganan bencana. Ia menyatakan lebih dari 3.500 orang telah berhasil dievakuasi dan berjanji bahwa proses rehabilitasi akan menyentuh seluruh korban tanpa terkecuali.

Sebagai bentuk belasungkawa, pemerintah provinsi menetapkan hari berkabung pada Sabtu kemarin.

Di sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan memperingatkan bahwa curah hujan tinggi kemungkinan besar masih akan terjadi hingga 10 September mendatang seperti dilansir Anadolu melalui Antara.

Musim hujan di kawasan Asia Selatan, termasuk Pakistan, biasanya berlangsung dari Juni hingga September, dan kerap menimbulkan bencana. Namun, dampak perubahan iklim telah membuat intensitas hujan menjadi lebih ekstrem dan sulit diprediksi dalam beberapa tahun terakhir. (aro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button