Ubah Pola Pikir, KPM Naik Kelas Jadi PKH Mandiri

INDOPOSCO.ID – Kisah sukses Sumiati dan Ncoh sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Graduasi Mandiri tak lepas dari dukungan banyak pihak. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor Mustakim menyatakan bahwa persentase graduasi KPM Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayahnya masih kecil karena adanya penambahan kuota setiap tahun.
“Per 2021 ini ada 140.994 KPM PKH di Kabupaten Bogor. Perubahan selalu ada karena jumlah KPM PKH yang dinamis disebabkan berbagai hal, antara lain KPM Graduasi Alamiah (tidak adanya lagi komponen), KPM Graduasi Mandiri, pindah alamat dan data ganda,” jelas Mustakim, Minggu (31/1/2021).
Meskipun begitu, lanjut Mustakim, Dinas Sosial Kabupaten Bogor sebagai mitra Kementerian Sosial (Kemensos) bersinergi dengan SDM PKH agar PKH tetap bisa menghasilkan KPM yang mandiri.
“Selain itu, kami mendukung efektivitas PKH dengan memberikan bantuan modal usaha sebesar Rp5 juta kepada KPM Graduasi dan memberikan beasiswa bagi anak-anak KPM sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku,” ungkapnya.
Peran pendamping PKH dianggap krusial sebagai salah satu katalisator keberhasilan KPM PKH. Aab Munawar selaku Pendamping Sumiati dan Ncoh menjelaskan, bahwa mandirinya KPM dimulai dari perubahan pola pikir mereka sendiri.
“Pendamping selaku fasilitator memberikan edukasi dan motivasi bagi KPM. Apabila mereka sudah berniat untuk sukses maka tugas pendamping adalah mengarahkan agar usaha mereka meningkat,” kata Aab.
Edukasi dan motivasi yang diberikan pendamping merupakan hasil binaan diklat Family Development Session (FDS) dan Koordinator Kabupaten (Korkab) PKH serta coaching dari Supervisor PKH.
“Seluruh ilmu tersebut ditransfer ke KPM agar bisa diaplikasikan di aspek kehidupan mereka,” ujarnya.
Sekretaris Desa Koleang Wawan Setiawan turut mendukung keberlangsungan usaha yang dilakukan oleh kedua warganya.
“Pihak desa merasa bersyukur, bangga sekaligus terharu karena usaha yang dirintis oleh Ibu Sumiati dan Ibu Ncoh mendapat perhatian dari Kemensos dan Dinas Sosial Kabupaten Bogor,” katanya.
Ke depannya, menurut Wawan, Desa Koleang akan mengupayakan pemberdayaan masyarakat setempat.
“Ibu Sumiati dan Ibu Ncoh tentu tidak bisa sendirian dalam menjalankan usaha mereka. Oleh karena itu kami berharap usaha mereka akan semakin berkembang dengan penyerapan warga Desa Koleang agar semuanya bisa sama-sama berhasil dan terangkat perekonomiannya,” ujarnya. (nas)