Tak Melulu Pembelajaran STEM Identik dengan Teknologi Canggih

INDOPOSCO.ID – Ketua Tim Kerja Pembelajaran di Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, (Kemendikdasmen) Nur Rofika Ayu Shinta Amalia menegaskan bahwa pembelajaran Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) tidak selalu identik dengan teknologi canggih.
“STEM bisa berangkat dari masalah-masalah sederhana. Penekanannya ada pada proses pembelajarannya, bukan sekadar hasil akhir,” ujar Rofika dalam keterangan, Rabu (24/9/2025).
Ia menjelaskan, panduan yang dirilis Kementerian memuat tiga karakteristik utama pembelajaran STEM, yakni; pemecahan masalah kontekstual melalui proyek pembelajaran berbasis masalah, proses berpikir saintifik dan desain untuk melatih peserta didik mencari solusi, serta pendekatan lintas disiplin ilmu.
“Tiga karakteristik ini menjadikan peserta didik mampu memandang masalah dan penyelesaiannya secara komprehensif,” katanya.
“STEM bisa dijadikan kerangka berpikir untuk berbagai mata pelajaran, mulai dari bahasa, sosial, hingga sains,” tambahnya.
Ia juga menguraikan bahwa pembelajaran STEM dapat diimplementasikan secara fleksibel sebagai kerangka berpikir di intrakurikuler, sebagai pendekatan terpadu di kokurikuler, hingga menjadi mata pelajaran tersendiri bagi sekolah yang lebih maju dari sisi sumber daya dan fasilitas.
“Bahan-bahan ini tidak akan berarti kalau aktor utamanya, yaitu Bapak-Ibu guru, tidak memanfaatkannya. Jangan takut mencoba, bereksperimen di kelas,” ujarnya. (nas)