Nasional

Habib Ja’far Ajak Umat Berandai-andai di Peringatan Maulid: Ya Nabi Shareloc

INDOPOSCO.ID – Pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang jatuh tepat pada hari ini, Jumat (5/9/2025), pendakwah muda Habib Husein Ja’far Al Hadar atau yang akrab disapa Habib Ja’far, menyampaikan sebuah perenungan unik.

Dengan gaya khasnya yang ringan namun penuh makna, Habib Ja’far mengajak netizen khususnya umat muslim berandai-andai, dimana seandainya umat Islam bisa berkomunikasi langsung dengan Nabi Muhammad SAW melalui aplikasi WhatsApp (WA).

“Seandainya kalian punya kontak WhatsApp-nya Nabi Muhammad, dan bisa chat sekali kepada Nabi Muhammad, kalian bakal nge-chat apa?” ucap Habib Ja’far memantik tanya dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya, dikutip pada Jumat (5/9/2025).

Menurut Habib Ja’far, dari sekian banyak jawaban imajiner yang mungkin terucap, ada satu jawaban di kolom komentar yang begitu menarik perhatian.

“Seandainya gue bisa chat WA sekali kepada Nabi Muhammad, gue akan nge-chat: Ya Nabi, shareloc (berbagi lokasi),” ujarnya menirukan.

Habib Ja’far kemudian menegaskan, ide shareloc itu sebenarnya sangat mendalam dan out of the box. Karena menurutnya, memang seperti itulah seharusnya hubungan seorang mukmin dengan Nabi Muhammad SAW, mengikuti jalan beliau sebagaimana diperintahkan di dalam Al-Qur’an.

Habib Ja’far lalu mengutip firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 31.

“Katakan, wahai Nabi Muhammad, jika mereka umatmu itu mencintai Aku, yaitu Allah, maka ikutilah jalanmu, jalan Nabi Muhammad. Maka Allah akan mencintai balik mereka,” jelasnya.

Habib Ja’far menerangkan, tugas utama seorang muslim sebagai pecinta Allah sekaligus pecinta Nabi Muhammad adalah mengikuti jejak Rasulullah SAW.

“Dengan Nabi shareloc, kita bisa ikut setapak demi setapak jalannya Nabi Muhammad,” imbuhnya.

Habib Ja’far juga mengingatkan bahwa manusia bisa mengenal Allah melalui akal dan hati, karena setiap jiwa telah ditiupkan ruh Ilahi. Namun, untuk benar-benar mengetahui jalan menuju Allah, manusia tetap membutuhkan bimbingan Nabi Muhammad SAW.

“Kita bisa mengenal Allah tanpa Nabi Muhammad, yaitu dengan hati kita yang memang ditiupkan ruh Allah dalam diri kita. Kita bisa, dengan akal kita, memastikan bahwa nggak mungkin segala sesuatu ini bisa sebegini teratur dan indahnya kalau nggak ada penciptanya, yaitu Allah. Tapi kita tidak mungkin tahu jalan menuju Allah kalau tidak diajari oleh Nabi Muhammad,” tegasnya.

Menutup perenungannya, Habib Ja’far mengutip perkataan sahabat Nabi Muhammad, yakni Sayidina Ali bin Abi Thalib.

“Makanya kata Sayidina Ali, aku mengenal Tuhanku dari Tuhanku, tapi aku mengenal jalan menuju Tuhanku dari kekasih Tuhanku, yaitu Nabi Muhammad,” tambah Habib Ja’far.

Dengan analogi sederhana tentang shareloc di WhatsApp, Habib Ja’far kembali mengingatkan umat Islam bahwa mencintai Nabi bukan sekadar dalam ucapan, melainkan diwujudkan dengan meniti langkah-langkah beliau menuju jalan yang diridai Allah SWT. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button