Stafsus Wapres Ungkap Peluang AI di Sektor Transportasi hingga Perfilman

INDOPOSCO.ID – Staf Khusus Wakil Presiden Achmad Adhitya berbicara perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) membawa banyak perubahan di berbagai bidang. Seperti sektor pengangkutan, kesehatan hingga perfilman.
Baru-baru ini dirinya menghadiri Konferensi Kecerdasan Buatan Dunia (World Artificial Intelligence Conference/WAIC) 2025 di Shanghai, China memamerkan berbagai skenario penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
“2 Minggu lalu saya baru pulang dari Shanghai. Kebetulan saya mewakili Pemerintah Indonesia berbicara di antara 70 negara yang hadir yang diundang di Shanghai,” kata Achmad Adhitya dalam sambutannya saat penutupan lomba video animasi 2025 di Auditorium Universitas Budi Luhur, Jakarta Selatan, Selasa (19/8/2025) malam.
Dalam acara Konferensi Kecerdasan Buatan Dunia itu, dirinya melihat bahwa di masa mendatang pengembangan industri AI dan digital sangat penting dalam kehidupan manusia.
Sejumlah negara di Asia seperti Bangladesh, Laos, Kamboja, bahkan negara di Kepulauan Karibia, Kuba sedang berlomba-lomba untuk mengembangkan ekosistem inovasi dari digital yang mereka miliki.
“Ini menunjukkan industri digital, pengembangan teknologi AI ke depan akan menjadi salah satu game changer dari pengembangan industri ke depannya,” ujar Achmad Adhitya.
Ia juga melihat transportasi dapat berjalan tanpa sopir, mengingat kendaraan mereka memanfaatkan teknologi AI. “Jadi, kalau kita lihat mobil jalan sendiri kemudian jemput orang, itu yang menggerakkan bukan jin, tapi sudah teknologi digital yang kemudian dipower oleh AI,” tutur Achmad Adhitya.
Selain itu, Negeri Tirai Bambu itu mengembangkan AI untuk sektor kesehatan. “Di China sekarang teknologi digital seperti AI sudah diaplikasikan di 40 rumah sakit yang ada di China. Mereka tidak pakai dokter lagi, dokternya pakai hologram,” jelas Achmad Adhitya.
Sementara pemanfaatan AI dalam industri film sudah dapat dirasakan. Saat ini, film terlaris dengan jumlah penonton terbanyak di Indonesia adalah film animasi JUMBO. “Pengembangan teknologi digital AI harus terus kita kembangkan,” imbuhnya.
Di sisi lain, pemerintah mengapresiasi penyelenggaraan lomba video animasi 2025 yang digarap INDOPOSCO bersama UBL. Melalui kegiatan tersebut diharapkan melahirkan animator dan membuka jalan ke industri animasi.
“Jadi pengembangan industri digital yang dikelola sangat profesional dan di-support pemerintah itu bisa membuka peluang banyak orang,” imbuh Achmad Adhitya. (dan)