Nasional

DPR: Peran Perguruan Tinggi Sediakan Keilmuan dan Hasil Riset

INDOPOSCO.ID – Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Abdul Fikri Faqih menegaskan, urgensi kolaborasi multipihak dalam mengimplementasikan program pembangunan, khususnya di sektor pendidikan.

Sebab, menurut pria yang akrab disapa Fikri, bahwa keberhasilan suatu program tidak mungkin dicapai hanya dengan melibatkan satu lembaga. Oleh karena itu, pendekatan pentahelix dalam pembangunan yang mengintegrasikan lima elemen esensial: akademisi, pelaku bisnis, pemerintah, komunitas, dan media sangat penting.

“Sudah menjadi kesadaran kita bersama bahwa tidak mungkin sebuah program berhasil hanya dijalankan oleh satu lembaga,” ujar Fikri melalui gawai, Sabtu (2/8/2025).

Menurutnya, kelima elemen tersebut memegang peran strategis yang saling melengkapi. Akademisi atau perguruan tinggi berperan dalam menyediakan keilmuan dan hasil riset. Dunia usaha mendorong praktik dan investasi, pemerintah bertugas menjalankan regulasi dan fasilitasi.

Komunitas, lanjutnya, memberikan energi sosial berbasis minat, dan media berperan penting dalam menginformasikan serta mengedukasi publik. “Kalau lima elemen ini saja tidak bisa berkolaborasi, maka kita hanya akan terus mengeluh. Padahal kolaborasi adalah kunci,” tegasnya.

Ia mengingatkan pentingnya evaluasi berkelanjutan dan keterbukaan terhadap masukan. Ekspektasinya besar, mengentaskan kemiskinan, mencerdaskan kehidupan bangsa, mencetak SDM unggul. Maka harus dievaluasi secara menyeluruh, kekurangannya apa, tantangannya apa.

“Program pendidikan alternatif dieksplorasi lebih jauh untuk menjadi rujukan dalam perumusan kebijakan nasional,” ujarnya.

“Ini mestinya bisa jadi model. Jangan hanya berhenti di provinsi, tapi bermanfaat secara nasional,” imbuhnya.

Sebelumnya, inovasi pendidikan berbasis kerakyatan diterapkan di Provinsi Jawa Tengah. Yakni pendirian SMK Jawa Tengah yang seluruh biaya operasional ditanggung pemerintah provinsi (Pemprov). Replika program tersebut yakni sekolah rakyat dengan jangkauan lebih luas. Dan fokus pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button