Nasional

Potensi Wakaf Capai Rp181 Triliun per Tahun, Kemenag: Baru 10 Persen yang Produktif

INDOPOSCO.ID – Sekretaris Jenderal (Sekjen), Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengingatkan pentingnya pemberdayaan ekonomi umat. Satu program prioritas (Protas) Kemenag ini sangat fondamental untuk meningkatkan ekonomi umat.

“Pemberdayaan ekonomi umat ini di antaranya ada zakat, wakaf, infak dan sodakoh,” beber Kamaruddin saat bincang bersama wartawan, Senin (28/7/2025).

Ia mengatakan, potensi wakaf saat ini mencapai Rp181 triliun per tahun. Nilai tersebut tersebar di 450 ribu titik aset, mulai dari masjid, TPU (tempat pemakaman umum) hingga madrasah atau lembaga pendidikan.

“Bahkan 1.100 kantor urusan agama (KUA) berada di atas tanah wakaf,” ujarnya.

Ia menuturkan, dari jumlah potensi wakaf, 9 hingga 10 persen produktif di sektor pertanian, perikanan hingga kehutanan. “Kalau bicara dunia, potensi wakaf Indonesia itu terbesar sampai Rp2.000 triliun, karena jumlah umat muslim kita terbesar,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, masih rendahnya kesadaran wakaf di masyarakat disebabkan literasi umat masih rendah. Untuk itu, menurutnya, Kemenag akan memberlakukan gerakan wakaf uang bagi ASN (Aparatur Sipil Negara).

“Semua aset wakaf dikelola secara transparan oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI). Baik itu berapa besarnya, manfaat untuk apa semua bisa diakses masyarakat,” katanya.

Lebih jauh ia menjelaskan, wakaf uang saat ini telah terkumpul Rp3,5 triliun. Dan di kelola 400 Nazir di bawah BWI. Dan wakaf uang ada dua, yakni wakaf Abadi dan wakaf temporer.

“Wakaf uang abadi ini berupa uang yang diserahkan masyarakat misalnya besarannya Rp2.000 atau Rp5.000,” terangnya.

“Target kami pada wakaf abadi, dan saat ini nilainya Rp2 triliun dan di kelola di masyarakat (Nazir). Semua data Nazir dilaporkan ke BWI,” imbuhnya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button