Mendiktisaintek: Generasi Muda Harus Kuasai Teknologi dan Budaya

INDOPOSCO.ID – Perguruan tinggi memegang peran sentral dalam menghadapi wicked problems seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, dan disrupsi teknologi.
Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dalam keterangan, Minggu (29/6/2025).
Ia menyebut, tingkat penyelesaian pendidikan tinggi baru mencapai sekitar 10 persen dari populasi usia produktif di Indonesia. Dan ini menjadi hambatan yang signifikan dalam peningkatan daya saing bangsa.
“Kampus bukan menara gading, tapi harus jadi lokomotif perubahan,” tegasnya.
Ia menyoroti, stagnasi kontribusi sektor manufaktur berteknologi tinggi yang berada di angka 30 persen sejak 2013 lalu. Hal ini sebagai indikasi deindustrialisasi yang perlu segera diatasi.
“Harus ada kolaborasi antara kampus, industri, dan pemerintah daerah dalam mengatasi ini,” katanya.
“Dorongan transformasi juga tak bisa dipisahkan dari pentingnya membangun budaya ilmiah yang produktif dan berkelanjutan,” sambungnya.
Sebab, dikatakan dia, semakin maju sebuah negara, semakin besar kebutuhan akan talenta sains dan teknologi. “Target Indonesia sebagai negara berpenghasilan tinggi dengan PDB per kapita USD 14.000 diperkirakan tidak akan tercapai tanpa peningkatan signifikan dalam indeks penguasaan teknologi,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya penguatan peran perguruan tinggi dalam mendukung industri lokal berbasis sumber daya alam. Dengan mendorong integrasi tugas akhir mahasiswa dengan isu-isu nyata di sektor industri serta penguatan nilai budaya lokal dalam praktik sains dan teknologi.
“Kita butuh generasi muda yang tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga berakar kuat pada budaya,” ujarnya. (nas)