Nasional

Dompet Dhuafa Siapkan 35 Ribu Hewan Kurban, Jangkau Nusantara hingga Palestina

INDOPOSCO.ID – Menyambut Iduladha 1446 Hijriah, Dompet Dhuafa kembali menggulirkan program tahunan Tebar Hewan Kurban (THK) dengan semangat pemerataan distribusi daging kurban hingga ke pelosok negeri dan mancanegara.

Tahun ini, program THK mengusung tema “Kurban Se-Ngaruh Itu”, sebagai wujud pengaruh besar kurban terhadap banyak lini kehidupan—mulai dari pekurban, penerima manfaat, hingga peternak lokal.

“Pada momentum Iduladha, kurban membawa banyak pengaruh. Tak hanya untuk penerima manfaat dan pekurban, tetapi juga bagi peternak binaan Dompet Dhuafa. Kami mendorong mereka agar bisa naik kelas, dari sekadar anak kandang menjadi peternak mandiri,” ujar Ketua THK 1446 Hijriah Dompet Dhuafa, Dwi Tanty K, dalam acara Bincang Hangat di kantor Antara, Pasar Baru, Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Dompet Dhuafa menargetkan distribusi 35 ribu setara doka/kambing, yang akan disebar di 28 provinsi, 105 kabupaten/kota di Indonesia, serta tiga negara.

Jangkauan Global, Dampak Lokal

Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Ahmad Juwaini, menuturkan sejak diluncurkan pada 1994, program THK telah menyalurkan 846.481 ekor hewan kurban yang setara dengan kambing, menjangkau lebih dari 16,9 juta keluarga penerima manfaat.

Pada Iduladha 1445 Hijriah/2024 Masehi lalu, Dompet Dhuafa berhasil menyalurkan amanah dari para pekurban kepada 1.918.140 penerima manfaat, mencakup 168 kabupaten/kota, 30 provinsi, dan 4 negara: Palestina, Somalia, Myanmar, dan Timor Leste.

“Melalui tema Kurban Se-Ngaruh Itu, kami ingin menekankan bahwa kurban membawa pengaruh besar—dari distribusi protein hewani, ketahanan pangan, hingga kedaulatan peternakan rakyat Indonesia,” terang Junaidi.

Teknologi dan Kepercayaan Publik

Meski sempat diterpa isu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, tren berkurban justru terus meningkat. Berdasarkan data IDEAS, jumlah pekurban tahun 2024 tercatat mencapai 2,16 juta orang, dan diproyeksikan mencapai 1,92 juta pekurban pada 2025.

Kenaikan ini turut didukung oleh kemudahan akses digital dan e-payment. Dompet Dhuafa pun terus mengembangkan layanan digital yang mempermudah proses kurban, mulai dari pemilihan hewan, pembayaran, hingga pelaporan.

“Proses kurban di THK kini terkelola secara profesional. Setiap tahap, dari pemotongan, pengulitan, pencacahan, hingga distribusi, diawasi dengan sistem yang terintegrasi. Pekurban pun akan mendapat laporan langsung terkait distribusi hewan kurbannya,” jelas Dwi.

Berdayakan Peternak Rakyat

Lebih dari sekadar program tahunan, THK menjadi sarana pemberdayaan peternak lokal yang tergabung dalam jaringan mitra Dompet Dhuafa. Program ini bertujuan menciptakan peternak mandiri yang mampu menggerakkan ekonomi lokal, menjauhkan dominasi pasar dari tangan para pemilik modal besar.

“THK bukan hanya soal membagikan daging kurban, tapi juga menghidupkan siklus ekonomi rakyat. Dari kandang hingga ke meja makan penerima manfaat, semua rantai diisi oleh masyarakat kecil yang berdaya,” kata Junaidi.

Melalui pendekatan holistik ini, Dompet Dhuafa terus berupaya menjadikan kurban sebagai momentum perubahan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan bagi umat. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button