Dorong Paradigma Baru, Kemendiktisaintek: Sekarang Riset Berbasis Masalah

INDOPOSCO.ID – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) tengah mendorong paradigma baru di bidang penelitian. Riset sebelumnya berbasis 8 bidang prioritas, saat ini berbasis masalah.
“Riset kami dulu berbasis 8 bidang seperti bidang pangan, kesehatan, transportasi dan lainnya. Namun sekarang riset kami berbasis masalah,” ungkap Direktur Jenderal (Dirjen) Riset dan Pengembangan, Kemendiktisaintek Fauzan Adziman di Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Ia mengatakan, riset berbasis masalah dilakukan karena keterbatasan pendanaan. Sehingga diharapkan mampu memecahkan masalah di Indonesia.
“Misalnya pada masalah bawang putih, untuk pemenuhan kebutuhan kita masih impor hingga 95 persen,” katanya.
Masalah bawang putih tersebut, menurut dia, disebabkan produktivitas nasional masih rendah. Salah satu penyebabnya karena kualitas bibit yang masih rendah.
“Kami saat ini tengah lakukan riset, terutama pada penyediaan bibit unggul. Ini untuk menghasilkan produk bawang putih yang berkualitas,” ujarnya.
“Untuk riset ini kami dibantu salah satunya melalui pusat genomik pertanian,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat I Ketut Adnyana menambahkan, di bidang pertanian di Indonesia tidak kekurangan lahan. Namun hanya produktivitas lahan pertanian masih rendah.
“Kita tidak kekurangan lahan pertanian, hanya produktivitas lahan kita masih rendah,” katanya.
“Di bidang pertanian kita membutuhkan bibit-bibit unggul, ini untuk mendukung peningkatan produktivitas lahan,” imbuhnya. (nas)