Mendiktisaintek: Kemerdekaan itu Momentum Berdiri di Atas Kaki Sendiri di Bidang Saintek

INDOPOSCO.ID – Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) harus menjadi momentum keberanian untuk berdiri di atas kaki sendiri dalam ilmu pengetahuan, sains dan teknologi (Saintek).
Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto di Jakarta, Minggu (17/8/2025).
Untuk itu, menurutnya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) berkomitmen menghadirkan pendidikan tinggi yang inklusif dan berkualitas. Tujuannya untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cakap secara akademis, tetapi juga berjiwa patriot, adaptif, dan solutif.
“Hari ini, kita tidak hanya memperingati kemerdekaan, tetapi meneguhkan langkah untuk bersatu lebih erat, berdaulat dalam karya, menyejahterakan masyarakat, dan bersama mewujudkan Indonesia yang benar-benar maju,” kata Brian.
Ia menegaskan, semangat “Diktisaintek Berdampak”, yakni memastikan perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan lulusan, riset tidak berhenti di laboratorium, melainkan menjelma menjadi solusi nyata bagi masyarakat, industri, dan bangsa.
“Kami fokus pada ketahanan pangan, energi terbarukan, kesehatan, pendidikan, hingga pertahanan, sepenuhnya sejalan dengan inisiatif hilirisasi riset yang tengah dikembangkan Kemendiktisaintek,” jelas Brian.
“Salah satunya melalui program seperti Kampus Berdampak dan Kosabangsa, kontribusi perguruan tinggi semakin terasa dalam kehidupan rakyat, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar),” imbuhnya.
Brian menegaskan semangat merah putih harus hadir dalam setiap riset, setiap ruang kuliah, dan setiap pengabdian masyarakat. Kolaborasi pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat harus terus diperkuat.
“Ini agar inovasi tidak hanya inklusif, tetapi juga mampu menjawab tantangan global,” ucapnya.
Brian menambahkan, peringatan 80 tahun kemerdekaan RI juga menjadi refleksi bahwa kemajuan bangsa tidak bisa dilepaskan dari kemandirian ilmu pengetahuan. Revitalisasi pendidikan tinggi dan riset unggulan menjadi syarat untuk melahirkan generasi emas yang menguasai Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM).
“Dengan semangat kemerdekaan, kami meneguhkan perannya sebagai motor perubahan, dan berkomitmen melahirkan karya riset yang mendukung pencapaian Asta Cita,” ungkapnya. (nas)