Bincang Karir President University: Membangun Kesempatan Berkarir di Bidang Komunikasi Internasional

INDOPOSCO.ID – President University kembali menghadirkan kelas bersama praktisi sebagai salah satu model pembelajaran yang mengenalkan langsung dunia kerja kepada mahasiswa. Secara khusus, President University ingin mengenalkan kesempatan kerja di bidang komunikasi internasional yang selama ini masih jarang digeluti oleh lulusan-lulusan universitas dari Indonesia, khususnya alumni studi Hubungan Internasional serta Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora.
Kegiatan yang diselenggarakan secara hybrid ini mengambil tempat di Kampus President University Jababeka untuk sesi offline dan dihadiri oleh sekitar 100 mahasiswa. Pada kesempatan kali ini, President University mengundang Assed Lussak, seorang pakar manajemen komunikasi dan inovasi strategis, sekaligus Founder & CEO Strategic Nexus.
Sebagai pengantar membuka acara, Raudy Gathmyr selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, mengatakan, “Mendengarkan dan memahami orang lain adalah kunci dari komunikasi. Kemampuan tersebut harus dimiliki oleh semua orang, apapun latar belakangnya, karena komunikasi merupakan kebutuhan dasar di kehidupan sehari-hari.”
“Inilah pentingnya kita mengenalkan komunikasi, bahkan kepada mahasiswa di luar Program Studi Komunikasi, baik sebagai mata kuliah elektif, maupun sebagai kemampuan dasar yang berguna bagi karir ke depannya,” tambah Raudy.
Muhammad Sigit Andhi Rahman, dosen Hubungan Internasional President University sekaligus moderator acara, mengungkapkan bagaimana program Bincang Karir kali ini menjadi salah satu langkah Universitas untuk mengenalkan pilihan jenis magang dan lapangan kerja yang prospektif di masa sekarang ini.
Sigit menggarisbawahi, “Serta kemampuan, jalur, dan proses apa yang harus dilalui mahasiswa supaya bisa mencapai bidang kerja tersebut.”
Assed lulus dari Departemen Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada pada 2011. Setelahnya, ia melanjutkan studi ke Magister Manajemen Komunikasi Universitas Trisakti dan berhasil lulus pada 2013, serta Doktor Ilmu Manajemen Inovasi Binus University pada 2020.
Setelah lulus dari UGM, Assed memulai karirnya dengan menjadi karyawan magang di National Institute for Democratic Governance yang merupakan sebuah lembaga konsultan politik. Setelahnya, ia menjadi analis media di Marketeers – MarkPlus Inc. pada 2011 dan di akhir tahun yang sama, memulai karirnya di Ogilvy hingga awal 2018. Sebelum akhirnya memulai sendiri perusahaan konsultasi pada akhir 2024, Assed merentang perjalanan profesionalnya di Metrox Group, Danalaut, Heroleads, dan Baldwin Boyle Group.
Ogilvy merupakan salah satu perusahaan konsultan pemasaran dan komunikasi terbesar di dunia selama 40 tahun terakhir. Begitu juga Heroleads dan Baldwin Boyle Group, kedua perusahaan internasional ini menawarkan solusi marketing dan komunikasi untuk klien di seluruh wilayah Asia Pasifik. Adapun Metrox Group terkenal dengan berbagai mereknya, seperti Wakai, The Little Things She Needs, Paul Frank, hingga memiliki lisensi eksklusif penjualan Rimowa di Indonesia.
Menurut Assed, dalam sebuah perusahaan konsultan internasional, terdapat banyak orang dengan latar belakang keilmuan berbeda. Hal ini dikarenakan proyek yang dilakukan tidak hanya mencakup dunia komunikasi, namun juga perihal hukum,
ekonomi, hingga kesehatan. Ia melanjutkan, bahwa sejatinya lulusan Hubungan Internasional serta Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, memiliki kualitas dibanding yang lain.
“Hal terbaik dari seorang lulusan Hubungan Internasional serta Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora adalah bahwa kita diajari untuk berpikir secara sistematis dan juga research over everything, mengutamakan kualitas pemecahan masalah yang menyeluruh. Hal ini membuat kita tidak langsung mengambil kesimpulan tanpa basis,” ungkap Assed.
Claudia Monalisa Moring, salah satu mahasiswa yang ikut acara ini, merasa sangat terbantu dengan adanya acara ini. “Dengan pengalaman yang sudah dilalui, hal apa yang menjadi kunci bagi para mahasiswa untuk bisa bersaing di dunia kerja? Meskipun kami belum tahu ingin menjadi apa?” tanya Claudia sebagai penanya terakhir.
“Bagi teman-teman yang ingin bekerja di sebuah perusahaan konsultan internasional, harus update dan mengikuti tren. Selain itu, juga harus percaya diri.
Jangan malu untuk proaktif dan memiliki target dalam karir,” tegas Assed menanggapi pertanyaan tersebut.
Selain fokus berkarir, Assed aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Ia menjadi Sekretaris Yayasan Tunas Bakti Nusantara yang berlandaskan semangat kepedulian, kemanusiaan, persaudaraan, dan gotong royong; bergerak untuk mendorong pembangunan di wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) Indonesia. (ibs)