BNPB: Pos Komando Miliki Peran pada Masa Darurat Bencana

INDOPOSCO.ID – Deputi Bidang Sistem dan Strategi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, pentingnya pos komando (Posko) saat tanggap darurat bencana, menjadi salah satu peran penting dalam penanggulangan bencana.
“Pos Komando kali ini berada jantung kota, yaitu di Kantor Bupati Halmahera Barat. Harapannya bisa mempermudah koordinasi antar pihak yang terlibat,” kata Raditya Jati dalam keterangan, Senin (20/1/2025).
“Posko penanganan darurat ada di kantor bupati, di sinilah tempat koordinasi kedaruratan, sebagai ujung tombak bagi pemerintah daerah,” lanjut Raditya.
Ia menuturkan, pos komando merupakan kunci dari setiap operasi penanganan bencana. Karena sebelum melakukan operasi di lapangan, pihak-pihak terkait perlu menyatukan visi dan misi dalam setiap operasinya.
“Kita tahu posko ini ditentukan untuk pengendali operasi, sementara pos lapangan berperan sebagai pelaksana operasi yang ditempatkan di Kecamatan Ibu (lebih dekat dengan Gunung Ibu),” ujarnya.
“Untuk melakukan perencanaan, kami di BNPB mendampingi dan mendukung di posko. Baik terkait pendataan, kebutuhan penanganan kedaruratan hingga rencana kegiatan operasi,” imbuhnya.
Ia menyebut, aktivitas yang dilakukan pada pos komando ini antara lain sebagai tempat memikirkan strategi dan mengevaluasinya setiap hari.
“Setiap hari akan dilakukan pelaporan, evaluasi dan tindak lanjut di lapangan. Setiap sektor dan bidang dari posko ini akan bergerak secara cepat dan tepat,” ucap Raditya.
“Yang paling penting dalam kondisi kebencanaan ini kita memastikan masyarakat dalam kondisi aman,” ujarnya Raditya.
Diketahui, menurut data yang dikeluarkan Pos Pengamatan Gunung Api Ibu, mulai pukul 00.00 WIT sampai 18.00 WIT telah berlangsung 54 kali letusan dengan tinggi kolom letusan bervariasi dari 400 hingga 1.500 meter.
Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk tetap menjauhi radius 5 km dan perluasan sektoral berjarak 6 km ke arah bukaan kawah aktif Gunung Ibu dan mematuhi petunjuk dari petugas yang berwenang.
Proses evakuasi yang masih terus berlangsung membuat jumlah warga yang mengungsi dari zona bahaya Gunung Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara bertambah menjadi 664 jiwa pada Minggu (19/1/2025) kemarin. (nas)