Nasional

Gunung Marapi Erupsi, Sembur kan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter

INDOPOSCO.ID – Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi melaporkan erupsi gunung api yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat setinggi 1.000 meter pukul 13.28 WIB mengarah ke barat daya.
“Arah barat daya mengarah ke Kota Padang Panjang. Tapi untuk seberapa jauh paparan abu vulkanik masih menunggu laporan dari Volcanic Ash Advisory Centre Darwin dan ASHTAM,” kata petugas PGA Gunung Marapi Teguh Purnomo di Padang, Minggu.

Dari laporan yang dirangkum PGA kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter, serta berdurasi sekitar 38 detik. Erupsi gunung api 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) masih berlangsung saat petugas membuat laporan.

Sementara itu, Noviardi salah seorang warga di Kabupaten Agam mengaku sempat terkejut dengan dentuman Gunung Marapi yang terdengar cukup keras di daerah Baso, Kabupaten Agam.

“Letusan Gunung Marapi terdengar cukup keras,” ujarnya.

Saat ini, Gunung Marapi masih berstatus Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi antara lain melarang masyarakat, wisatawan, atau pengunjung berkegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

PVMBG juga mengingatkan ancaman potensi lahar dingin, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari puncak gunung api.

Kondisi tersebut terutama saat terjadi hujan atau musim hujan. Kemudian, apabila terjadi hujan abu masyarakat diimbau menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan.

Tidak hanya itu, apabila terjadi hujan abu masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

PGA bersama PVMBG juga terus mengingatkan adanya tumpukan material akibat letusan gunung api tersebut yang menyebabkan munculnya aliran air dan sewaktu-waktu berpotensi terjadinya banjir lahar dingin.

Kondisi tersebut tidak bisa diabaikan karena sangat rentan dan berbahaya terutama saat hujan dengan intensitas tinggi. Hal yang paling mungkin terjadi yakni banjir lahar dingin seperti peristiwa 11 Mei 2024 yang menelan puluhan korban jiwa. (bro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button