Tangkal Ancaman Siber dan Risiko Keamanan Digital, Begini Tipsnya

INDOPOSCO.ID – Di balik kemudahannya, internet menyimpan ancaman kejahatan dan tindakan buruk lainnya. Untuk itu penting bagi penggunanya menjaga keamanan privasi secara digital.
Pernyataan tersebut diungkapkan Influencer Dyah Hakim dalam acara webinar secara daring, Kamis (18/7/2024). Ia mengatakan, menjaga keamanan privasi digital dan memahami keamanan online penting.
Karena hal itu, menurutnya, termasuk cara melindungi informasi pribadi dan menghindari penipuan. Selain itu, menjaga keamanan privasi digital saat mengunggah di internet.
”Berhati-hati dengan apa yang kita unggah di internet menjadi penting, karena hal itu dapat digunakan oleh oknum tertentu untuk merugikan kita dan orang lain,” katanya.
“Pahami juga implikasi positif dan negatif dari tindakan kita di dunia maya,” imbuhnya.
Ia menambahkan, perlu dipahami keamanan digital merupakan konsep yang mencakup serangkaian tindakan, kebijakan, dan teknologi yang bertujuan melindungi data, sistem, dan informasi penting dari ancaman siber dan risiko keamanan digital lainnya.
”Jika privasi tersebar, dampaknya kita akan mendapat hukuman sosial dari masyarakat, berpengaruh pada mental dan aktivitas, sulit mendapat pekerjaan, dan mempengaruhi reputasi,” terangnya.
Adapun cara menjaga privasi data pribadi, masih ujar Dyah, bikin password yang sulit ditebak, selalu log out, tidak menunjukkan informasi pribadi di media sosial, jangan mengunggah (upload) foto yang merugikan diri sendiri, dan jangan mudah percaya kepada orang lain.
”Trik menjaga privasi digital itu mengatur siapa saja yang dapat melihat postingan, non-aktifkan opsi geografi, mengetahui cara pelaporan abuse, pasang aplikasi antivirus, dapat membedakan e-mail berisi virus, spam, dan malware,” bebernya.
Pada kesempatan yang sama, Musisi Danin Sibilo menambahkan, data privasi yang perlu dilindungi di dunia digital. Di antaranya: kelengkapan data diri, penggunaan nama ibu kandung dan Personal Identification Number (PIN), One Time Password (OTP), serta password.
”Kita bisa mulai menjaga keamanan privasi digital dengan cara menghargai privasi orang lain, tidak menggunakan identitas palsu, mengganti password secara berkala, dan literasi diri untuk menghadapi segala bentuk penipuan. Ingat, yang bisa melindungi privasi kita adalah diri kita sendiri,” ujarnya.
Dari sudut pandang budaya digital, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng Made Astika menyebut pentingnya kesetaraan lewat gerakan digital inklusif. ”Literasi digital bagi kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, lansia, disabilitas, dan masyarakat 3T (tertinggal, terdepan, terluar), perlu dilakukan,” ujarnya. (nas)