Aplikasi TikTok Dinilai Jadi Pintu Masuk Produk China ke Indonesia, Begini Kata Legislator

INDOPOSCO.ID – Pemerintah diminta mewaspadai investasi yang dilakukan platform media sosial TikTok ke Tokopedia. Hal itu ditegaskan oleh Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun menyebutkan sejumlah alasan hal tersebut harus diantipasi pemerintah terutama akan makin mudahnya produk asal China masuk ke Indonesia.
“Aplikasi TikTok yang menjadi pintu masuk produk asal China ke pasar Indonesia,” kata Amin dalam keterangannya yang diterima Indopos.co.id, Kamis (27/6/2024).
Menurut dia, pemerintah harus mengantisipasinya agar produk lokal buatan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam negeri, tak tumbang.
“Jika tidak diantisipasi secara tegas dengan kebijakan protektif terhadap industri dalam negeri, maka perdagangan digital bisa menjadi ‘mesin pembunuh’ bagi industri lokal, seperti yang dialami (saat ini terjadi) di industri tekstil dalam negeri,” katanya.
Amin juga menyoroti langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang diambil oleh Tokopedia beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu, Tokopedia mengumumkan PHK terhadap 450 karyawannya, sebagai tindak lanjut dari merger dengan TikTok pada Januari 2024 lalu.
Amin menilai keputusan PHK tersebut mengindikasikan bahwa bisnis TikTok harus diperketat regulasinya.
“Tentunya pihak ByteDance akan mengutamakan sistem yang mereka bangun dan kembangkan, termasuk SDM yang sudah cocok dengan sistem mereka.”
“Dan pengoperasian sebagian besar sistem dan teknologi itu tidak perlu dilakukan di Indonesia. Efisiensi biaya operasional perusahaan menjadi alasan utama PHK massal di Tokopedia,” ujar Amin.
Kekhawatiran lainnya yang juga harus diwaspadai oleh pemerintah adalah dirinya menduga Tiktok sudah mulai melakukan penguasaan data dengan penggabungan seller center dua perusahaan tersebut.
Sebab, kata Amin, big data merupakan hal penting bagi perusahaan digital, terlebih kini yang memegang kendali merupakan raksasa teknologi China, Bytedance.
“Investasi besar-besaran ByteDance dengan menguasai 75 persen saham Tokopedia, tentu saja bukan hanya menjadi alat penetrasi ke pasar Indonesia. Namun juga penguasaan big data yang dimiliki Tokopedia dan GoTo (yang di dalamnya ada keterlibatan Telkomsel),” kata dia.
“Bukan hanya sekadar data nomor ponsel, namun juga perilaku konsumen dan pola konsumsi di dalamnya. Dan itu bagian dari strategi market intelligent mereka,” pungkas Amin menambahkan.
Sebagaimana diketahui, pada awal Februari 2024 lalu, GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan TikTok resmi menyelesaikan transaksi investasinya di PT Tokopedia. Sehubungan hal itu, TikTok turut merombak jajaran direksi Tokopedia.
PT Tokopedia menerbitkan saham baru yang akan bayar oleh TikTok senilai US$ 840 juta. TikTok resmi menggenggam 75,01 persen saham atau setara dengan 38,18 juta saham Tokopedia.
Sementara itu, GOTO masih menggenggam 24,99 persen saham PT Tokopedia. Alhasil, dengan investasi ini TikTok menjadi pengendali baru untuk Tokopedia dan dominasi GOTO semakin mengecil. (dil)