Situs Elaelo Digadang-gadang Gantikan Platform Twitter, Begini Kata Roy Suryo

INDOPOSCO.ID – Pemerhati Media Sosial yang juga Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB Independen Roy Suryo mengatakan, saat ini netizen ramai dengan kemunculan Website bernama “Elaelo” yang memiliki domain elaelo.id (bukan go.id).
Nama domain tersebut, menurut dia, dibuat pada Desember 2023. Dan terregistrasi atas nama PT Aksara Data Digital yang beralamat di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan.
“Sekali lagi saya mempertanyakan kelas domain yang dipakai (langsung hanya .id bukan go.id) padahal jelas-jelas sekarang ada lambang Garuda Pancasila di Frontpage Websitenya tersebut,” kata Roy Suryo kepada INDOPOS.CO.ID, Selasa (18/6/2024).
Ia mengungkapkan, bila ditelisik situs tersebut terpantau muncul di Internet pada awal Maret kemarin. Dan saat itu sudah memasang foto Guy Fawkes namun tulisan “Welcome to elaelo – Medsos Lokal Pengganti X/Twitter” dan logo Burung Garuda belum muncul.
Baru, lanjut dia, pada Senin (17/6/2024) kemarin tampilannya menjadi tampak “resmi” seperti sekarang ini. “Tetapi terus terang banyak yang meragukan keabsahan dan keamanan dari situs Elaelo ini,” katanya.
“Karena tidak diketahui jelas siapa pembuat dan penanggungjawabnya. Maka sangat riskan bilamana Netizen memasukkan email pribadi yang berujung bisa dipakai untuk berbagai tindakan kejahatan cyber seperti Phishing, Hacking, hingga banyak lagi,” imbuhnya.
Dia mempertanyakan apakah situs tersebut asli benar-benar dibuat oleh pemerintah? Karena ada Lambang Negara Garuda Pancasila.
“Sebaiknya kita menunggu release resmi dari Kemkominfo, syukur-syukur diumumkan sendiri oleh Menkominfo, Budi Arie Setiadi. Sebagai pertanggungjawaban resmi pemerintah, jika benar-benar menutup Platform X/ Twitter di Indonesia,” ujarnya.
“Namun bila tidak resmi, sebaiknya Pemerintah juga tegas bersikap atas kemunculan situs Elaelo ini,” imbuhnya.
Ia menuturkan, hingga Senin (17/6/2024) siang situs Elaelo sudah hilang dari internet dengan pesan bertuliskan “This Account Has Been Suspended!” atau “Akun ini telah Ditangguhkan!” saat diakses via browser Google, Opera.
“Jadi Pemerintah harus mempertimbangkan betul sebelum menutup total salah satu Platform,” ucapnya.
“Apalagi sebelumnya pemerintah sudah pernah mengalokasikan anggaran besar ratusan miliar untuk pembelian Mesin AIs yang bisa berjalan dengan AI (Artificial Intelligence),” imbuhnya. (nas)