Di Asia Tenggara Netizen Asal Indonesia Dinilai Paling Rendah

INDOPOSCO.ID – Tingkat kesopanan warganet Indonesia rendah, berdasarkan laporan Digital Civility Index (DCI), hasil survei Microsoft pada 2020.
Pernyataan tersebut diungkapkan Bupati Lampung Timur M. Dawam Rahardjo dalam kegiatan literasi, Minggu (26/5/2024).
”Di Asia Tenggara, tingkat kesopanan online netizen Indonesia paling rendah. Indonesia berada di peringkat terakhir terkait tingkat kesopanan online,” tuturnya.
Ia mengatakan, sikap santun dan saling menghormati di ruang digital, perlu mendapat perhatian para orangtua saat melakukan pendampingan menggunakan internet untuk generasi muda.
”Terlebih, masyarakat kini sangat mengandalkan internet sebagai sumber memperoleh informasi. Internet mengalahkan televisi, berita online, situs resmi pemerintah, media cetak, dan radio sebagai sumber dan akses informasi terkini,” jelasnya.
Prinsip etika digital, masih menurut Dawam, meliputi kualitas dan kejujuran informasi, pertimbangan terhadap orang lain, kesopanan, hak cipta dan kredit, serta privasi. ”Menghormati hak cipta dan memberikan kredit kepada pencipta konten atau karya. Lalu, juga melindungi informasi pribadi pengguna, dan menghormati hak privasi serta menggunakan data dengan itikad baik,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Guru dan kreator konten Indonesia Anistia Rizki Khoirunnisa mengatakan, pentingnya pendampingan untuk mengoptimalkan teknologi digital untuk pengembangan diri generasi muda.
”Banyak aplikasi pendidikan online yang bermanfaat untuk pengembangan diri. Misalnya Udemy, Linkedin Learning, Skillshare, Coursera, Google Scolar, di samping pengembangan keterampilan seperti aplikasi desain grafis,” jelas Anistia Rizki Khoirunnisa.
Sementara itu Dekan Fakultas Ilmu Komputer Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya Bandar Lampung Muhammad Said Hasibuan, berada di dunia maya membutuhkan kekebalan digital. Sistem kekebalan digital berfungsi untuk perlindungan data dan privasi.
”Mirip dengan sistem kekebalan manusia, sistem kekebalan digital memainkan peran penting dalam melindungi privasi, terutama untuk memastikan bahwa data atau informasi pribadi tidak terbuka untuk ancaman keamanan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kangen Band berhasil menyihir puluhan ribu penggemarnya untuk turut bernyanyi di Lapangan Sidorejo, Sekampung Udik, Lampung Timur, Minggu (26/5/2024). Kelompok musik asli Bandar Lampung itu hadir untuk menghibur para peserta diskusi literasi digital yang dihelat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan komunitas pemuda setempat. (nas)