Kecanggihan Teknologi Kapal Selam Berkembang Pesat, Indonesia Masih Jauh Tertinggal

INDOPOSCO.ID – Seminar internasional kapal selam “Future Submarine” di Hotel Borobudur Jakarta berakhir sudah, Rabu (15/5/2024). Seminar yang menghadirkan para pemateri dalam dan luar negeri itu diprakrasai oleh Paguyuban Hiu Kencana, yang mempertontonkan bahwa kemajuan dan kecanggihan kapal selam berbagai negara cukup mengejutkan, sehingga kapal selam yang dimiliki Indonesia seperti jauh tertinggal.
“Saya juga sangat terkaget-kaget dari paparan para pemateri dari beberapa perusahaan dari hari pertama hingga hari kedua ini. Melihat perkembangan kapal selam negara lain sepertinya kita jadi jauh tertinggal,” ujar Aji Sularso selaku Wakil Ketua Paguyuban Hiu Kencana, usai pelaksanaan Seminar Kapal Selam, di Hotel Borobudur, Rabu (15/5/2024).
Para CEO perusahaan yang banyak memproduksi Alutsista di Indonesia itu pun berlomba mempertontonkan produk dan kecanggilan masing-masing. Setidaknya kapal selam buatan Jerman, Prancis dan Korea pernah dimiliki Indonesia.
“Kita pernah punya 12 kapal selam era Presiden Soekarno. Tapi setelah itu belum pernah punya lagi dengan bilangan itu,” ungkap Aji Sularso yang pernah menjadi Perwira Engineer selama 8 tahun di Kapal Selam Whisky Class ex Rusia 1979-1987 silam.
Panguyuban Hiu Kencana berinisiasi menggelar kegiatan seminar tentu untuk membuka mata masyarakat Indonesia, agar tahu berapa kepemilikan kapal selam itu sama juga dengan memiliki nilai tawar.
Terlebih sebagai negara maritim Indonesia harus ikuti kemajuan dan perkembangan teknologi kapal selam. Modernisiasi perkembangan berbagai negara maju di dunia yang saat ini sedang mengembangkan teknologi kapal selam berbasis Air Independent Porplution (AIP) dan Lithium lon Battery (LIB) di mana teknologi tersebut dapat membantu memperpanjang durasi kapal selam saat beroperasi di dalam laut tanpa harus muncul ke permukaan 14 – 78 hari lamanya.
“Tujuan seminar ini untuk membuka mata saja. Setidaknya kita bisa melihat perkembangan yang pesat tengah terjadi pada teknologi kapal selam. Dengan mereka show dan mempertontonkan produknya masa kita dengan negara yang luas lautnya 2/3 dari seluruh Indonesia gak kepengen punya,” ujar Aji Sularso.
Dengan tegas pihaknya mengaku tidak memiliki kapasitas untuk memberikan pandangan atau pendapat, apalagi rekomendasi pada pemerintah.
Seminar yang sangat menarik tersebut dihadiri Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Kementerian Pertahanan, Paguyuban Hiu Kencana, Akademisi dari berbagai Universitas, Perwakilan Media Massa. Tak kalah menarik juga kehadiran 7 Perusahaan Transportasi dan Alutsista dari berbagai negara seperti Turki, Prancis, Jerman, India, Itali, UK, dan Indonesia yang meliputi Naval Group, PT PAL Indonesia, PT Palindo Marine Shipyard, Safran Electronics & Defense, PT Citra Shipyard, Dan STM Engineering Technology & Consultancy.
“Pesan dari seminar ini, kita bisa menonton bersama, bahwa kecanggihan teknologi kapal selam cukup berkembang pesat. Kami sangat terkaget-kaget dengan kemajuannya,” pungkasnya. (ney)