Nasional

DPR RI Sentil Kemendikbudristek Soal Rendahnya Rasio Lulusan S2 dan S3

INDOPOSCO.ID – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengaku tidak terkejut terhadap rasio sarjana S2 dan S3 di Indonesia sangat rendah. Bahkan dibanding dengan negara tetangga.

“Jangan kaget, karena memang desain besar pendidikan tinggi kita belum jelas arahnya,” ujar dia di gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Ia melanjutkan, sebenarnya sejak lama Komisi X DPR meminta kepada Menteri Pendidikan , Kebudayaan dan Riset, Teknologi (Mendikbudristek) saat baru dilantik, terkait desain besar pendidikan Indonesia ke depan.

“Mau dibawa kemana arahnya? ke vokasi kah atau ke akademik, atau ke profesi?” ungkap Fikri.

“Tentu kalau bicaranya sarjana berarti kan akademik. Nah kalau akademik, berarti nanti itu sarjana dan tidak (cukup hanya) sarjana tergantung orientasinya mau ke mana. Kalau ke vokasi kan bukan sarjana,” imbuhnya.

Terkait pernyataan presiden RI yang menyayangkan rendahnya rasio sarjana S2 dan S3 di Indonesia, Fikri meminta tanggapan serius dari Kemendikbudristek, terutama pendidikan tinggi.

Ia menjelaskan bahwa anggaran pendidikan pada 2024 telah naik sebesar Rp17 triliun. Meski demikian, menurutnya perlu diperhatikan apakah dialokasikan seluruhnya untuk pendidikan tinggi atau tidak.

“Sekali lagi, sentilan ini yang menurut saya mungkin agak terlambat. Tetapi lebih baik terlambat daripada tidak disadari segera, karena 2024 dan selanjutnya akan ganti kepemimpinan dan kita harus membangun dari SDM,” kata Politisi PKS ini,

Diketahui, Presiden Jokowi menyebutkan rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 terhadap populasi produktif di angka 0,45 persen. Adapun negara tetangga, seperti Vietnam dan Malaysia, sudah di angka 2,43 persen, sedangkan pada negara maju 9,8 persen.

Presiden RI Joko Widodo menyebut upaya untuk menyusul rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 ini membutuhkan anggaran di tengah tekanan berat fiskal negara. Terlebih, SDM bisa menjadi sangat penting dalam 5-10 tahun ke depan dan akan menjadi kunci. Oleh karena itu, dirinya meminta agar pembiayaan pendidikan dan riset harus terus diupayakan seoptimal mungkin. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button