Nasional

Soal Putusan MK, Pengamat: Suara Mahasiswa Patut Didukung

INDOPOSCO.ID – Gabungan mahasiswa mendeklarasikan Sumpah Pemuda 2.0. Deklarasi itu juga menyebut putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tidak berdampak positif pada mereka sebagai generasi muda dan justru mengubur mimpi mereka.

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ridho Al Hamdi menilai gerakan tersebut adalah aspirasi dari generasi Z yang kecewa dengan salah satu produk reformasi yakni Mahkamah Konstitusi yang dinilai mencederai demokrasi.

“Ini perlu diapresiasi, suara generasi Z ini benar-benar menjadi cerminan kritisnya mahasiswa, kritisnya anak muda dalam melihat persoalan di negeri ini,” terang Ridho Al Hamdi dalam keterangan tertulis, Jumat (24/11/2023).

Menurutnya, Mahkamah Konstitusi dalam putusan nomor 90 justru menyuburkan politik dinasti.
“Bahwa lembaga MK ini ditunggangi kepentingan politik, ‘kado paman untuk ponakan’. Sehingga MK menjadi lahan bagi keluarga untuk menyuburkan benih-benih dinasti,” ujarnya.

Ridho menyebut gerakan tersebut adalah daya kritis dari para generasi muda.
“Jadi gerakan Sumpah Pemuda 2.0 ini merupakan bentuk daya kritis anak Gen Z terhadap situasi republik yang sedang hamil tua,” tandasnya.

Ia pun mengutip Ketum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir yang menyatakan reformasi perlu direkonstruksi. “Karena banyak dari warga negara, bahkan pemimpin bangsa menjadi tuna etika, tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan,” tegasnya.

Ridho mengungkapkan gerakan itu mampu menjadi penjernih dari segala ajakan maupun narasi untuk menormalisasi putusan MK.

“Jelas itu menjadi titik terang bahwa anak-anak generasi Z menjadi pilar generasi yang kritis, generasi yang tidak abai, generasi yang peduli bahwa Indonesia, demokrasi kita itu sedang tidak baik-baik saja. Perlu banyak hal yang perlu diperbaiki dalam republik ini,” tegasnya.

Oleh sebab itu, Ridho mengapresiasi dan mendukung gerakan para muda tersebut. “Ini menjadi cerminan dan kita harus mendukung mereka dan mengapresiasi gerakan yang sedang mereka lakukan ini,” pungkasnya. (ibs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button