Nasional

Selama Sebulan Terjadi 5 Kasus Dugaan Kekerasan, P2G: Pendidikan Kita Berkabung

INDOPOSCO.ID – Kekerasan di lingkungan sekolah masih berulang. Upaya pemerintah mencegah dan menangani kasus tersebut tak berjalan sesuai harapan. Dalam satu bulan terakhir atau September 2023 terjadi perundungan.

Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mencatat ada lima kasus indikasi kekerasan di sekolah dalam satu bulan terakhir. Pertama, kasus guru mencukur rambut belasan siswi karena tak pakai jilbab sesuai aturan sekolah di Lamongan.

Kedua, seorang anak SD di Gresik diduga dipalak dan dicolok matanya sampai buta oleh kakak kelas. Ketiga, seorang guru madrasah aliyah di Kecamatan Kebonagung, Demak dibacok siswa saat asesmen tengah semester.

Keempat, seorang siswa dipukuli dengan bertubi-tubi atau dianiaya oleh siswa lain sambil direkam oleh siswa lainnya. Pelaku dan korban diduga dari SMP Negeri 2 Cimanggu, Cilacap.

Kelima, seorang siswi SDN 06 Pesanggarahan Jakarta Selatan, diduga kuat lompat dari lantai 4 gedung sekolahnya. Berdasarkan keterangan Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan, korban loncat dari ketinggian di lantai 4 sekolahnya. Sementara motif dan dugaan perundungan masih didalami.

Kepala Bidang Advokasi Guru P2G Iman Zanatul Haeri turut prihatin, menyayangkan, dan mengecam kekerasan di sekolah yang masih terus terjadi. Kondisi tersebut menunjukan peraturan Permendikbudristek tentang pencegahan perundungan belum optimal diterapkan.

Ketentuan yang dimaksud ialah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melahirkan Peraturan Menteri Nomor 46 tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

“Seminggu ini dunia pendidikan kita sedang berkabung. Indikasi kuat sekolah belum memahami Permendikbudristek PPKSP,” kata Iman Zanatul Haeri dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (28/9/2023).

“Lalu minggu ini, sudah tiga kasus indikasi kekerasan di lingkungan sekolah,” tambahnya. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button