Nasional

Dua Pasien Meninggal, DPR: Waspadai Lonjakan Omicron di Februari

INDOPOSCO.ID – Masyarakat harus waspada terkait prediksi pemerintah lonjakan kasus varian Omicron pada beberapa pekan ke depan. Apalagi dua pasien varian Omicron meninggal pada Sabtu (22/1/2022) kemarin.

Pernyataan tersebut diungkapkan Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo melalui gawai, Senin (24/1/2022).

Menurut dia, dua kasus kematian akibat varian Omicron menjadi peringatan (warning), dalam menghadapi lonjakan kasus Omicron. “Kita harus waspada, apalagi, sudah ada dua pasien varian Omicron yang meninggal. Artinya sudah ada case fatality rate- nya,” ujarnya.

“Ini membuktikan bahwa Omicron itu memang bahaya dan nyata, sekaligus juga berisiko bagi orang-orang yang belum divaksin dan orang yang sudah divaksin dengan komorbit,” imbuhnya.

Baca Juga : Vaksinolog: Omicron Sebabkan Kematian Pada Kelompok Rentan

Dua orang pasien Covid-19 varian Omicron di Indonesia dilaporkan meninggal pada Sabtu, 22 Januari 2022. Satu kasus yang merupakan transmisi lokal meninggal di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat. Sedangkan satu lagi merupakan pelaku perjalanan luar negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso. Keduanya merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia akibat varian Omicron yang memiliki daya tular tinggi.

Rahmad mengatakan, jika melihat badai Omicron yag menerjang berbagai negara di dunia, maka bisa diprediksi Indonesia sendiri tidak akan bisa menghindar dari varian Omicron.

“Yang penting saat ini, bagaimana agar lonjakan bisa kita antisipasi, bisa kita meminimalkan puncaknya dan jangan sampai menimbulkan korban,” ungkapnya.

Dikatakan Rahmad, jika berkaca dari berbagai negara serta data statistik yang ada menunjukkan puncak omikron akan terjadi antara 30-70 hari setelah pertama kali di temukan di Afrika Selatan Desember lalu.

“Itu puncaknya ya, ada yang sampai 30 hari 40 hari ada sampai baru 70 hari baru pada saat puncaknya baru mengalami proses fase penurunan,” terangnya.

“Karena itulah kita mempersiapkan diri dalam waktu dekat ini, karena diprediksi akan terjadi lonjakan Omicron yang besar,” imbuhnya.

Dia mengatakan, untuk menghadapi lonjakan varian Omicrom , semua pihak harus mempersiapkan diri dengan baik secara psikologis dalam artian tetap tenang dan tidak panik. Mencerna informasi dengan benar serta melakkan hal-hal pencegahan sesuai dengan anjuran pemerintah.

“ Saya kira kita harus mempersiapkan diri dengan baik dan melakukan langkah dan tindakan yang tepat sesuai dengan anjuran pemerintah. Itu saya kira yang terpenting,” ujarnya.

Dia mendorong agar pemerintah untuk terus menggencarkan vaksinasi, terutama untuk pemerintah daerah. Dengan memprioritaskan vaksinasi dosis pertama dan kedua. Selain melakukan vaksinasi dosis ketiga (booster) dengan cepat.

“Masyarakat agar tidak panik apalagi ketakutan. Dan tetap patuh peraturan pemerintah, kalau memungkinkan kita dorong untuk Work From Home (WFH) atau kerja dari rumah, karena Omicron dalam beberapa waktu ke depan akan terjadi lonjakan besar. Dan ini yang harus dihindari,” katanya.(nas)

Back to top button