Nasional

Reuni 212 Kosong, Muannas: Bukti Jual Agama Demi Politik Sudah Gak Laku

INDOPOSCO.ID – Direktur Eksekutif Komite Pemberantasan Mafia Hukum (KPMH) Muannas Alaidid mengungkapkan, kosongnya acara reuni 212 yang kosong bagian dari bukti jualan agama demi politik sudah tidak laku.

Menurutnya, acara tersebut dari tahun ke tahun makin sepi peminat. Meski sejauh ini, panitia sesumbar akan dihadiri jutaan massa.

“Namun faktanya makin ke sini kan kosong melompong, nyata publik sudah tidak lagi mendukung, setidaknya ini bukti jualan agama demi politik sudah gak laku,” katanya, Kamis (2/12/2021).

Baca Juga : Hanif Alatas di Reuni 212: Terima Kasih Kapolri, Habib Rizieq Sehat Walafiat di Rutan

Ia menyebutkan, yang tersisa hari ini hanyalah yang berlatar belakang dari dua organisasi masyarakat (Ormas) terlarang yaitu setidaknya anggota FPI dan yang pernah tergabung di Hizbut Tahrir atau eks HTI yang selalu mendominasi menjadi panitia dan penggagas acara reuni tiap tahunnya.

Muannas Alaidid menuturkan bahwa acara reuni 212 yang digelar di tengah pandemi, sangat tidak pantas dan melukai perjuangan para dokter, relawan serta semua pihak khususnya mereka yang menjadi korban karena ancaman virus Covid-19 ini yang belum tahu kapan berakhir.

Baca Juga : Karyawan Wajib Tunjukkan Identitas Masuki Area Steril Reuni 212

“Kalau niatnya baik, reuni harusnya sewa gedung atau tempat dan tetap jaga prokes untuk keselamatan bersama. Bukan malah di jalan-alan. Kalau perlu Gubernur Anies turun tangan fasilitasi mereka, karena sejak kelahirannya gerakan 212 ini, beliau (Anies) yang paling diuntungkan menjadi mesin pendukung suara sejak pilkada 2017 lalu, bahkan modal untuk pemilihan presiden 2024 mendatang,” terangnya.

Ia menuturkan, panitia reuni 212 bisa saja dijerat sesuai tindak pidana Pasal 510 KUHP ayat 1. Namun, nampaknya Kepolisian lebih mengedepankan pendekatan yang komunikatif dan persuasif.

“Bisa saja dijerat ke mereka yang tetap turun ke jalan tanpa izin yakni soal mengadakan keramaian umum dan mengadakan pawai di jalan umum. Saya yakin pihak kepolisian dan petugas akan tetap mengedepankan pendekatan yang komunikatif dan persuasif terhadap mereka, semua ini dilakukan demi keselamatan kita bersama dari ancaman pandemi,” tuturnya. (gin)

Back to top button