Nasional

Pahlawan Zaman Now Lawan Korupsi

INDOPOSCO.ID – Hari ini, segenap rakyat Indonesia kembali memperingati Hari Pahlawan, hari besar dan bersejarah yang diperingati setiap tanggal 10 November. Ini merupakan bentuk penghormatan atas semua jasa dan pengorbanan seluruh pahlawan, hidup mati memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan negara ini.

Pahlawanku, Inspirasiku, tema besar peringatan Hari Pahlawan yang diusung oleh pemerintah pada tahun ini sangat tepat, mengingat esensi serta nilai-nilai pahlawan yang selalu memberi teladan bagi kita sepanjang zaman,” ujar Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, melalui keterangan tertulis, Rabu (10/11/2021).

Firli mengatakan teladan yang telah diberikan oleh para pahlawan seperti integritas sebagai anak bangsa yang memegang teguh agama, budaya serta nilai-nilai kejujuran dan keikhlasan yang luar biasa.

Baca Juga : Anies Ungkap Para Pahlawan dan Pengkhianat di Masa Pandemi

“Mereka (pahlawan) berani menanggung semua konsekuensi sebagai bentuk risiko sebagai garda terdepan pejuang kemerdekaan, meski hanya bersenjatakan bambu runcing, adalah nilai-nilai luhur yang dapat kita teladani dari pahlawan,” ujar Firli.

Pahlawan sebagai teladan, kata Firli sungguh menginspirasi semua anak bangsa dan terpatri dalam hati sanubari insan di KPK.

“Jika segala bentuk risiko mulai dari intimidasi hingga keselamatan jiwa dan raga menjadi konsekuensi yang harus kami terima sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia, Insyaallah kami seluruh insan di KPK ikhlas dan siap menerimanya. Tidak dapat dipungkiri, pengertian pahlawan yang dulu indentik dengan pejuang melawan penjajah (merebut dan mempertahankan kemerdekaan) mengalami ‘pergeseran’ seiring dengan perkembangan zaman. Akan tetapi, esensi dan nilai-nilai pahlawan yang banyak memberi teladan dalam perjalanan bangsa ini, tak kan lekang oleh waktu apalagi tergerus kemajuan zaman,” kata Firli.

Baca Juga : Peringatan Hari Pahlawan Harus Dimaknai Wujud Syukur

Menurut Firli, di masa saat ini, makna pahlawan bisa dipahami dan dilihat dari berbagai sisi, contohnya seseorang yang membawa perubahan atau memberikan nilai-nilai positif ke arah kebaikan bersama, untuk bangsanya bisa disebut pahlawan. Begitu juga para olahragawan yang telah mengharumkan bangsa dan negara, juga layak disebut sebagai Pahlawan.

“Dan menjadi pahlawan di era ini, tidak lagi dilakukan seperti dulu dengan mengangkat bambu runcing karena penjajah zaman now, bukan lagi kolonialisme melainkan musuh kita saat ini di antaranya kemiskinan, kebodohan dan korupsi. Inilah musuh kita semua yang harus perangi dan lenyapkan dari bumi nusantara dan negeri ini,” ujarnya.

Firli menyatakan, jika dahulu para pahlawan mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan negara, saat ini seluruh rakyat Indonesia harus melanjutkan perjuangan mereka, mulai dari sikap jujur, berani dan hebat serta antikorupsi.

“Memang perjuangan kita saat ini tidak dengan pertumpahan darah melawan penjajah, namun lebih berat karena melawan bangsa kita sendiri, sesuai pesan Bung Karno. Menjaga integritas, memegang teguh nilai-nilai agama, budaya dan kejujuran serta tidak diam melihat kezaliman korupsi, adalah cara untuk menjadi seorang pahlawan untuk melawan korupsi yang menjangkiti saudara kita, anak bangsa lainnya di republik ini,” katanya.

Firli menegaskan, butuh banyak pahlawan untuk melawan korupsi yang telah lama menjajah negeri ini, agar penyakit kronis ini dapat benar-benar musnah dari bumi pertiwi, agar cita-cita founding fathers dapat terwujud di mana negara dapat melindungi, mensejahterakan serta mencerdaskan kehidupan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote.

“Saudaraku sebangsa dan setanah air, jangan tanyakan apa yang bisa negara berikan untuk kita,tetapi tanyakan apa yang telah atau dapat kita lakukan untuk negara Indonesia. Negara kita telah begitu memberi segalanya kepada kita, kini saatnya bagi untuk membayar kembali kepada negara dan saatnya kita melakukan sesuatu untuk bangsa kita semisalnya tidak menjadi bagian dari terjadinya korupsi,” pungkasnya. (dam)

Back to top button