Nasional

Kementerian ESDM-IRENA Tingkatkan Kerja Sama untuk Capai Nol Emisi

INDOPOSCO.ID – Kementerian ESDM dan International Renewable Energy Agency (IRENA) sepakat membangun kemitraan dan kerja sama yang lebih intensif dalam pengenalan dan penerapan peta jalan penurunan emisi karbon atau dekarbonisasi untuk mencapai target net zero emission atau nol emisi.

Kesepakatan ini dituangkan dalam perjanjian kerja sama yang ditandatangani Menteri ESDM Arifin Tasrif bersama Director General IRENA Francesco La Camera di sela agenda COP26 di Glasgow, Skotlandia, Kamis(4/11/2021).

“Kami membutuhkan dukungan dari negara lain dan organisasi internasional dengan keahlian seperti IRENA untuk mempersiapkan transisi energi Indonesia,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif seperti dikutip Antara, Sabtu (6/11/2021).

Kerja sama dengan IRENA ini akan semakin memantapkan target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) nasional dan mensupport Presidensi G20 Indonesia pada 2022.

Untuk pertama kali, Indonesia menggenggam Presidensi G20 pada 2022, yang diserahkan secara resmi Perdana Menteri Italia Mario Draghi kepada Presiden Joko Widodo pada KTT G20 di Roma, Italia pada 31 Oktober 2021.

Pertumbuhan yang inklusif, people-centered, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan, menjadi komitmen utama kepemimpinan Indonesia di G20. Forum kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara- negara dengan perekonomian besar di dunia itu sepakat untuk mengakhiri pendanaan batu bara luar negeri pada akhir 2021 dan membenarkan kedudukan penentuan harga karbon.

Indonesia telah berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 dan telah menetapkan target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat dengan dukungan internasional. Namun, ada banyak perihal yang harus dilakukan di dalam negeri dalam perihal kebijakan, teknologi, dan aliran keuangan.

Menurut laporan Outlook Transisi Energi Dunia IRENA, yang diluncurkan awal 2021, sebagian besar penurunan emisi dibutuhkan dekade ini dan dapat dicapai melalui perpaduan tekno.

“Indonesia adalah pemain kunci dalam mencapai target penurunan emisi dan kami berharap dapat bekerja sama untuk mengidentifikasi peta jalan nasional yang memberikan pertumbuhan ekonomi sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim,” ujar Francesco.

Ia juga mengatakan ekonomi global utama dunia mempunyai kedudukan penting dalam menciptakan tekad nol emisi global dan konsep jangka pendeknya dalam penggunaan teknologi energi terbarukan yang ada.

Namun, transisi energi bukan perihal yang mudah dan membuat para pembuat kebijakan menghadapi beraneka ragam opsi yang lingkungan. Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani ini, IRENA akan mempersiapkan peta jalan transisi energi yang menyeluruh, mengenali tindakan kebijakan utama, solusi teknologi, dan program pengembangan industri untuk mencapai tujuan dan target energi terbarukan jangka menengah dan panjang, serta tujuan dekarbonisasi di Indonesia.

Kerja sama ini juga mencakup evaluasi manfaat sosial ekonomi dari transisi energi dengan penekanan pada pembuatan rantai nilai baru serta penciptaan dan peningkatan lapangan kerja. Indonesia adalah konsumen energi terbesar di kawasan ASEAN, yang mana penggunaan energinya hampir 40 persen dari total penggunaan energi di wilayah ini.

Dengan potensi sumber energi surya, panas bumi dan tenaga air yang signifikan serta industri bioenergi yang kuat, Indonesia berada di posisi yang pas untuk berkembang dalam sistem energi rendah karbon.

Indonesia telah menetapkan target bauran Energi Baru Terbarukan(EBT) sebesar 23 persen dalam bauran energi nasional pada 2025 dan berencana untuk tidak membangun pembangkit listrik tenaga batu bara baru setelah 2030, melainkan bila telah dikontrak atau sedang dibangun.

Di bawah kemitraan ini, IRENA dan Indonesia akan bekerja sama dengan erat pada peta jalan ambisius baru yang sejalan dengan tujuan Paris Agreement untuk ekonomi global bersih.

IRENA juga akan menyediakan akses ke pembiayaan iklim dan investasi dalam energi terbarukan melalui diskusi dan perbincangan tentang investasi yang tidak beresiko, pengembangan jaringan proyek, dukungan untuk persiapan proyek, termasuk melalui Koalisi untuk Akses Energi Berkelanjutan dan Inisiatif Platform Investasi Iklim. (mg4)

Back to top button