Nasional

LAKSI Minta Hentikan Spekulasi Penyebab Kebakaran Lapas Tangerang

INDOPOSCO.ID – Kordinator Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI) Azmi Hidzaqi dalam siaran persnya, Selasa (14/9/2021) meminta publik bersabar dan tidak turut terlibat menyebarkan berita hoaks soal musibah kebakaran lapas Tangerang.

“Kami sangat ironis dengan adanya berbagai statmen dugaan dan spekulasi penyebab kebakaran yang muncul di berbagai media yang tidak dapat dipertanggungjawabankan kebenarannya. Kami juga turut berduka cita yang mendalam terkait musibah kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang, kami ucapkan bela sungkawa kepada para keluarga korban yang ditinggalkan. Namun jangan menjadikan peristiwa itu sebagai bahan hoaks,” tutur Azmi.

“Dengan adanya peristiwa kebakaran ini, tentunya kita berharap agar pihak kepolisian saja yang dapat menjelaskan penyebab terjadinya musibah kebakaran ini, marilah kita menghormati proses hukum yang sedang dilakukan, sehingga polisi dapat menuntaskan dan memberikan informasi secara terang benderang. Kami meminta kepada para pengamat dan politisi agar bersabar dan menahan diri agar tidak memberikan statmen yang dapat menggiring opini yang menimbulkan spekulasi,” tambahnya.

Dikatakan, LAKSI mengajak masyarakat tidak berspekulasi terkait penyebab kebakaran ini. Sehingga tidak menimbulkan kebingungan dan kegaduhan di media sosial.

“Sebaiknya kita tunggu proses penyidikan yang dilakukan oleh polisi, dan jangan pernah menuduh pihak tertentu sebagai kambing hitam peristiwa ini, dan biarkan polisi menyelesaikannya karena itu ranah polisi. Kami minta masyarakat tidak memberikan opini dan narasi spekulatif yang dapat membangun berita hoaks,” ujarnya.

Sebab peristiwa kebakaran yang menewaskan 46 napi ini merupakan sebuah musibah yang bisa terjadi di mana-mana.

Seperti diberitakan sebelumnya polisi menyebutkan bahwa dugaan sementara peristiwa kebakaran yang terjadi di Blok C2 Lapas kelas 1 Tangerang akibat adanya hubungan arus pendek (korsleting) listrik. Untuk kasus ini polisi sudah memeriksa puluhan orang saksi mata baik dari petugas lapas, napi maupun stakeholder terkait. (gin)

Back to top button