Nasional

11 Ribu Petani dan Penyuluh Hadiri Pelatihan Alsintan yang Digelar Kementan

INDOPOSCO.ID – Sekitar 11 ribu petani dan penyuluh dari seluruh Indonesia hadir virtual mengikuti ‘Pelatihan Pemanfaatan Alsintan’ dan 120 peserta hadir secara tatap muka (offline) di BBPP Batangkaluku, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu (4/7/2021) dengan mematuhi secara ketat Protokol Kesehatan (Prokes).

Pelatihan virtual yang berlangsung terstruktur, sistematis dan masif tersebut dibuka oleh Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo mengingatkan bahwa Indonesia bergegas memasuki era Industri 5.0. Alat dan mesin pertanian (alsintan) kian massif digelontorkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI dibarengi pelatihan Alsintan, yang kali ini mengusung tema ‘Pelatihan Pemanfaatan Alsintan untuk Meningkatkan Produktivitas Tanam Padi’.

“Saat itu, pertanian tetap menjadi sektor utama. Artinya, pemanfaatan teknologi dan mekanisasi tidak bisa dihindari maka harus didukung oleh SDM berkualitas,” kata Mentan Syahrul pada 1.000 peserta melalui Zoom meeting dan 11 ribu menyimak via YouTube, yang terdiri atas 2.700 petani utamanya petani milenial dan 8.000 penyuluh pertanian.

Menurutnya, teknologi dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan kualitas SDM sangat penting, maka Kementan telah didukung pusat data digital, Agriculture War Room (AWR) mendukung pembangunan pertanian.

“Kita harus hadirkan inovasi. Misalnya, menghadirkan traktor taksi di setiap kabupaten. Negara lain sudah pakai teknologi, kita juga,” kata Mentan Syahrul pada pelatihan yang digelar oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan.

Menurutnya, pertanian tak boleh hanya sekadar teori. Penyuluh harus memiliki smartphone dan terhubung dengan AWR setiap Jumat. “Litbang harus maksimal, ciptakan varietas baru. Cari tahu mengapa Amerika dan Jepang unggul. Kita seharusnya bisa seperti mereka,” ujarnya.

Kinerja pertanian ditentukan oleh kerja keras petani dan penyuluh, Mentan Syahrul mendorong BPPSDMP mampu memberi pelatihan dan mencetak tenaga terlatih untuk menggerakkan pertanian maju, mandiri dan modern.

“BPPSDMP dengan semua Kadis (kepala dinas) harus siapkan orang yang dilatih untuk menaikkan kualitas pertanian. Naikkan NTP [Nilai Tukar Petani] dan NTUP [Nilai Tukar Usaha Pertanian]. Siapkan 1 juta orang,” kata Mentan Syahrul yang hadir di BBPP Batangkaluku didampingi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.

Dirinya sangat yakin sampai kapan pun, pertanian akan menjadi tulang punggung Indonesia, karena bertani itu hebat dan keren. Bahkan saat Covid-19 menghentak dunia dan perekonomian melambat, pertanian mampu menjadi sektor yang tetap bertahan dan tumbuh.

“Kalau lihat PDB (Produk Domestik Bruto), hanya pertanian yang naik, sektor lain minus. Ekspor kita juganaik 15,79 persen, nilainya Rp451,77 triliun pada 2020. Triwulan pertama 2021, pertanian sumbang 39,99 persen. Artinya, pertanian memang dibutuhkan,” katanya.

Di kesempatan yang sama, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan, pihaknya telah melaksanakan sejumlah pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian.

“Kita sudah memulai pelatihan pemupukan berimbang, kesuburan tanah, varites padi jagung dan kedelai, kewirausahaan pertanian, juga pemanfaatan KUR [Kredit Usaha Rakyat]. Kali ini pelatihan pemanfaatan Alsintan untuk meningkatkan produktivitas tanaman,” ujarnya.

“Pada pelatihan ini, peserta mendapat materi mengenai teknis operator traktor roda dua dan roda empat, pembuatan pupuk organik seperti kompos dan pestisida nabati, termasuk pemanfaatan KUR,” kata Dedi. (ibs)

Back to top button