Nasional

Miris! APS di Masa Pandemi Lebih dari 46 Juta Anak

INDOPOSCO.ID – Pengiat Pendidikan dari Universitas Gajag Mada (UGM) Muhammad Nur Rizal mengatakan, data dari world bank menyebutkan, angka putus sekolah (APS) anak meningkat selama masa pandemi Covid-19. Yakni naik 0,65 persen atau setara 46,6 juta anak.

“Sangat miris, banyak anak APS selama masa pandemi Covid-19. Ini salah satu penyebabnya karena faktor ekonomi. Sehingga mereka tidak siap dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ), dan memutuskan tidak sekolah,” kata Muhammad Nur Rizal melalui acara daring, Minggu (18/4/2021).

Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) ini menyebut, sedikitnya 76,7 persen anak tidak senang dengan PJJ. Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia, PJJ menyebabkan anak strees79,9 persen.

“Yang dibutuhkansebenarnya bukan hanya kurikulum atau kesiapan guru dengan kompetensinya. Tapi butuh sosialisasi perubahan paradigma pendidikan baru, agar masyarakat mengerti,” katanya.

Dalam duniapendidikan, menurutnya, anak harus diberikan ruang untuk menyesuaikan kebutuhan sesuai bakat dan minatnya. Karena, masalah besar pendidikan tak luput dari rasa bosan dan problem mental.

“Penyebab masalah itu karena kebijakan yang ada menyeragamkan potensi anak dan tidak ada fleksibilitas merdeka belajar,” ungkapnya.

Ia mengingatkan, agar pembelajaran di masa pandemi Covid-19 menjadi titik balik paradigma dan perilaku pendidikan. Karena selama pandemi, menurutya, proses belajar berhenti.

“Yang ada itu hanya tugas dan tugas. Jadi tidak ada proses belajar. Kalau ini dibiarkan investasi tidak akan masuk, karena kompetensi sumber daya manusia yang diciptakan pendidikan kita rendah,” ucapnya. (nas)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button