Harus Ada Pengawasan Ketat terhadap Anggaran Literasi Desa
INDOPOSCO.ID – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Demokrat Bramantyo Suwondo mengapresasi program literasi desa. Kehadiran negara melalui program tersebut telah terkmaktub dalam UUD 1945.
“Jadi tidak hanya melalui pendidikan formal dan nonformal, untuk mencerdaskan bangsa juga dengan menyediakan akses literasi dengan menyediakan buku bagi masyarakat,” ujar Bramantyo Suwondo melalui gawai, Rabu (3/2/2021).
Dengan ketersediaan akses literasi, menurut Bramantyo, bisa memberi akses masyarakat untuk mendapatkan informasi. Dengan buku juga masyarakat bisa memperoleh berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Di negara-negara maju, tingkat literasinya sudah tinggi. Masyarakat menghabiskan waktu untuk membaca buku dan mencari sumber informasi lainnya,” katanya.
Dorongan literasi melalui program literasi desa, dikatakan Bramantyo, harus serius dirasakan masyarakat desa. Apalagi saat ini pemerintah telah meningkatkan anggaran untuk program tersebut.
“Harus ada pengawasan ketat pada penggunaan anggaran literasi desa, agar program tersebut tepat sasaran,” ucapnya.
Lebih jauh, ia menyebut, akses literasi di desa masih sangat terbatas, khususnya pada ketersediaan buku. Baik itu di taman bacaan hingga mobil pintar keliling. “Dengan tambahan buku ini sangat baik. Apalagi di tengah pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi para siswa,” katanya.
Dengan larangan berkerumun, ujar Bramantyo, pemerintah harus memberikan kemudahaan buku dengan jemput bola ke tiap rumah. Tentu, didukung dengan upaya pemerintah untuk menyediakan taman bacaan digital.
“Ya intinya jangan membatasi akses buku di tengah pandemi ini. Kalau memang digital belum ada, pemerintah bisa memijamkan buku dengan mendatangi tiap rumah. Hal ini untuk menjaga penerapan protokol kesehatan (Prokes) dengan berkerumun di taman bacaan,” terangnya. (nas)