Nasional

Kementan Dukung Kabupaten Situbondo Kembangkan Sorghum

Optimalkan Lahan Marjinal

INDOPOSCO.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung pengembangan sumber pangan alternatif pengganti nasi seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo yang tengah mengembangkan Sorghum.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan, dirinya berkomitmen untuk mendukung kegiatan pengembangan sorghum di Indonesia. “Apalagi di saat pandemi seperti saat ini, masyarakat harus lebih banyak mengkonsumsi pangan yang lebih menyehatkan untuk tubuh,” ujarnya, dalam keterangannya, Sabtu (30/1/2021).

Apa yang disampaikan Suwandi tersebut senada dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa orientasi pangan mulai diubah tidak hanya pada beras saja namun dengan sumber karbohidrat lain, salah satunya adalah sorgum.

Pemerintah Kabupaten Situbondo telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT. Sorgum Koltim Sejahtera untuk bersama-sama mengembangkan sorghum. Rencananya, pengembangan sorghum dilakukan di lahan marginal yang selama ini sulit diupayakan kegiatan usaha pertanian. Saat ini hampir 48 persen atau sekitar 31 ribu hektar lahan di Kabupaten Situbondo merupakan lahan kering atau lahan marjinal.

Dipilihnya sorghum sebagai komoditi yang akan dikembangkan karena sorghum mampu berkembang dengan baik pada lahan marjinal tersebut. Tanaman sorghum sebenarnya telah cukup lama dikembangkan petani di Situbondo, akan tetapi karena permintaan pasar yang kurang, secara sistematis pertanaman sorghum dari tahun ke tahun terus berkurang.

Berdasarkan catatan pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Situbondo, saat ini tersisa sekitar 10 hektar tanaman sorghum dengan tingkat produktivitas sekitar 2 ton per hektar per musim.

Salah satu ruang lingkup nota kesepahaman yang ditandatangani adalah adanya jaminan pemasaran dari kegiatan budidaya sorghum yang dilakukan oleh petani, oleh karena itu kendala pemasaran yang dirasakan oleh petani saat ini diharapkan terpecahkan.

Direktur PT. Sorghum Koltim Sejahtera menyampaikan, saat ini ada empat negara di asia yang sudah berminat untuk mengimpor sorghum dari Indonesia, akan tetapi karena jumlah produksi masih sangat terbatas, permintaan tersebut belum dapat dipenuhi.

“Saya optimistis dengan adanya Gerakan pertanaman sorghum yang didukung Pemerintah Kabupaten Sitobondo serta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, permintaan tersebut mudah-mudahan dapat dipenuhi,” ujar pria yang katib disapa Joe ini, kepada media, Jumat (29/1/2021)

Senada hal tersebut, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Gatut Sumbogodjati mengatakan, komitmen Kementan untuk menjadikan sorghum mempunyai nilai tambah sehingga bisa dengan mudah di terima di pasar.

“Sorgum bisa menjadi alternatif pangan lokal yang patut dikembangkan, da saya rasa banyak daerah di Indonesia ini yang memiliki kondisi tanah yang cocok untuk dikembangkan sorgum. Bahkan tahun ini kami mulai akan mengembangkan seluas 5 ribu hektar, terutama di wilayah timur seperti Nusa Tenggara Timur untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi penduduknya” sebut Gatut. (arm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button