Megapolitan

Ditanya RAB Proyek Sekolah, Disdik Kompak Tutup Mulut

INDOPOSCO.ID – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jakarta memilih bungkam saat didesak publik membuka data Rencana Anggaran Belanja (RAB) proyek rehabilitasi sekolah di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat yang menelan ratusan miliar rupiah.

Proyek tersebut digarap oleh dua konsorsium besar, yakni PT Hutama Karya–Bumi Karsa KSO dan KSO Arkindo Elsadai Amytas.

Namun hingga kini, rincian anggaran yang menjadi hak publik untuk diketahui justru tertutup rapat.

Kepala Disdik Provinsi Jakarta, Nahdiana, tampak irit bicara ketika dicecar wartawan soal transparansi RAB proyek tersebut.

“Ini apa lagi, ke sana saja ya (ke arah Dewan Komisi E DPRD),” ujarnya singkat saat ditemui dalam rapat kerja Pansus Pendidikan di Gedung DPRD Jakarta Senin (30/6/2025).

Tak hanya Nahdiana, Sekretaris Dinas Pendidikan, Taga Radja Gah, juga memilih menghindar.

Ia berdalih sedang mengikuti rapat internal.

“Mohon maaf, saya masih rapat. Nanti saya hubungi kembali,” ucapnya singkat.

Sikap tutup mulut pejabat Disdik ini memantik kecurigaan publik.

Apalagi proyek rehabilitasi sekolah bernilai fantastis itu menggunakan uang rakyat yang seharusnya diawasi secara transparan dan akuntabel.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Disdik Jakarta belum memberikan klarifikasi resmi terkait permintaan data RAB tersebut.

Sebelumnya, Ketertutupan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jakarta dalam proyek rehabilitasi sekolah di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat memicu reaksi dari anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jakarta, Astrid Kuya.

Ia menilai Dinas Pendidikan tidak transparan dalam memberikan data Rencana Anggaran Biaya (RAB), terutama item berkode 1.3 yang disebut menyedot dana hingga ratusan miliar rupiah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Kami sudah beberapa kali minta RAB itu dibuka. Ini demi transparansi penggunaan uang rakyat,” kata Astrid, dihubungi INDOPOSCO.ID pada Sabtu (21/6/2025).

Legislator Fraksi PAN itu menyebut, permintaan itu bukan hanya disampaikan dalam rapat komisi, tapi juga telah resmi disuarakan melalui pandangan Fraksi PAN dalam rapat paripurna DPRD.

Namun, hingga kini, Disdik belum juga memberikan respons.

“Jangan sampai muncul kesan ada yang ditutupi. Kami sudah angkat ini di paripurna kemarin,” ujarnya.

Di sisi lain, Astrid mengapresiasi dukungan Gubernur Pramono Anung terhadap langkah Komisi E dalam mengawasi dan mengontrol penggunaan anggaran pendidikan.

“Komitmen Gubernur Pramono akan memperkuat integritas tata kelola anggaran daerah,” ucapnya.

Tak berhenti di situ, Astrid menegaskan Fraksi PAN juga tengah mendorong agar persoalan ini melibatkan lembaga audit dan aparat penegak hukum seperti BPK, BPKP, dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta turun tangan untuk ikut mengusut.

“Proyek ini harus diaudit dan diselidiki secara menyeluruh. Ini bentuk komitmen kami terhadap ransparansi dan akuntabilitas penggunaan dana publik,” pungkasnya.

Sebelumnya, selain itu, Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Jakarta menyoroti lemahnya pengawasan (Pemprov) Jakarta terhadap proyek pembangunan dan rehabilitasi sekolah.

Proyek bernilai ratusan miliar rupiah itu dinilai tidak menghasilkan kualitas yang sebanding.

Kritik tersebut disampaikan Anggota Fraksi Gerindra, Ryan Kurnia Ar Rahman, dalam rapat paripurna pembahasan Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024 di Gedung DPRD, Senin (16/6/2025).

“Fraksi Gerindra meminta Pemprov lebih tegas dan selektif dalam mengawasi kontraktor pelaksana pembangunan sekolah-sekolah bermasalah,” kaya Ryan, Selasa (17/6/2025).

Menurutnya, sejumlah proyek pendidikan yang menjadi temuan harus ditindaklanjuti secara serius.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Provinsi Jakarta Rano Karno menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh.

Pemprov, kata dia, akan memperkuat pendampingan agar tidak terjadi penyimpangan lagi.

“Setiap proyek harus tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya,” ucap Rano.

Berdasarkan data yang dihimpun dari sumber INDOPOSCO.ID, kontraktor KSO Arkindo Elsadai Amytas tercatat mengerjakan tujuh paket proyek dengan total nilai mencapai Rp208,57 miliar. Proyek-proyek itu antara lain:

1. Rehab total SDN Cengkareng Timur 3 dan 4 Petang – Rp19,66 miliar
2. Rehab total SDN Pegadungan 12 Pagi – Rp18,21 miliar
3. Rehab total PAUD PKBM Negeri 07 Cengkareng – Rp17,17 miliar
4. Pembangunan kawasan SDN Cengkareng Timur 17–19 & SMK 73–96 – Rp32,49 miliar
5. Rehab total SMPN 275 – Rp25,61 miliar
6. Pembangunan SDN Kembangan Utara 04 & USB SMP – Rp51,37 miliar
7. Pembangunan SDN Grogol 05 & USB SMP – Rp44,04 miliar. (fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button