Proyek Rehabilitasi Sekolah Rp 95 Miliar Disorot, Disdik Klaim Sudah Diawasi Ketat

INDOPOSCO.ID – Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jakarta, Taga Radja Gah, mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan pengawasan terhadap proyek rehabilitasi sekolah yang menjadi sorotan kalangan legislator Jakarta.
Ia juga membantah adanya penyimpangan dalam proyek rehabilitasi sekolah senilai Rp95 miliar yang disorot.
“Pengawasan telah dilakukan secara ketat melalui Konsultan Manajemen Konstruksi dan audit inspektorat,” katanya dikonfirmasi INDOPOSCO.ID pada Rabu (4/6/2025).
Menurutnya, temuan seperti atap bocor dan lift rusak disebut masih dalam masa pemeliharaan dan menjadi tanggung jawab kontraktor
“Kami telah menindaklanjuti seluruh temuan teknis melalui surat resmi kepada pelaksana proyek,” ujarnya.
“Sebagai bentuk akuntabilitas, kami membuka ruang bagi publik untuk mengakses dokumen kontrak sesuai prosedur yang berlaku,” imbuhnya.
Meski demikian, proyek ini tetap mendapat sorotan dari anggota DPRD Provinsi Jakarta karena dinilai membahayakan keselamatan siswa, terutama pada fasilitas toilet dan lift yang dianggap tidak layak.
“Evaluasi terhadap kontraktor tengah dilakukan, bahkan sanksi administratif sudah diberikan. Untuk urusan pengadaan proses lelang dilakukan oleh BPPBJ Provinsi Jakarta,” pungkasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi E DPRD Jakarta, Yudha Permana, menyoroti proyek rehab sekolah di Jakarta Barat yang dinilai jauh dari kata tuntas dan patut dipertanyakan kualitasnya.
Hal itu disampaikan usai melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek pada Rabu, 28 Mei 2025 lalu.
Yudha mengunjungi SDN 05 Grogol, SMPN 292, SDN 04, dan SMPN 291 Kembangan Utara, dan mendapati sejumlah persoalan serius yang dinilainya belum layak untuk diserahterimakan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jakarta.
“Saya minta semua kekurangan ini segera diperbaiki sebelum serah terima bangunan. Quality control harus benar-benar dijaga,” kata Yudha kepada wartawan Selasa (3/6/2025).
Proyek rehabilitasi total tersebut menelan anggaran fantastis dari APBD Provinsi Jakarta Tahun 2023 sebesar Rp95 miliar terdiri dari Rp51 miliar untuk SDN 05 dan SMPN 292, serta Rp44 miliar untuk SDN 04 dan SMPN 291.
“Pekerjaan proyek ini dilaksanakan oleh Kontraktor KSO Arkindo Elsadai Amytas berdasarkan kontrak bernomor 1513/Pan/01.02,” jelasnya.
Hasil peninjauan Yudha mengungkapkan sederet persoalan krusial yakni atap bocor akibat waterproofing buruk, toilet tak layak pakai dengan genangan air berisiko, septic tank penuh dan menyebar bau tak sedap, hingga lift yang tak berfungsi optimal dan menyulitkan akses siswa
Yudha menegaskan bahwa serah terima bangunan tidak boleh dilakukan jika kontraktor belum menyelesaikan seluruh kekurangan yang ada.
“Jangan hanya mengejar target selesai di atas kertas, tapi melupakan kualitas. Ini menyangkut keselamatan dan kenyamanan siswa kita,” ujarnya.
Ia menambahkan, Komisi E DPRD Jakarta pun berkomitmen untuk mengawal ketat proses ini agar mutu pembangunan sarana pendidikan sesuai standar
“Mengingat besarnya dana yang telah dikucurkan,” pungkasnya. (fer)