Megapolitan

Legislator Gerindra Sebut Pusat Oleh-Oleh Betawi Masih Sekadar Wacana Pemprov DKI

INDOPOSCO.ID – Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Yudha Permana, menyoroti belum terwujudnya pusat oleh-oleh khas Betawi yang telah didorong sejak empat tahun lalu.

Menurut Yudha, keberadaan pusat oleh-oleh Betawi sangat penting untuk melestarikan budaya dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Sejak empat tahun lalu, saya sudah mengusulkan agar pemerintah daerah serius membangun tempat khusus bagi UMKM Betawi, tetapi sampai sekarang progresnya masih belum signifikan,” katanya kepada INDOPOSCO pada Rabu (26/2/2025).

Legislator Gerindra itu menekankan bahwa Jakarta sebagai Kota Global harus memiliki pusat oleh-oleh khas daerahnya sendiri, seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia.

“Harus ada komitmen nyata dari pemerintah untuk mewujudkan ini, jangan hanya sekadar wacana,” tandasnya.

Yudha menyebut Komisi E telah mengusulkan Taman Ismail Marzuki (TIM) sebagai pusat oleh-oleh khas Betawi.

“Waktu itu kami mengusulkan di TIM sana,” ujarnya.

Namun hingga kini belum ada kejelasan dari Pemprov DKI Jakarta terkait kapan rencana tersebut akan direalisasikan.

“Para pelaku UMKM Betawi pun berharap ada tindakan konkret agar usaha mereka dapat berkembang dan lebih dikenal luas,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno berharap Jakarta bisa memiliki tempat oleh-oleh khas yang menjual aneka makanan atau hal-hal lainnya.

Menurut Bang Doel (panggilan akrab Rano Karno, menjelang lima abad Kota Jakarta, masih tersisa waktu dua tahun lagi menuju tahun 2027. Sehingga dia berharap Jakarta bisa membangun pusat oleh-oleh.

“Jakarta ini belum punya pusat oleh-oleh. Kalau punya pusat oleh-oleh, baru sedap tuh. Ongol-ongol ada, kue serabi ada. Mudah-mudahan, ini bagian dari pelayanan kepada masyarakat,” kata Bang Doel di Jakarta, Senin.

Kendati demikian, Wagub belum memaparkan secara detail rencana terkait pusat oleh-oleh khas Jakarta tersebut.

Bang Doel mengatakan pusat oleh-oleh memang tersedia di Pasar Baru dengan nama Istana Pasar Baru sehingga ke depan mungkin tempat tersebut diperindah agar bisa mendorong kunjungan.

“Jakarta harus punya pusat oleh-oleh. Kalau kita lihat beberapa tempat seperti Bali punya, Yogya punya. Jadi sudah saatnya Jakarta juga punya pusat oleh-oleh,” ucapnya. (fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button