Tiga Perisai dari Kepulauan Seribu
INDOPOSCO.ID – Ada ribuan tukik atau anakan penyu yang sudah dilepasliarkan dari Pulau Sabira di Kabupaten Kepulauan Seribu, Daerah Khusus Jakarta. Sejak 2021 hingga 2023, total 6.502 ekor tukik dilepasliarkan. Semuanya dari jenis penyu dengan nama latin eretmochelys imbricata, atau yang lebih dikenal dengan nama penyu sisik.
Penyu jenis ini termasuk dalam kelompok fauna yang terancam punah dan tergolong dalam familia cheloniidae. Penyu ini adalah satu-satunya spesies dalam genusnya dan memiliki persebaran di seluruh dunia, dengan dua subspesies terdapat di Atlantik dan Pasifik. Penyu sisik dikategorikan sebagai spesies kritis atau Critically Endangered oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam.
Jumlah 6.502 ribu ekor tentu jumlah yang cukup banyak, namun jika berkaca dari penelitian ilmiah tentang tingkat survival tukik yang pernah dirilis ternyata sangat kecil.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh pada 2018 pernah meliris tingkat bertahan hidup tukik hanya sekitar 2 persen. Sementara United Nations Development Programme (UNDP) dalam laporannya, seperti laporan yang dikutip dari laman jurnal ilmiah Universitas Diponegoro Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada 2009, tukik yang tumbuh dewasa hanya sekitar satu persen.
Itu berarti upaya melestarikan penyu bukan pekerjaan sementara.
“Ini pekerjaan seumur hidup,” kata Ali Kurniawan dari Pulau Sabira, yang 2024 ini masuk nominasi Local Hero Inspiration Award yang diselenggarakan Direktorat Jendral Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Local Hero Inspiration Award merupakan rangkaian Festival Pengendalian Lingkungan dari KLHK yang tujuannya mencari sosok inspiratif dalam menjaga lingkungan hidup di alam sekitarnya. Ali bersaing dengan 15 nominasi Best Quotes pada ajang ini yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
“Saya masuk nominasi karena Program Tiga Perisai yang melibatkan pihak PHE OSES terkait Mitigasi Perubahan Iklim, dan Konservasi,” kata Ali.
Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) sendiri adalah salah satu entitas dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina.
Wilayah Kepulauan Seribu memang berdampingan dengan wilayah kerja PHE OSES. Kawasan ini tentu tidak lepas dari tantangan perubahan iklim yang melanda dunia. Efek iklim yang mengakibatkan laju abrasi yang semakin cepat terjadi, terancamnya habitat penyu sisik, dan semakin sulitnya mencari ikan adalah beberapa tantangan yang tidak dapat diabaikan.
Menyadari bahwa dibutuhkan kolaborasi dan rencana yang berkelanjutan, PHE OSES menggagas program Tiga Perisai (Mitigasi Perubahan Iklim dan Konservasi) bersama masyarakat serta para pemuda di Kepulauan Seribu termasuk di Pulau Sabira.