Nasional

PDN Diretas, Pemerhati Ingatkan Pemerintah Dalam Kondisi Darurat Peretasan

INDOPOSCO.ID – Indonesia yang sampai hari ini meski sudah diingatkan berkali-kali masih tampak abai. Meskipun melihat situasi dan kondisi data Indonesia yang sudah diumbar sedemikian murahnya di alam maya.

Pernyataan tersebut diungkapkan Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB Independen Roy Suryo melalui gawai, Sabtu (29/6/2024).

Ia mengatakan, data yang ditawarkan mulai dari data-data nama penduduk detail dengan alamat lengkap, NIK (Nomor induk Kependudukan), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), Nomor HP pribadi, Nomor keanggotaan BPJS, hingga kepada NRP (Nomor Registrasi Pokok) untuk TNI-Polri dan identifikasi sidik jari.

“Semua mulai ditawarkan di Darkweb seiring dengan bobolnya berbagai database seperti Dukcapil (Kependudukan & Pencatatan Sipil), BPJS-Kesehatan, BPJS-Ketenagakerjaan, INAFIS (indonesian Automatic Fingerprint Identification System), hingga BAIS-TNI (Badan Aliansi Intelijen Strategis Tentara Nasional Indonesia) lengkap dengan semua User-Id dan Password-nya,” terangnya.

Menurut dia, semua data tersebut sekarang sudah ada dan tersedia di Darkweb dengan berbagai kriteria dan ragam harganya, mulai dari US$ 1.000 sampai dengan 7.000 bahkan lebih, tergantung spesifikasi dan kelengkapannya.

“Sungguh sangat ironis, komentar Netizen di ranah maya yang sudah menyebut negara kita tercinta Indonesia ini sebagai “Open Source Country” alias Negara yang semua sumber (data)-nya terbuka, sungguh sangat menyakitkan dan memalukan bagi yang sadar dan masih punya rasa nasionalisme,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, yang terbaru adalah dipublikasikan data-data MyPertamina, IndiHome, SIM Card dari Database Kominfo, Surat-surat ke Presiden, Data KPU oleh Bjorka. Bahkan dalam akun X / Twitternya menulis bahwa ada seorang wanita Rusia yang disebut-sebutnya akan membuat heboh disini.

“Sebentar lagi akan hadir hacker bernama Stevania Mantiri. Dia berasal dari Rusia. Akan kasih kejutan besar!” katanya.

Bahkan dalam video yang diunggahnya, lanjutnya, Bjorka juga menyebutkan bahwa ada rahasia yang tidak akan diungkapkan dan meminta Indonesia untuk mengecek sistem sibernya: “Kami adalah anonymous. Kami bisa menjadi siapa saja tanpa kamu ketahui,” ujarnya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button