Analis Minta Menteri BUMN Ganti Jajaran Pimpinan PLN, Buntut Kasus Blackout di Bali

INDOPOSCO.ID – Analis Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah menilai blackout di Bali harus dilakukan investigasi mendalam. Apalagi pada kasus tersebut pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengalami kerugian.
“Dari sisi kebijakan publik, kasus ini harus ada investigasi. Apalagi kerugian pelanggan tidak sedikit,” ujar Trubus melakukan gawai, Minggu (11/5/2025).
Apabila pada hasil investigasi tersebut, dikatakan Trubus, ada faktor kesengajaan, maka harus ada upaya penyelesaian secara hukum pidana. Sebab, dugaan kesengajaan adalah perbuatan melawan hukum.
“Kalau ada unsur kesengajaan maka harus diproses hukum pidana, karena itu perbuatan melawan hukum,” jelasnya.
Dikatakan dia, blackout yang terjadi karena adanya kerusakan infrastruktur, maka PLN abai terhadap perawatan (maintenance). “Kalau abai terhadap maintenance, maka ini patut dipertanyakan,” ucapnya.
Dari sisi pengawasan, masih ujar Trubus, bisa menyebabkan lemahnya pelayanan. Sehingga bisa timbulnya blackout dan layanan PLN lainnya. “Dari tata kelola bisa saja masalah internal di tubuh PLN,” ucapnya.
Ia menuturkan, untuk mencegah berulangnya kasus blackout, maka Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus melakukan langkah preventif dengan mengoptimalkan fungsi pengawasan.
“Kementerian BUMN bisa saja melakukan pergantian di jajaran komisaris atau pimpinan PLN,” katanya.
“Penggantinya harus lebih profesional, bukan titipan dari partai politik yang tidak tahu menahu soal listrik,” sambungnya.
Trubus juga mengingatkan, pentingnya dilakukan inovasi teknologi terkait sumber energi listrik. Pasalnya, selama ini PLN banyak bergantung pada sumber energi uap dan air.
“Di negara lain sudah berangkat pada sumber nuklir misalnya, ini harus jadi pertimbangan. Dengan tetap melakukan edukasi kepada masyarakat, karena ini masih menuai pro dan kontra,” terangnya.
Sebelumnya, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali menyatakan, aliran listrik di Bali telah kembali normal setelah mengalami blackout pada, Jumat (2/5/2025) sore waktu setempat. Hal tersebut disampaikan melalui akun media sosial X milik PLN UID Bali @plnuidbali baru-baru ini.
“Tepat pukul 03.56 (WITA) seluruh pasokan kelistrikan pelanggan telah berhasil dipulihkan 100 persen,” tulis PLN UID Bali terpisah dalam akun media sosial X @plnuidbali, Sabtu (3/5/2025).
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Gregorius Adi Trianto mengklaim, penanganan pemadaman listrik telah cukup cepat dilakukan. Meski hanya sebagian pengguna listrik yang terkendali.
“Kurang dari 30 menit setelah kejadian, suplai listrik sudah kembali masuk secara bertahap. Pada Pukul 18.30 WITA sebesar 50 persen pelanggan terdampak sudah berhasil normal kembali,” ujar Gregorius.
Listrik mati itu diduga gangguan PLTU Celukan Bawang Unit 2 di Buleleng, sehingga pasokan listrik di sebagian wilayah Bali terhenti. (nas)