Ada Campur Tangan Kekuasaan, Analis: Melemahkan Polri itu Tindakan Keliru

INDOPOSCO.ID – Melemahkan institusi Polri merupakan tindakan yang sangat keliru, bisa mengakibatkan negara ini jatuh dalam jurang anarkisme, kekacauan. Angka kriminalitas akan meroket tinggi, jika negara alpa dari aparat keamanan (kepolisian) nya.
Pernyataan tersebut diungkapkan Analis Politik Saiful Huda Ems (SHE) melalui gawai, Sabtu (30/8/2025). Ia mengatakan, melemahnya institusi Polri disebabkan dari dalam.
“Ada campur tangan kekuasaan yang menyebabkan melemahnya institusi Polri,” kata SHE.
Akibatnya, lanjut dia, pemerintahan Prabowo Subianto yang terkena getahnya. Akibat campur tangan kekuasaan waktu itu, menurutnya, mengakibatkan Polri terseret semakin dalam pada proses pemilu 2024 lalu.
“Polri seharusnya netral dan menjaga serta menertibkan Pemilu, Pilpres, Pilkada. Namun kemudian diseret-seret masuk ke ranah politik praktis,” katanya.
“Polri yang tegas dan cekatan menyelidiki perilaku koruptif penguasa, malah turun marwahnya seperti satpam,” imbuhnya.
Dalam keadaan negeri yang sedang genting seperti sekarang ini, masih ujar dia, menuntut Kapolri mundur bukanlah tindakan yang tepat dan bijaksana.
“Institusi Polri harus kembali ditegakkan marwahnya, semua oknum-oknumnya yang bermasalah harus dihukum, diberi sanksi yang setimpal, sesuai dengan perbuatannya,” katanya.
Diketahui, aksi demonstrasi pada 28 Agustus 2025 kemarin berakhir ricuh. Sejumlah titik di Jakarta terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat penegak hukum. Kondisi tersebut diperparah dengan jatuhnya korban driver ojek online Affan Kurniawan akibat terlindas kendaraan taktis (Rantis) milik Polri. (nas)