Asisten Kesehatan Pribadi Ungkap Kata-kata Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Wafat

INDOPOSCO.ID – Asisten kesehatan pribadi Paus Fransiskus, Massimiliano Strappetti mengungkapkan kata terakhir yang diucapkan oleh Paus sebelum meninggal dunia pada Senin (21/42025).
Salah satu kata terakhir mendiang Paus adalah ucapan “terima kasih” kepada Massimiliano Strappetti, yang telah mendorongnya untuk naik mobil Paus sekali lagi pada hari Minggu (20/4/2025) setelah memberikan berkat Urbi et Orbi. Setelah itu, Paus beristirahat di sore hari, makan malam dengan tenang, lalu pada dini hari tiba-tiba jatuh sakit dan wafat.
“Terima kasih telah membawaku kembali ke Lapangan,” kata Paus sehari sebelum wafat seperti dikutip dari Vatican News, Rabu (23/4/2025).
Ungkapan syukur ini menjadi salah satu kata terakhir Paus Fransiskus kepada orang yang telah menjaganya dengan penuh dedikasi sepanjang masa sakitnya, bahkan sebelumnya.
Ia mengucapkan kata-kata tersebut kepada Massimiliano Strappetti, perawat yang menurut pengakuan Paus sendiri pernah menyelamatkan nyawanya dengan menyarankan operasi usus besar, dan yang kemudian diangkat oleh Paus pada tahun 2022 sebagai asisten kesehatan pribadinya.
Strappetti setia mendampingi Paus selama 38 hari perawatannya di Rumah Sakit Gemelli di Roma, serta terus menjaganya sepanjang masa pemulihan di Casa Santa Marta. Ia juga hadir bersama Paus pada Minggu Paskah, saat berkat Urbi et Orbi diberikan.
Sehari sebelumnya, mereka telah mengunjungi Basilika Santo Petrus untuk meninjau “rute” yang akan ditempuh Paus keesokan harinya, ketika ia tampil di Loggia Tengah fasad Basilika Santo Petrus.
Mendiang Paus ingin memberikan kejutan terakhir yang penuh makna kepada 50.000 umat yang hadir dengan melakukan perjalanan dalam mobil Paus pada hari Minggu, setelah memberikan berkat dari balkon Basilika. Namun, Paus sempat ragu pada saat itu. “Menurutmu, aku masih sanggup?” tanya Paus kepada Strappetti.
Begitu berada di Lapangan Santo Petrus, Paus memeluk umat, terutama anak-anak, karena ini merupakan perjalanan pertamanya setelah keluar dari rumah sakit Gemelli, sekaligus pertemuan terakhirnya dengan umat beriman.
Lelah namun bahagia, Paus kemudian mengucapkan terima kasih kepada asisten kesehatannya, “Terima kasih telah membawaku kembali ke Lapangan,” ungkap Paus.
Kata-kata tulus ini mengungkapkan kerinduan mendalam dari Paus asal Argentina itu untuk selalu berada di tengah umat Allah, merayakan koneksi kemanusiaan yang menjadi ciri khas kepausannya.
Paus kemudian beristirahat di Minggu sore dan makan malam dengan tenang. Sekitar pukul 05.30 pagi, muncul tanda-tanda awal penyakit mendadak yang segera disikapi oleh mereka yang berjaga di sisinya.
Sekitar satu jam kemudian, sambil berbaring di tempat tidurnya di apartemen lantai dua Casa Santa Marta, Paus memberi isyarat perpisahan dengan tangannya kepada Strappetti, lalu jatuh koma.
Menurut mereka yang mendampinginya di saat-saat terakhir, Paus tidak mengalami penderitaan. Semuanya berlangsung cepat.
Wafatnya Paus Fransiskus terjadi sehari setelah Hari Raya Paskah, ketika ia masih sempat memberikan Berkat Apostolik terakhirnya kepada kota dan dunia, serta merangkul umat sekali lagi. (her)