Mundurnya Ketua dan Wakil, Pengamat: Pembangunan IKN akan Mundur

INDOPOSCO.ID – Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah menilai mundurnya Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan wakilnya, Dhony Rahajoe karena program tersebut banyak kesalahan. Salah satunya masalah sumber daya manusia (SDM).
“Isu mundurnya Bambang Susantono ini kan sudah diisukan tahun lalu, tapi dibilang hoax,” ujar Trubus Rahardiansyah kepada INDOPOS.CO.ID, Senin (3/6/2024).
Ia menegaskan, mundurnya dua punggawa IKN sangat berdampak signifikan pada pembangunan IKN. Terutama pada investor yang bakal masuk ke sana
“Jelas ini berdampak pada masuknya investor. Dan pembantu IKN bisa akan mundur,” ujarnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, Ketua IKN Bambang Susantono disinyalir harus menyelesaikan target pembangunan, terutama pelaksanaan Upacara 17 Agustus nanti.
“Ini (Target) tentu diburu-buru, dia kan hanya manager sementara program semua dari Kementerian PUPR,” ungkapnya.
Ia menilai langkah Presiden Joko Widodo menggantikan Ketua IKN oleh Menteri PUPR tak menjawab program pembangunan IKN. Sebab, Ketua IKN tidak saja membangun IKN.
“Ini masalah teknis, tidak akan survive. Apalagi Kementerian PUPR saat ini juga lumpuh,” terangnya.
Menurut dia, mundurnya Ketua dan Wakil Ketua IKN berdampak pada pembangunan program yang masih menggunakan anggaran APBN. Sebab, hingga saat ini pembangunan IKN masih murni menggunakan APBN.
“Untuk mengembalikan kepercayaan publik, istana harus diprioritaskan. Dan ASN segera dipindah ke IKN,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk alokasi APBN untuk pembangunan IKN mencapai Rp24 triliun. Sementara di 2025 nanti, pemerintahan Prabowo-Gibran hanya merencanakan alokasi anggaran Rp16 triliun.
“Jadi penurun anggaran APBN ini tentu akan berdampak pada mundurnya pembangunan IKN,” ucapnya. (nas)