Gaya Hidup

URUB, Koleksi Batik yang Menyalakan Semangat Altruisme Nusantara

INDOPOSCO.ID – Di tengah deru zaman modern yang serba cepat, dunia terus berlomba memproduksi, mengonsumsi, dan menuntut lebih tanpa jeda. Di tengah kegaduhan ini, manusia kerap lupa bahwa kebahagiaan sejati bukanlah tentang memiliki, melainkan memberi. Bukan soal menggenggam dunia, tetapi tentang merelakan sebagian diri demi kehidupan yang lebih besar.

Inilah filosofi yang menjadi napas utama dari koleksi ALTRUIS/URUB, sebuah karya kolaboratif yang lahir dari cinta dan pengorbanan, antara para pengrajin batik Nusantara dan tim kreatif yang ingin menyalakan cahaya bagi ekosistem budaya kain tradisional Indonesia.

URUB berarti nyala sebuah cahaya yang tidak membakar, tapi menghidupi. Setiap helai dalam koleksi ini membawa kisah tentang pengorbanan yang membentuk harmoni kehidupan. Layaknya seorang ibu yang mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan, atau gunung yang meletus agar kehidupan baru bisa tumbuh dari abu dan lahar.

Alam semesta pun bicara dalam bahasa yang sama. Supernova meledak jauh di angkasa, menyerahkan dirinya agar elemen kehidupan tercipta. Dari kehancuran itulah lahir galaksi, tata surya, dan sebuah planet kecil bernama Bumi tempat kita bernapas dan bermimpi.

Kearifan ini juga tertanam dalam budaya Jawa, lewat tokoh Semar yang menjadi simbol welas asih dan pengabdian. Seperti dikatakan Sunan Kalijaga, “Urip iku urub.” Hidup itu menyala. Hidup adalah tentang menjadi terang bagi sesama.

Melalui URUB, para pengrajin batik di berbagai penjuru Indonesia bukan hanya berkarya, tetapi juga memberi jiwa pada kain yang mereka hasilkan. Mereka menanam waktu, tenaga, dan cinta dalam setiap motif dan goresan malam, menjadikan kain bukan sekadar benda, melainkan warisan hidup yang berbicara.

“URUB adalah refleksi cinta kami kepada Nusantara,” ujar tim kreatif Altruis. “Kami mungkin belum bisa menjadi seperti seorang ibu, tetapi melalui kolaborasi ini, kami ingin menyalakan cahaya bagi budaya, bagi ekosistem lokal, bagi masa depan.”

Inilah harmoni antara tangan, hati, dan jiwa. Inilah URUB. Sebuah nyala kecil yang berharap mampu menjadi terang di tengah dunia yang kerap gelap. (ibs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button