Ekonomi

UBL Cetak Generasi Unggul dengan Perpaduan Ilmu, Nilai Kemanusiaan dan Cinta Bumi

INDOPOSCO.ID – Di tengah dinamika transformasi digital, dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, dituntut untuk tidak hanya mencetak lulusan yang cerdas, tetapi juga berkarakter.

Menyikapi hal hersebut, Ketua Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro, MBA, menegaskan keunggulan sejati terletak pada kemampuan menggabungkan kompetensi teknologi dengan nilai-nilai kebudiluhuran dan Universitas Budi Luhur (UBL) memiliki tekad kuat untuk menjadi kampus yang unggul dan berbeda di tengah era transformasi digital saat ini.

“Kata ‘unggul’ bagi UBL bukanlah pilihan, tetapi sebuah keharusan. Namun, keunggulan kami tidak sama dengan kampus lain. Kami memiliki cara tersendiri untuk menciptakan generasi cerdas berbudi luhur yang mampu menghadapi tantangan teknologi sekaligus menebarkan nilai-nilai kebaikan,” ujar Kasih kepada INDOPOSCO, Senin (28/7/2025).

Kasih menekankan keunggulan UBL tidak hanya dilihat dari capaian akademik, tetapi juga melalui nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial yang ditanamkan sejak awal mahasiswa memasuki kampus.

Salah satu contoh nyata adalah kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) yang baru saja digelar pada pertengahan Juli 2025 di Desa Sumbakeling, Kecamatan Pancalang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Dalam kegiatan ini, UBL mengadakan pengobatan gratis bagi masyarakat, menanam 5 ribu bibit mangrove di pesisir Indramayu, dan membagikan 500 paket sembako gratis kepada warga.

Yang membuat kegiatan ini istimewa, menurut Kasih, adalah partisipasi aktif mahasiswa baru.

“Dana untuk sembako berasal dari hasil swadarma mahasiswa baru yang berjualan di pinggir jalan. Mereka mengumpulkan uangnya sendiri, lalu membelanjakannya untuk membeli sembako yang kemudian mereka bagikan kepada masyarakat. Ini bentuk nyata penanaman jiwa kebudiluhuran sejak awal mereka menjadi bagian dari UBL,” jelasnya.

Selain itu, UBL juga menjalankan program “Kelisapati” (Kliwon Selasa Memberikan Simpati dan Empati). Setiap Selasa Kliwon, mahasiswa dan sivitas akademika UBL mengunjungi panti sosial, panti wreda, hingga panti anak-anak untuk berbagi kebahagiaan.

“Kami percaya, seseorang tidak akan menjadi miskin hanya karena berbagi. Justru, melalui kegiatan seperti ini, nilai kebudiluhuran semakin mengakar,” tegasnya.

UBL juga telah menjalankan program Sarasehan Kebudiluhuran selama lebih dari 15 tahun, yang mempertemukan berbagai institusi pendidikan di seluruh Indonesia yang menggunakan nama “Budi Luhur”. Melalui forum ini, mereka saling berbagi pengalaman dan menguatkan visi bersama tentang nilai-nilai kebudiluhuran.

Menurut Kasih, indikator kampus unggul mencakup dua hal, yakni standar akademik pemerintah dan pencapaian nilai-nilai kemanusiaan.

Secara akademik, UBL telah memiliki banyak program studi unggul dan sedang meningkatkan kualitas sumber daya dosen hingga jabatan fungsionalnya. Namun, yang tak kalah penting adalah bagaimana lulusan UBL mampu langsung terserap di dunia kerja.

“Kalau dilihat dari Tracer Study, tingkat pengangguran lulusan UBL relatif rendah. Ini karena kami membekali mereka bukan hanya dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga kecerdasan emosional,” ungkapnya.

Meski fokus pada nilai kebudiluhuran, UBL juga mendukung penuh kreativitas dan inovasi mahasiswa. Tahun ini, tim UBL menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta (PTS) di Jakarta yang lolos ke 25 besar Kontes Robot Indonesia 2025, bersaing dengan universitas-universitas negeri besar.

Selain itu, mahasiswa UBL juga berprestasi di bidang olahraga dengan atlet basket UBL pernah mewakili Indonesia di ajang internasional tingkat ASEAN. Bahkan, belum lama ini juga ada atlet panjat tebing dari Program Studi (Prodi) Teknik Elektro yang meraih medali emas di Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (Pomprov) Jakarta 2025.

“Meskipun di beberapa kompetisi kami belum menjadi juara utama, kami bangga karena mahasiswa UBL bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. Ini bukti nyata bahwa mereka unggul bukan hanya di kelas, tetapi juga di lapangan,” tutur Kasih.

Lebih lanjut, ia berharap keunggulan UBL tidak hanya terwujud di atas kertas atau sertifikat, tetapi benar-benar dirasakan oleh mahasiswa, dosen, hingga orang tua mereka.

“Tahun ini kami mendorong mahasiswa UBL untuk going global, magang di luar negeri hingga bekerja di perusahaan internasional. Namun, kami selalu tekankan, sehebat apa pun mereka di dunia profesional, nilai kebudiluhuran harus tetap dipegang,” lanjutnya.

Tak lupa, Kasih juga turut memberikan pesan kepada seluruh mahasiswa yang ada di UBL untuk selalu menjaga nama baik individu dan juga almamater yang mereka banggakan.

“Bertahan di era ini bukan hanya soal kecerdasan, tetapi juga budi pekerti. Jaga adab, jaga nama baik diri dan kampus. Itulah yang membuat kita unggul sesungguhnya,” tambah bapak dua anak itu. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button