Akses Protein Hewani Jadi Kunci Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

INDOPOSCO.ID – Di tengah tantangan pangan global, kebutuhan masyarakat akan sumber gizi yang beragam semakin mendesak untuk dipenuhi.
Menjawab hal itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan pentingnya memperluas akses masyarakat terhadap protein hewani sebagai bagian dari strategi besar penganekaragaman konsumsi pangan. Langkah ini dinilai krusial untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus memperbaiki status gizi penduduk.
Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal, menyebut hilirisasi pangan asal ternak menjadi motor utama dalam mewujudkan agenda tersebut. Menurutnya, hilirisasi dibangun di atas tiga fondasi penting, yakni produksi dan pengolahan untuk memastikan ketersediaan, pengendalian harga dan distribusi demi keterjangkauan, serta pemanfaatan yang benar agar protein hewani berkontribusi nyata bagi kebutuhan gizi masyarakat.
“Langkah ini sekaligus memperkuat agenda penganekaragaman konsumsi pangan agar masyarakat tidak hanya bergantung pada satu sumber pangan pokok, tetapi juga memperoleh asupan gizi seimbang dari protein hewani,” ujar Rinna dalam keterangannya, Minggu (21/9/2025).
Ia menegaskan, hilirisasi pangan asal ternak tidak semata menjaga stabilitas harga dan rantai pasok, melainkan juga memperluas akses pangan bergizi bagi masyarakat. Program strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut berpotensi menjadi penggerak utama yang menyerap hasil usaha peternakan rakyat.
“Dengan memperkuat hilirisasi, kita tidak hanya menjaga keberlanjutan usaha peternak, tetapi juga memastikan masyarakat mendapatkan pilihan pangan bergizi yang lebih beragam,” jelasnya.
Lebih jauh, Rinna menekankan bahwa penguatan hilirisasi merupakan bagian dari upaya menyiapkan masa depan bangsa. “Inilah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas konsumsi, memperbaiki status gizi, dan pada akhirnya membangun generasi yang lebih sehat, aktif, dan produktif,” tambahnya.
Dengan demikian, hilirisasi pangan asal ternak tidak hanya menjadi solusi jangka pendek menghadapi tantangan pangan, tetapi juga investasi jangka panjang bagi lahirnya generasi Indonesia yang unggul. (her)